PENGARUH VARIASI LAJU ALIRAN UDARA PADA UPDRAFT GASIFIER SISTEM SEMI KONTINYU TERHADAP KUALITAS NYALA API SYN GAS PADA GASIFIKASI BIOMASSA LIMBAH CANGKANG KEMIRI

  • AJI PRAMANA PUTRA
  • I WAYAN SUSILA

Abstract

Konsumsi minyak bumi di Indonesia tiap tahunnya tercatat semakin meningkat. Untuk mengatasi ketergantungan terhadap energi minyak bumi adalah dengan menemukan energi alternatif salah satunya adalah gasifikasi. Gasifikasi adalah proses konversi energi dari bahan padat (biomassa) menjadi syn gas (gas hasil sintesa) yang nantinya dapat digunakan sebagai bahan bakar. Permasalahan yang sering dihadapi dalam proses gasifikasi biomassa adalah rendahnya kualitas nyala api syn gas yang dihasilkan (warna, tinggi, temperatur, dan waktu). Salah satu variabel yang menentukan rendahnya kualitas nyala api adalah laju aliran udara yang memasuki gasifier. Penelitian eksperimen ini bertujuan untuk mencari pengaruh AFR (rasio udara : bahan bakar) dalam satuan (kg udara/detik/kg bahan bakar) yang masuk ke dalam gasifier tipe updraft aliran semi kontinyu. Variasi AFR (0,3; 0,5; 0,7; 0,9; dan 1,1) dilakukan dengan cara mengatur bukaan katup pada blower udara yang masuk ke dalam gasifier. Jumlah biomassa cangkang kemiri dibuat tetap yaitu 5,5 kg sekali proses. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa untuk AFR 0,3; 0,5; 0,7; 0,9; dan 1,1 diperoleh tinggi nya api masing-masing 22,2 cm; 25,7 cm; 31 cm; 51,2 cm; dan 54,6 cm. Lama waktu nyala api masing-masing: 100 menit, 80 menit, 60 menit, 40 menit, dan 30 menit. Sedangkan temperatur nyala api masing-masing: 249℃, 180℃, 161℃, 142℃, dan 140℃. Warna nyala api terbaik berwarna biru pada AFR 0,3 sedangkan lainnya berwarna kemerahan. Dari kelima AFR tersebut yang terbaik adalah AFR 0,3 karena warna nyala api biru, lama waktu menyala dan temperatur tertinggi meskipun tinggi nyala api terendah.

Kata Kunci : Laju Aliran Udara, Gasifikasi, Cangkang Kemiri, Kualitas Nyala Api

Published
2020-06-29
Section
Articles
Abstract Views: 108
PDF Downloads: 260