PEMETAAN AKTIVITAS FISIK DAN HASRAT SEKSUAL MAHASISWA OLAHRAGA UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

  • ALVIAN RAHMAN
  • PURBODJATI

Abstract

Abstrak

Aktivitas fisik dan hasrat seksual sering terjadi pada mahasiswa olahraga dalam meningkatkan kualitas profesinya. Tujuan khusus dari penelitian ini adalah untuk mengetahui usaha dan hasil aktifitas fisik dan pengendalian hasrat seksual 84 mahasiswa IKOR UNESA angkatan 2015 sebagai subyek penelitian.

Prosedurnya menerapkan metode penelitian kualitatif dengan rancangan teknik survey yang dianalisis dengan deskriptif presentase. Didapatkan temuan hasil.

Jadi mahasiswa IKOR UNESA angkatan 2015 meningkatkan kualitas fisik berupa pelaksanaan aktivitas fisik/olahraga lebih banyak dibanding yang tidak melakukannya. Mahasiswa yang tidak melakukannya beralasan: tidak berminat melakukan olahraga, tidak ada waktu melakukan olahraga, tidak ada sarana/prasarana untuk melakukan olahraga, merasa lelah melakukan olahraga, dan merasa cukup dengan kegiatan sehari – hari. Mahasiswa yang melakukan peningkatan kualitas fisik berupa pelaksanaan aktivitas fisik/olahraga menyatakan : telah melakukan selama 1 sampai dengan 3 tahun lebih, dilaksanakan antara 3 kali keatas perminggu, dalam waktu 1 – 2 jam. Tujuan yang diinginkan adalah untuk menjaga kesehatan, menurunkan berat badan, menambah pergaulan, dan untuk mendapat prestasi. Jalur yang ditempuh untuk melakukan olahraga terdiri dari: di kampus, di klub, olahraga sendiri, dan di tempat fitnes. Stabilitas motivasi terjaga karena terpenuhinya kapasitas penunjang fasilitas olahraga.

Ternyata mahasiswa IKOR UNESA angkatan 2015 meningkatkan kualitas non fisik berupa pengendalian perilaku hasrat seksual lebih banyak (yang didominasi oleh mahasiswa yang melakukan aktivitas fisik dan sebagian kecil mereka yang tidak beraktivitas fisik) dibanding yang tidak melakukannya/menyimpang. Mahasiswa yang mengendalikannya dengan baik dalam bentuk autoerotik, yang meliputi: tidak pernah menggunakan media sensual, tidak pernah membayangkan sesuatu yang sensual, tidak pernah meraba tubuh diri sendiri, tidak pernah melihat gambar sensual, tidak pernah menggesekkan alat kelamin pada benda. Perilaku lainnya berupa sosioseksual, berupa: tidak pernah berpegang tangan disertai dengan hasrat seksual, tidak pernah merabah tubuh orang lain, tidak pernah mencium orang lain, tidak pernah merangsang orang lain, tidak pernah melakukan hubungan seksual.

Sedangkan mahasiswa yang belum mampu mengendalikannya didominasi oleh mahasiswa tidak melakukan aktivitas fisik. Penyimpangan pengendalikan hasrat seksual berbentuk autoerotik, meliputi: kadang – kadang melihat gambar sensual, pernah menggesekkan alat kelamin pada benda. Adapun sosioseksualnya, meliputi: kadang – kadang meraba tubuh orang lain dan pernah melakukan hubungan seksual.

Kata Kunci : Aktivitas fisik, Olahraga, Hasrat seksual, Autoerotik, Sosioseksul, Mahasiswa olahraga UNESA.


Abtract

Physical activity and sexual desire often occur in sports students in improving the quality of their profession. The specific purpose of this study is to find out the efforts and results of physical activity and control of sexual desire 84 2015 UNESA IKOR students as research subjects.

The procedure applies qualitative research method with survey technique design which is analyzed by descriptive percentage. Find results.

So students of IKOR UNESA force 2015 improve physical quality in the form of physical activity / sport more than those who do not do it. Students who do not do so reason: are not interested in doing sports, there is no time to do sports, there are no facilities / infrastructure to exercise, feel tired doing sports, and feel enough with daily activities. Students who make physical quality improvements in the form of physical activity / sports states: have done more than 1 to 3 years, carried out between 3 times up a week, within 1-2 hours. The desired goal is to maintain health, lose weight, increase intercourse, and to get the achievement. The path taken to do the sport consists of: on campus, at the club, sports alone, and at the gym. Motivational stability is maintained due to the fulfillment of sports facilities supporting capacity.

It turns out that students of IKEOR UNESA force 2015 improve non-physical quality in the form of controlling behavior of sexual desire more (which is dominated by students who do physical activity and some of them are not physical activity) than do not do / deviate. Students who control it well in the form of autoerotik, which includes: never use sensual media, never imagine something sensual, never felt body yourself, never see the sensual image, never rub the genitals on the object. Other behaviors are sociosexual, in the form of: never holding hands accompanied by sexual desire, never pummeling other peoples bodies, never kissing others, never stimulating others, never having sexual intercourse.

While students who have not been able to control it is dominated by students do not do physical activity. Control irregularities in the form of autoerotic sexual desires, including: sometimes seeing sensual images, ever swiping genitals on objects. As for sosioseksualnya, including: sometimes feel the body of others and had sexual intercourse.

Keywords: Physical Activity, Sports, Sexual Desire, Autoerotik, Sosioseksul, UNESA sports students.

Published
2018-08-06
Abstract Views: 51
PDF Downloads: 175