Pengembangan Modul Resiliensi Diri Pencegahan Narkoba Pada Peserta Didik SMP
Abstract
Berdasarkan laporan BNN juga pada tahun 2021 menjelaskan bahwa penggunaan narkoba berada di kalangan anak muda berusia 15-35 tahun dengan persentase sebanyak 82,4% berstatus sebagai pemakai, sedangkan 47,1% berperan sebagai pengedar, dan 31,4% sebagai kurir. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru bimbingan dan konseling (guru BK) dan peserta didik di salah satu sekolah di Kota Surabaya terdapat peserta didik yang mengonsumsi alkohol oplosan. Berdasarkan hal tersebut, maka perlu adanya resiliensi diri pencegahan narkoba pada peserta didik SMP.
Selain itu, di dalam perpustakaan sekolah belum ada bahan bacaan tentang pencegahan narkoba serta sulitnya guru BK menemukan sumber materi layanan bimbingan dan konseling tentang resiliensi diri pencegahan narkoba. Sehingga, selama pemberian layanan bimbingan masih menggunakan metode center learning yakni berpusat pada guru BK. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan sebuah produk media berupa modul resiliensi diri pencegahan narkoba untuk peserta didik SMP yang memenuhi kriteria akseptabilitas sebagai media layanan bimbingan dan konseling bagi guru BK.
Proses penelitian ini menggunakan model ADDIE yang terdiri dari Analysis, Design, dan Development untuk menguji akseptabilitas produk. Jenis data yang digunakan data kuantitatif dan kualitatif. Subyek penelitian ini adalah ahli materi, ahli media, guru bimbingan dan konseling (guru BK), serta peserta didik kelas 8. Total seluruh penilaian uji validasi memperoleh hasil 89,72% yang dapat disimpulkan bahwa produk media modul telah memenuhi kriteria akseptabilitas. Bagi guru BK tetap perlu menindak lanjuti yang diperoleh peserta didik melalui modul tersebut. Peserta didik diharapkan dapat memanfaatkan dengan baik modul tersebut melalui bimbingan dari guru BK. peneliti selanjutnya mengetahui efektifitas dari modul tersebut.
Kata Kunci: Pengembangan, Modul Resiliensi Diri, dan Pencegahan Narkoba
Downloads

