PENGARUH PENGGUNAAN TURBO CYCLONE DAN BUSI IRIDIUM TERHADAP EMISI GAS BUANG PADA MOTOR BENSIN 4 TAK

  • SULIYONO

Abstract

Meningkatnya jumlah kendaraan bermotor di Indonesia memberikan dampak positif maupun negatif. Dampak positifnya yang jelas dapat meningkatkan devisa Negara dan dapat membantu masyarakat dalam bertransportasi dengan cepat. Namun perlu diwaspadai juga dengan dampak negatif dari  peningkatan tersebut, salah satunya yaitu polusi udara yang dapat membahayakan kesehatan manusia. Ada banyak faktor yang mempengaruhi jumlah emisi gas buang pada motor bakar, salah satunya adalah proses pembakaran campuran bahan bakar dan udara di dalam ruang bakar. Pembakaran yang tidak sempurna akan mengakibatkan emisi gas buang yang di hasilkan juga akan semakin meningkat.

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui emisi gas buang kendaraan dengan menggunakan turbo cylone dan busi iridium dibandingkan dengan emisi gas buang kendaraan standar. Variabel bebas yang digunakan adalah turbo cyclone dan busi iridium. Sedangkan variabel kontrol meliputi putaran mesin yaitu stasioner (1.500 rpm) sampai 9000 rpm dengan range putaran 500 rpm pada mesin 4 langkah, transmisi pada posisi top gear, bahan bakar premium, suhu mesin pada suhu kerja (60°C), mesin Honda Supra X 125. Pengujian sesuai dengan standart pengujian emisi gas buang menurut ISO 3930/OIML R-99. Untuk variabel terikat yaitu melihat tingkat polutan dari kadar emisi gas buang yang ditimbulkan yaitu NOx, HC, CO2 dan O2. Penelitian dilakukan di Laboratorium Performa Mesin Jurusan Teknik Mesin FT Unesa.

                Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa variasi kendaraan dengan menggunakan turbo cyclone dan busi iridium pada kendaraan Honda Supra X 125 tahun 2011 dapat meningkatkan konsentrasi CO2 dan menurunkan konsentrasi O2 dan emisi HC. Kendaraan dengan menggunakan turbo cyclone dapat meningkatkan CO2 sebesar 7,03% pada putaran mesin 7000 rpm dan penurunan HC  terendah sebesar 55,04% pada putaran mesin 3000 rpm serta penurunan terendah dari O2 sebesar 48,90% pada putaran mesin 9000 rpm. Kendaraan dengan menggunakan busi iridium dapat meningkatkan CO2 sebesar 18,19% pada putaran mesin 7500 rpm dan penurunan HC  terendah sebesar 51,59% pada putaran mesin 2000 rpm serta penurunan terendah dari O2 sebesar 78,21% pada putaran mesin 9000 rpm. Kendaraan dengan menggunakan turbo cyclone dan busi iridium dapat meningkatkan CO2 sebesar 15,76% pada putaran mesin 6500 rpm dan penurunan HC  terendah sebesar 32,06% pada putaran mesin 4500 rpm serta penurunan terendah dari O2 sebesar 62,09% pada putaran mesin 9000 rpm. Kesimpulan dari hasil  penelitian di atas bahwa kendaraan eksperimen pembakaran yang dihasilkan jauh lebih baik dari kendaraan standar, karena adanya turbo cyclone yang berfungsi merubah aliaran laminer campuran udara dan bahan bakar sehingga menjadi aliran turbulen yang mengakibatkan kesempurnaan dalam pembakaran. Serta di dukung dengan penggunaan busi iridium sehingga campuran udara dan bahan bakar akan terbakar secara keseluruhan, karena percikan busi iridium lebih besar dan tertuju pada satu titik, sehingga akan meningkatkan konsentrasi CO2 dan menurunkan konsentrasi O2 serta emisi HC pada Honda Supra X 125 tahun 2011.

Kata Kunci: Turbo cyclone, Busi Iridium, Emisi Gas Buang

Published
2013-12-04
Abstract Views: 224
PDF Downloads: 186