PENGEMBANGAN SOFTWARE INVENTORI RESILIENSI (SIR) UNTUK SISWA SMA NEGERI 11 SURABAYA

  • KAMILA ISTIANA

Abstract

Berdasarkan hasil studi pendahuluan di SMA Negeri 11 Surabaya melalui wawancara kepada koordinator guru BK, diketahui bahwa pada tahun 2015 telah dikembangkan sebuah paket untuk melatih keterampilan resiliensi siswa di SMA Negeri 11 Surabaya. Dalam pelaksanaan pelatihan tersebut, konselor membutuhkan waktu yang relatif lama untuk mengetahui tingkat resiliensi siswa karena konselor hanya melakukan pengamatan dalam mengukur resiliensi siswa.  Konselor membutuhkan sebuah alat yang dapat digunakan untuk mengukur resiliensi siswa secara cepat dan tepat.  Untuk  mempermudah konselor dalam mengukur  tingkat resiliensi siswa, dikembangkan sebuah media berbasis software inventori yang dapat digunakan sebagai alat pengukur resiliensi siswa agar konselor mengetahui tingkat resiliensi sehingga dapat dijadikan pertimbangan dalam memberikan perlakuan kepada siswa,apakah ia perlu mendapat pelatihan keterampilan resiliensi atau perlakuan yang lain.

Tujuan penelitian ini adalah menghasilkan produk berupa software inventori resiliensi (SIR) yang memenuhi kriteria akseptabilitas. Media ini adalah software yang dapat mengukur tingkat resiliensi siswa sesuai dengan 7 aspek yang dikemukakan oleh Reivich dan Shatte (2002) yaitu regulasi emosi, kontrol impuls, optimisme, analisis kausal, empati, efikasi diri, dan mencapai hal yang positif. Software inventori resiliensi (SIR) ini menggunakan aplikasi berformat .exe berbasis dekstop, dikemas dalam aplikasi Adobe Flash CS6. Penelitian pengembangan ini menggunakan model pengembangan Borg and Gall (2003) yang disederhanakan oleh tim Puslitjaknov (2008). Produk yang dihasilkan ada dua yaitu media software inventori resiliensi (SIR) untuk siswa SMA dan buku panduan penggunaan software inventori resiliensi (SIR) untuk siswa dan konselor.

Hasil penelitian menerangkan bahwa software inventori resiliensi (SIR) untuk siswa SMA memenuhi syarat kriteria akseptabilitas. Penilaian akseptabilitas dari ahli bimbingan dan konseling  adalah aspek kegunaan memperoleh penilaian (100%). Aspek kelayakan memperoleh penilaian (95,31%). Aspek ketepatan memperoleh penilaian (100%). Aspek kepatutan memperoleh penilaian (87,5%). Rata-rata penilaian ahli bimbingan dan konseling sebesar (95,7%) dengan predikat “sangat baik, tidak perlu direvisi”.  Penilaian akseptabilitas saat konsultasi media, secara keseluruhan software inventori resiliensi (SIR) untuk siswa SMA mendapatkan persentase sebesar (100%) dengan predikat “sangat baik, tidak perlu direvisi”. Penilaian akseptabilitas dari ahli lapangan, berasal dari guru BK SMAN 11 Surabaya adalah aspek kegunaan memperoleh penilaian (91,65%). Aspek kelayakan memperoleh penilaian (82,81%). Aspek ketepatan memperoleh penilaian (84%). Aspek kepatutan memperoleh penilaian (90,62%). Rata-rata penilaian guru BK sebesar (87,27%) dengan predikat “sangat baik, tidak perlu direvisi”. Penilaian akseptabilitas dari siswa adalah aspek kegunaan memperoleh nilai (95,83%). Aspek kelayakan sebesar (93,44%). Aspek ketepatan sebesar (89,39%). Aspek kepatutan sebesar (94,79%). Rata-rata penilaian dari siswa sebesar (93,36%) dengan predikat “sangat baik, tidak perlu direvisi”. Berdasarkan penilaian tersebut maka software inventori resiliensi (SIR) untuk siswa SMA memenuhi kriteria akseptabilitas dan dapat digunakan di sekolah. 

 

Kata Kunci : Pengembangan, Software Inventori Resiliensi (SIR) ,  Siswa SMA,  SMA Negeri 11 Surabaya

 

Published
2016-05-19
Abstract Views: 24
PDF Downloads: 80