PENERAPAN KONSELING INDIVIDU TEKNIK SELF TALK UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENGENDALIKAN EMOSI NEGATIF PADA SISWA KORBAN PERCERAIAN ORANG TUA

Abstract

Siswa korban perceraian orang tua cenderung kurang memiliki kemampuan dalam pengendalian emosi negatif karena situasi ketika keluarga tidak harmonis yang menyebabkan dampak buruk pada perkembangan kognitif siswa, sehingga muncul pikiran-pikiran negatif. Pikiran negatif itulah yang mengakibatkan ketidakmampuan dalam mengendalikan emosi negatif. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya 3 siswa yang berasal dari kelas 10, 11 dan 12 yang menjadi korban perceraian orang tua. Penentuan subjek penelitian berdasarkan wawancara kepada guru BK dan di dukung dengan hasil observasi. Bentuk perilaku yang
terlihat pada saat observasi yaitu siswa mudah tersinggung, mudah marah dan mengekspresikan rasa sedih seperti menangis secara berlebihan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil dari teknik self talk untuk meningkatkan keterampilan mengendalikan emosi negatif pada siswa korban perceraian orang tua orang tua SMAN 1 Balongpanggang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif metode pre-eksperimen dengan desain one group pretest- postets dan menggunakan uji t two sample colerations dengan Microsoft excel. Hasil dari penelitian ini terbukti dapat meningkatkan keterampilan pengendalian emosi negatif karena hasil dari analisis uji t menunjukkan angka 0.001875923 yang lebih kecil dari 0,05 dengan begitu dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat peningkatan antara sebelum dan sesudah diberikan konseling individu teknik self talk. Peningkatan keterampilan pengendalian emosi negatif juga dapat dilihat dari perilaku peserta didik berupa dapat lebih tenang dalam menyikapi sesuatu dan tidak mudah marah. Dengan adanya penelitian ini diharap peserta didik
yang memiliki kesulitan dalam mengendalikan emosi negatif dapat menerapkan self talk positif agar dapat membawa perubahan yang mengarah ke hal yang lebih baik.
Kata Kunci: konseling individu, teknik self talk, pengendalian emosi, Perceraian orang tua