PERBAIKAN KUALITASĀ  MINYAK BIJI KARET MELALUI PROSES DEGUMMING MENGGUNAKAN ZEOLIT DAN KARBON AKTIF SEBAGAI BAHAN BAKU PEMBUATAN BIODIESEL

  • RIFKY HERNANDO

Abstract

Pada penelitian terdahulu, produksi biodiesel dengan menggunakan minyak nabati sudah dikembangkan dengan metode non-katalis. Kelemahan pada penelitian tersebut adalah kandungan rendemen minyak berupa getah dari minyak mentah biji karet (Crude Rubber Seed Oil atau CRSO)yang dapat menyebabkan residu karbon meningkat bila diterapkan pada kendaraan. Tujuan dari penelitian ini adalah menurunkan kadar getah (gum) minyak biji karet sehingga residu karbon mikro biodiesel dapat menurun. Zeolit dan karbon aktif merupakan senyawa yang bersifat absorben. Penggunaan zeolit dan karbon aktif dengan aktivasi degumming agent diharapkan dapat menyerap kadar getah pada proses degumming.Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan menggunakan dua jenis adsorben yaitu zeolit dan karbon aktif. Perbandingan massa adsorben antara zeolit dan karbon aktif yaitu 100:0%; 75:25%; 50:50%; 25:75%; 0:100%.Hasil penelitian menyatakan bahwa kadar getah CRSO sebelum degumming sebesar 26,22 ppm, dengan karakteristik viskositas 36,63 cSt, densitas 0,92946 g/mL, nilai pH 6, FFA 20,802%, dan nilai kalori 8885,35 kkal/kg. Setelah dilakukan proses degumming, nilai terendah kadar getah dapat dihasilkan pada degumming menggunakan zeolit 25% dan karbon aktif 75% sebesar 5,49 ppm, dengan karakteristik viskositas 31,46 cSt, densitas 0,92184 g/mL, nilai pH 7, FFA 13,72%, nilai kalori 9586,78 kkal/kg. Dengan karakteristik tersebut dapat disimpulkan bahwa degumming menggunakan zeolit dan karbon aktif dapat memperbaiki kualitas minyak biji karet dengan penurunan kadar getah sebesar 79,06%.

Kata kunci: minyak biji karet, degumming, zeolit, dan karbon aktif.

Published
2013-07-28
Abstract Views: 125
PDF Downloads: 243