HUBUNGAN ANTARA STATUS SOSIAL EKONOMI DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN SCHOOL REFUSAL PESERTA DIDIK KELAS IX SMPN 27 SURABAYA

Abstract

Pendidikan bagi seorang pelajar sangatlah penting. Namun tidak semua individu mendapatkan dan merasakan nasib atau kehidupan yang baik, tidak jarang ditemukan individu yang masih kurang mendapatkan rasa sayang dari orang tua, tidak bisa tinggal dengan keluarga, dan hidup berkecukupan. Status sosial ekonomi keluarga dapat berakibat timbulnya perilaku penolakan sekolah atau school refusal terhadap peserta didik. Selain status sosial ekonomi, beberapa factor lain seperti motivasi belajar juga berpengaruh pada perilaku penolakan sekolah atau school refusal. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan antara status sosial ekonomi dan motivasi belajar dengan school refusal peserta didik kelas IX SMPN 27 Surabaya. Pengumpulan data menggunakan alat skala psikologis dengan skala Likert (kuesioner). Sampel penelitian adalah 110 peserta didik kelas IX SMPN 27 Surabaya menggunakan media link google form. Proses analisis data dengan product moment correlation dan multiple product moment correlation. Diperoleh hasil dari analisis data antara status sosial ekonomi dan penolakan sekolah adalah nilai signifikansi  0,186 dan nilai korelasi Pearson 0,127. Mengenai motivasi belajar dengan penolakan sekolah, memperoleh signifikansi dengan nilai 4.444 dan nilai korelasi Pearson sebesar 0,010. Sedangkan dari hasil analisis multiple product moment correlation  diperoleh nilai signifikansi produk sebesar 0,417 dan nilai koefisien korelasi sebesar 0,127 berarti hubungan antara status sosial ekonomi, motivasi belajar dan penolakan sekolah tidak berhubungan. Koefisien determinasi  0,016 berarti hubungan variabel status sosial ekonomi dan motivasi belajar dapat mempengaruhi penolakan sekolah dengan presentase 1,6% dan sejumlah  98,4% terpengaruh oleh variabel lain yang belum terukur dalam penelitian ini.

Kata kunci : Status Sosial Ekonomi, Motivasi belajar, Penolakan Sekolah