PENGARUH VARIASI MEDIA PENDINGIN PADA PROSES PENGELASAN SMAW UNTUK MATERIAL BAJA ASTM A36 TERHADAP KEKUATAN TARIK, KEKERASAN, DAN STRUKTUR MIKRO
DOI:
https://doi.org/10.26740/jtm.v12n01.p21-28Abstract
Abstrak
Untuk membuat arm engine sebuah sepeda motor menggunakan bahan utama berupa baja karbon rendah biasa. Namun,
tahap pengelasan yang terlibat dalam pembuatan Arm Engine ini dapat mengakibatkan adanya perubahan pada sifat
mekanik material dan tegangan sisa. Untuk mengatasi permasalahan tersebut dapat dilakukan proses pendinginan setelah
proses Shielded Metal Arc Welding (SMAW). Tujuan dari proses pendinginan ini adalah untuk mengetahui pengaruh
media pendingin yang berbeda pada nilai struktur mikro, kekuatan tarik, dan kekerasan material Baja ASTM A36.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen, dimana dilakukan variasi media pendingin
setelah dilakukan pengelasan SMAW pada material baja ASTM A36. Diperoleh hasil yang menunjukkan media
pendingin gel lidah buaya dan getah pohon pisang memberikan pengaruh yang signifikan terhadap nilai struktur mikro,
kuat tarik, dan kekerasan pada hasil las SMAW material baja ASTM A36. Secara spesifik, media pendingin getah pohon
pisang mendapatkan nilai kuat tarik tertinggi yaitu 427,68 MPa. Selain itu, media pendingin nira pohon pisang
menghasilkan nilai kekerasan tertinggi yaitu sebesar 87,5 HRB pada area base metal, 91,4 HRB pada area Heat Affected
Zone (HAZ), dan 90,5 HRB pada area weld metal. Pendinginan terbaik oleh getah pohon pisang, pada daerah HAZ dan
weld metal struktur perlite dan ferrite lebih banyak daripada martensite, sehingga hasil las bersifat keras dan kuat.
Kata Kunci: Baja ASTM A36, Arm Engine, Media Pendingin, Uji Tarik, Uji Kekerasan, Struktur Mikro.