PENGARUH SUHU SINTERING TERHADAP KEMURNIAN HIDROKSIAPATIT BERBAHAN DASAR TULANG IKAN BANDENG (CHANOS-CHANOS) DENGAN METODE SOL – GEL

Authors

  • M. Ihkam Faidin Teknik Mesin Unesa
  • Mochamad Arif Irfa'I

Abstract

Kerusakan atau kelainan pada tulang dapat menyebabkan gangguan fungsi tubuh dan kecacatan struktur. Untuk mengembalikan fungsi tulang secara normal, salah satunya dapat menggunakan biomaterial. Biomaterial merupakan material sintetis yang dapat berinteraksi langsung dengan jaringan hidup. Salah satu jenis biomaterial yang umum digunakan adalah biokeramik, yang dapat disintesis dari bahan alami berkalsium seperti cangkang telur, tulang ikan, dan cangkang kerang. Tulang ikan bandeng merupakan salah satu sumber kalsium yang potensial dan mudah diperoleh. Proses sintesis hidroksiapatit dapat dilakukan melalui beberapa metode, seperti metode kering, sol-gel, hidrotermal, dan pengendapan basah. Dalam penelitian ini digunakan metode sol-gel dengan sumber kalsium dari tulang ikan bandeng. Proses kalsinasi dilakukan pada suhu 900°C selama 5 jam, kemudian dilanjutkan dengan proses sintering selama 6 jam pada suhu bervariasi: 800°C, 900°C, dan 1000°C.Hasil sintesis kemudian dianalisis menggunakan X-Ray Diffractometer (XRD) untuk mengetahui fasa kristal dan Scanning Electron Microscope (SEM) untuk melihat morfologi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa suhu sintering memengaruhi tingkat kemurnian dan kristalinitas hidroksiapatit. Pada suhu 1000°C diperoleh kemurnian sebesar 84,4% dan kristalinitas 96,85%. Uji SEM menunjukkan bahwa peningkatan suhu menghasilkan morfologi granular yang lebih padat, dengan kerapatan antar partikel terbaik pada suhu 1000°C.

Kata Kunci: Hidroksiapatit, Kalsinisasi, Metode Sol – Gel, Tulang Ikan Bandeng.

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Published

2025-07-28
Abstract views: 24 , PDF Downloads: 14