ANALISIS KAPASITAS PRODUKSI DALAM MENGANTISIPASI KENAIKAN JUMLAH PERMINTAAN PEMBUATAN KERANGKA BAJA DI PT. OMETRACO ARYA SAMANTA DENGAN METODE ROUGHT CUT CAPACITY PLANNING (RCCP)

  • MUCHAMMAD SUBCHAN

Abstract

Abstrak

Pada saat ini hampir semua perusahaan yang bergerak di bidang industri terutama pada manufactur dihadapkan pada suatu masalah yaitu adanya tingkat persaingan yang semakin kompetitif, sehingga ada yang mengalami penurunan permintaan tetapi ada juga yang mengalami peningkatan permintaan. Dari data tahun 2011 – 2012 PT. Ometraco arya Samanta mengalami peningkatan permintaan sebesar 40.1%.Menghadapi hal ini apakah perusahaan akan menambah jumlah mesin atau menambah jumlah pekerja sebagai respon dari besarnya jumlah permintaan yang terus meningkat, sehingga perlu dilakuakan penelitian yang lebih mendalam. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif.Analisis kapasitas menggunakan metode Rought Cut Capacity Planning (RCCP).Dengan menggunakan 3 metode peramalan untuk meramalkan permintaan yaitu moving average, weight moving average, dan single exponential smoothing. Hasil peramalan permintaan dengan metode Single Exponential Smoothing tahun 2014 dari Januari – Desember sebanyak 840.557 ton, 731.813 ton, 773.806 ton, 701.423 ton, 917.266 ton, 1023.198 ton, 1092.794ton, 890.425 ton, 652.042 ton, 683.753 ton, 763.154 ton, dan 962.034 ton. Kapasitas yang diperlukan untuk tiap – tiap Work Station yaitu: WS I = 3300 ton (terdiri dari mesin plotting), WS III = 6754 ton (terdiri dari mesin cutting, mesin radial drilling, mesin punch cnc), WS IV = 4609 ton (terdiri dari mesin las mig, mesin gerinda), WS VI = 9163 ton (terdiri dari mesin brander manual, brander otomatis, las mig, gerinda), WS VIII = 2442 ton (terdiri dari mesin sandblasting). Kapasitas tersedia untuk tiap – tiap Work Station yaitu: pada WS I = 848.23 ton, WS III = 3337.22 ton, WS IV = 20027.70 ton, WS VI = 30394.96 ton, WS VIII = 1118.41 ton. Kekurangan kapasitas terjadi di WS I sejumlah 2451.77 ton, WS III sejumlah 3416.78 ton, WS VI sejumlah 217.67 ton, WS VIII sejumlah 1323.59 ton, sehinggaperlu dilakukan langkah - langkah alternatif untuk mengatasi masalah kekurangan kapasitas produksi untuk jangka pendeknya dengan  cara melakukan overtime (jam lembur) dan melakukan subkontrak dengan perusahaan lain atau bisa juga untuk jangka panjangnya melakukan penambahan mesin di WS I = 6 unit, WS III = 11 unit, WS VIII = 4 unit.

Kata kunci: peramalan, kapasitas.

Published
2014-11-14
Abstract Views: 68
PDF Downloads: 11155