STUDI KASUS PENERIMAAN DIRI RENDAH SISWA KELAS VIII SMPN 1 SUKODONO

  • WAHYU AGUSTINA
  • NAJLATUN NAQIYAH

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana penerimaan diri siswa kelas 8 secara lebih mendalam dan difokuskan pada fenomena penerimaan diri yang rendah, faktor penyebab dan peran guru bimbingan dan konseling dalam menangani permasalahan yang berkaitan dengan rendahnya penerimaan diri siswa. Penelitian ini berkaitan dengan studi kualitatif deskriptif dan subyek yang digunakan dalam penelitian studi ini adalah siswa kelas VIII Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Sukodono. Sampel 3 orang siswa kelas VIII-J, 1 Wali Kelas dan 1 Guru Bimbingan dan Konseling. Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah wawancara, observasi, dan dokumentasi. Sedangkan teknik analisis data yang digunakan adalah model interaktif yang mempunyai tiga tahapan, (1) Reduksi data, (2) Display data, (3) Pengambilan kesimpulan dan verifikasi. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan ada 4 jenis perilaku yang ditampakkan oleh ketiga subyek penelitian yang mengalami penerimaan diri yang rendah. Perilaku subyek pertama adalah menembunyikan minatnya untuk mengikuti kegiatan di lingkungan rumahnya karena tidak percaya diri dengan bentuk tubuhnya, perilaku subyek kedua adalah menolak mengikuti perkumpulan jika berlokasi di kafe/restoran, dan memakai jaket serta warna pakaian yang gelap untuk menutupi bentuk tubuhnya, sedangkan perilaku subyek ketiga adalah tidak mau keluar rumah dalam kurun waktu tertentu, tidak mau maju ke depan kelas untuk menjawab pertanyaan, dan tidak ingin menampakkan dirinya di depan banyak orang. Dibalik rendahnya penerimaan diri pada ketiga subyek penelitian, ada beberapa faktor yang mendukung munculnya perasaan itu. Faktorfaktor tersebut dibagi menjadi dua kelompok yaitu faktor internal yang berasal dari dalam diri termasuk kepercayaan diri dan faktor eksternal yang berasal dari luar diri termasuk reaksi teman sebaya, orangtua dan lingkungan. Selain itu peran guru bimbingan dan konseling yang sudah pernah menangani kasus rendahnya penerimaan diri pada siswa disabilitas salah satunya adalah dengan mengkondisikan ruang kelas dan peserta didiknya agar menerima kehadiran siswa disabilitas dengan lapang dada dan tanpa ada pembullyan. Guru bimbingan dan konseling juga melakukan pemberian motivasi dan penguatan kepada anak yang memiliki penerimaan diri yang rendah.
Kata Kunci : Penerimaan Diri, Remaja, Studi Kasus, Faktor Penyebab, Peran Guru BK
Published
2020-06-11
Section
Articles
Abstract Views: 308
PDF Downloads: 742