PELAKSANAAN BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM PELAYANAN PEMINATAN AKADEMIK KURIKULUM 2013 DI SMAN I SOOKO MOJOKERTO

  • NOFFITA CAHAYANI

Abstract

SMAN I Sooko menjadi sekolah yang ditunjuk sebagai sekolah pelaksana kurikulum 2013, sehingga guru BK mencari berbagai informasi dan mendapatkan pendampingan dari dinas pendidikan tentang kurikulum 2013 dan peminatan akademik. Dalam peminatan akademik di SMAN I Sooko ini siswa berhak memilih sendiri bidang akademik yang sesuai dengan bakat minatnya. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan pelayanan peminatan akademik dalam kurikulum 2013 di SMAN I Sooko Mojokerto. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peran guru bimbingan dan konseling dalam peminatan akademik, bagaimana proses atau langkah-langkah dalam peminatan akademik, apa saja hambatan dan bagaimana cara guru bimbingan dan konseling untuk menyelesaikan masalah yang terjadi dalam peminatan akademik di SMAN I Sooko Mojokerto. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif. Informan dalam penelitian ini terdiri dari informan utama dan informan pendukung. Informan utama dalam penelitian ini adalah guru bimbingan dan konseling di SMAN I Sooko. Informan pendukung dalam penelitian ini adalah wakil kepala sekolah bidang kurikulum, wali kelas, dan siswa. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan wawancara dan dokumentasi. Keabsahan data penelitian diuji dengan menggunakan triangulasi sumber data dan triangulasi teknik pengumpul data. Teknik analisis data mengikuti konsep analisis data Miles dan Huberman yang terdiri dari reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa peran guru bimbingan dan konseling adalah sebagai pendamping siswa, penyedia informasi, mediator bagi siswa, dan menjadi koordinator dalam PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru) dan peminatan akademik.Proses peminatan akademik terdiri dari empat langkah yaitu langkah I (pemberian informasi), langkah kedua (pengumpulan data), langkah III (penetapan peminatan), langkah IV (penyesuaian). Temuan di lapangan menunjukkan bahwa hambatan yang terjadi dalam peminatan akademik adalah kurangnya pemahaman guru bimbingan konseling tentang peminatan akademik, waktu pelaksanaan yang relatif singkat, serta ketidaksesuaian antara keputusan sekolah dengan keinginan siswa dan orang tua mereka. Untuk mengatasi hambatan tersebut guru  bimbingan konseling meninjau kembali hasil tes dalam langkah II peminatan akademik. Guru bimbingan dan konseling juga memberikan tenggang waktu untuk penyesuaian atau adaptasi siswa dengan jurusannya.

 

Kata Kunci : Peminatan akademik, Kurikulum 2013

Published
2014-08-13
Abstract Views: 80
PDF Downloads: 101