Abstract
Banyak faktor yang mempengaruhi kecepatan berlari diantaranya yaitu kekuatan otot perut pada saat melakukan lari. Untuk meningkatkan kekuatan otot perut pada saat berlari seorang atlet dapat melatih otot perutnya salah satunya dengan latihan Sit – up. Semakin kuat otot perut seorang atlet semakin baik performa dalam melakukan lari. Frekuensi pada saat lari dihasilkan dari kekuatan dan kecepatan yang merupakan komponen daya ledak. Semakin besar daya ledak yang dimiliki, diharapkan semakin bagus performa seorang atlet dalam berlari. Oleh karena itu tujuan penelitian ini adalahTujuan penelitian ini adalah :Untuk mengetahui seberapa besar kontribusi kekuatan otot tungkai dankekuatan otot perut terhadap kecepatan lari 100 meter pada atlet putri usia 15 – 17 tahun Pasi Kabupaten Nganjuk.Populasi penelitian ini adalah atlet putri usia 15 - 17 tahun PASIKabupaten Nganjuk di Kabupaten Nganjukdengan jumlah subjek yang diambil 15 atlet. Metode dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif analisis korelasi.Dari analisis penelitian pada atlet putri usia 15 – 17 tahun PASIKabupaten Nganjuk bahwa ada kontribusi yang signifikan antarakekuatan otot perut, daya ledak otot tungkai terhadap kecepatan lari 100 meter sebesar 59.7% pada atlet putri usia 15 – 17 tahun Pasi Kabupaten Nganjuk. Saran yang dapat peneliti berikan adalah bagi pelaku olahraga, ( pengurus, Pembina olahraga, pelatih olahraga dan atlet ) disarankan untuk menggunakan model / tipe pelatihan yang sesuaikan dengan kemampuan dan takaran yang tepat serta melakukan latihan yang insentif.
Downloads

