PENGARUH VARIASI LAMA PERENDAMAN SERAT TEBU DENGAN NAOH TERHADAP KEKUATAN BENDING DAN STRUKTUR MIKRO PADA KOMPOSIT MATRIKS POLYESTER BQTN 157-EX.
Abstract
Abstrak
Material komposit merupakan salah satu material yang banyak dimanfaatkan pada kemajuan teknologi saat ini. Hal ini dikarenakan komposit memiliki sifat yang ringan dan relatif kuat. Dalam perkembangan penelitian yang ada saat ini penggunaan serat alam mulai dimanfaatkan sebagai bahan penguat pada komposit sebagai pengganti fiber sintetis seperti carbon. Hal ini dikarenakan sifatnya yang ramah lingkungan dan banyak tersedia pada limbah-limbah masyarakat sehingga lebih mudah didapatkan dan lebih ekonomis. pada penelitian ini bertujuan agar limbah serat tebu selanjutnya dapat dimanfaatkan serta diolah dengan baik sebagai bahan dasar pembuatan helm. Desain penelitian ini menggunakan metode experimen. Pada penelitian ini menggunakan material komposit berbahan Polyester BQTN 157-EX menggunakan pengeras katalis berjenis Methyl Ethyl Keton Peroxide karena pada bahan-bahan tersebut memiliki sifat mekanis yang tinggi dengan harga yang terjangkau oleh masyarakat. Pada perancangan membuat suatu material berbahan komposit membutuhkan penguat dasar yaitu serat alam tumbuhan tebu yang telah disatukan dengan acak dan anyam karena belum adanya pemanfaatan dan pengolahan secara baik dari limbah serat tebu pada dunia perkebunan, dilingkup industri pemanfaatan limbah serat tebu di Indonesia hanya dimanfaatkan sebesar 60% saja. Material berbahan komposit akan diperlakukan menggunakan pengujian bending dan impak agar dapat diketahui sifat-sifat ketangguhan pada material ini dalam menerima suatu beban dan elastisitas seperti penggunaan pada helm dan nantinya akan dilakukan pengujian struktur mikro agar dapat diketahui secara inti kegagalan-kegagalan yang terjadi pada setiap patahan spesimen setelah mengalami perlakuan uji bending dan uji impak. Pada hasil dari penelitian ini lamanya perendaman serat dan orientasi serat sangat berpengaruh pada sifat mekanis suatu material, susunan serat tebu acak memiliki nilai impak terendah yaitu 0,009J/mm2 terdapat pada variasi acak perendaman 2jam dan memiliki nilai impak tertinggi 0,038J/mm2 terdapat pada variasi anyam dengan perendaman 4jam, sedangkan pada uji bending susunan serat tebu acak memiliki nilai terendah yaitu 38,699 Mpa terdapat pada variasi acak perendaman 6jam, dan memiliki nilai bending tertinggi yaitu 132.837 Mpa terdapat pada variasi anyam dengan lama perendaman 2jam. Ada beberapa faktor kegagalan pada orientasi serat tebu acak, kegagalan yang paling dominan tampak adalah kegagalan void dan kegagalan pada serat tebu anyam memiliki kegagalan paling mendominasi yaitu kegagalan fiber pull out dan matrix rich.
Kata Kunci : Material Komposit, Variasi lama perendaman NaOH, Kekuatan Bending dan Impak, Struktur Mikro.
Downloads
Downloads
Published
Issue
Section

