EFEKTIVITAS DARI LAYANAN KONSELING COGNITIVE BEHAVIOR THERAPY (CBT) GUNA MEREDUKSI PERMASALAHAN SCHOOL REFUSAL SISWA REMAJA DI MASA PANDEMI

  • Levania Nathasyafitri Bimbingan dan Konseling, Universitas Negeri Surabaya
  • Hadi Warsito Wiryosutomo

Abstract

Semenjak virus Covid-19 melanda Indonesia, sektor pendidikan menerapkan proses pembelajaran hybrid. Saat proses pembelajaran hybrid permasalahan dalam proses belajar mengajar pun kerap terjadi. Permasalahan yang terjadi yaitu perilaku school refusal siswa. Contoh perilaku school refusal yaitu membolos, yang berarti siswa enggan pergi ke sekolah, sering melarikan diri saat pelajaran, serta tidak mengikuti proses pembelajaran. Tiga faktor utama penyebab siswa mengalami perilaku school refusal yaitu diri sendiri, keluarga, dan lingkungan sekitar. Konseling Cognitive Behavior Therapy (CBT) merupakan salah satu intervensi yang dapat mereduksi perilaku school refusal dari siswa remaja. Penelitian ini berupa penelitian studi pustaka yang mana penelitian ini mengkaji literatur atau penelitian sebelumnya yang berupa artikel jurnal. Data yang terhimpun akan dianalisis menggunakan analisis isi. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui bahwasanya konseling CBT memiliki variasi strategi yang efektif untuk mereduksi perilaku school refusal yang dialami oleh siswa. Hasil penelitian dari mengkaji literatur menyatakan bahwasanya konseling cognitive behavior therapy (CBT) mampu mereduksi perilaku school refusal yang dialami oleh siswa remaja. Konseling CBT memiliki variasi strategi sehingga hal tersebut dapat disesuaikan dengan kebutuhan siswa guna mereduksi perilaku school refusal. Prosedur pelaksanaan konseling CBT terdiri atas: identifikasi masalah, implementasi teknik konseling, tindak lanjut, dan refleksi. Oleh karena itu, konseling CBT direkomendasikan untuk pengentasan masalah school refusal yang dialami oleh siswa.
Kata Kunci: School Refusal, Konseling CBT, Studi Kepustakaan

Published
2022-06-02
Section
Articles
Abstract Views: 366
PDF Downloads: 855