STUDI KOMPARASI EMISI GAS BUANG BAHAN BAKAR SOLAR DAN BIODIESEL DARI CRUDE OIL NYAMPLUNG DENGAN PROSES DEGUMMING PADA MESIN DIESEL NISSAN D22

  • EKO WAHYU ABRYANDOKO

Abstract

Pertambahan jumlah penduduk dan meningkatnya pendapatan masyarakat berimplikasi terhadap pertumbuhan kendaraan bermotor disektor transportasi. Polusi kendaraan bermotor menjadi permasalahan yang sangat penting untuk diatasi khususnya diperkotaan besar seperti di Surabaya. Gas buang mesin diesel sangat banyak mengandung partikulat karena banyak dipengaruhi oleh faktor dari bahan bakar yang tidak bersih. Salah satu usaha dalam menurunkan emisi gas buang yaitu memodifikasi bahan bakar.Penelitian ini menggunakan studi komparasi emisi gas buang diesel solar Nissan D-22 yang berbahan bakar campuran solar dan biodiesel dari crude oil nyamplung dan solar murni. Jenis penelitian ini adalah eksperimen, objek penelitian adalah mesin diesel Nissan D-22. Bahan bakar yang digunakan dalam penelitian adalah solar dan solar yang dicampur biodiesel B5, B7,5, B10, B12,5, B15 dan solar murni. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan emisi gas buang Diesel Nissan D-22 yang berbahan bakar campuran biodiesel dan solar dengan solar murni. Dengan menggunakan putaran mesin 1000 rpm, 1500 rpm, 2000 rpm, 2500 rpm, 3000 rpm, dengan range putaran 500 rpm.Analisis data dilakukan dengan metode deskripsi dengan memvariasikan rpm pada beban penuh.Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini menunjukkan bahwa, konsentrasi gas buang CO untuk bahan bakar solar pada putaran 1000 rpm sebesar 14 %volsedangkan Biodiesel degumming asam sulfat B7,5 mampu menghasilkan CO yang rendah yaitu 9%vol di bandingkan dengan biodiesel degumming asam cuka 12%vol pada campuran B15.Karbondioksida (CO2) pada solar menghasilkan 6%vol dan naik 14 %vol sedang biodiesel degumming asam sulfat B7,5 menghasilkan konsentrasi CO2 sebesar 2 %vol dan naik sampai 10 %vol, jika di bandingkandengan biodiesel degumming asam cuka B15 menghasilkan konsentrasi paling rendah yaitu dari 4%vol sampai 8%vol.Oksigan (O2) pada biodiesel asam sulfat B7,5 menghasilkan 5%vol lebih rendah dibandingkan untuk biodiesel degumming asam cuka terendah yaitu B15 yang menghasilkan 6%vol dan solar yang mencapai 8 %vol pada masing-masing putaran 3000 rpm. Tingkat Opasitas padabiodiesel dari degumming asam sulfat dan cuka ini terendah di peroleh oleh B7,5 yaitu pada RPM 3000 menghasilkan 53,5% dan untuk biodiesel degumming asam cuka hasil terendah B15 yaitu pada posisi 3000 rpm di peroleh 53,4%, dari kedua biodiesel itu tergolong rendah di bandingkan dengan solar yang mencapai hasil 54,1%.

Kata kunci : Degumming, Minyak Biji Nyamplung, Biodiesel.

Published
2014-06-08
Abstract Views: 107
PDF Downloads: 664