PERBEDAAN BURNOUT PESERTA DIDIK PADA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA FULL DAY DAN NON FULL DAY

  • HERLIN IKA NAFILASARI
  • EKO DARMINTO

Abstract

Pada beberapa tahun belakangan ini beberapa sekolah di Indonesia menerapkan suatu model sekolah sehari penuh (full day school). Model sekolah full day menerapkan jumlah jam pelajaran yang lebih panjang dibandingkan sekolah normal, yakni 8 jam dalam 1 minggu yang dilaksanakan dalam 5 hari. Terlepas dari tujuan baik yang mendasari model sekolah ini, model ini memiliki efek samping, yakni banyak peserta didik yang mengeluh bosan (burnout). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan ukuran burnout antara peserta didik di sekolah pada peserta didik sekolah menengah pertama di sekolah full day dan sekolah normal (non full day). Penelitian dilaksanakan melalui pendekatan kuantitatif dengan rancangan kausal komparatif. Data burnout dinyatakan secara kuantitatif dalam skala ordinal dan diukur melalui skala burnout. Populasi penelitian ini adalah seluruh peserta didik di SMP Islam Terpadu AtTaqwa Surabaya dan SMP Siti Aminah Surabaya yang berjumlah 406 peserta didik. Data penelitian dikumpulkan dari seluruh anggota populasi. Analisis data dilakukan secara statistik dengan menggunakan rumus uji-t. Hasil analisis membuktikan adanya perbedaan yang signifikan dalam ukuran burnout antara peserta didik di sekolah full day school dan non full day. Rerata skor burnout peserta didik di sekolah full day secara signifikani lebih tinggi dibandingkan rerata burnout pada peserta didik di sekolah normal. Dapat disimpulkan bahwa peserta didik di sekolah full day cenderung mengalami kejenuhan dibandingkan peserta didik di sekolah normal. Implikasi dari penelitian ini adalah bahwa pihak-pihak yang menyelenggarakan sekolah model full day perlu menemukan metode pembelajaran yang efektif untuk menangani kejenuhan peserta didik
Kata Kunci: Burnout, full day school dan non full day school
Published
2020-06-05
Section
Articles
Abstract Views: 126
PDF Downloads: 523