Jurnal Pendidikan Olahraga dan Kesehatan https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/jurnal-pendidikan-jasmani Jurnal Online Program Studi S-1 Pendidikan Jasmani, Kesehatan Dan Rekreasi - Fakultas Ilmu Keolahragaan UNESA, Jurnal ini mempublikasikan artikel-artikel dari mahasiswa yang berisi hasil penelitian dibidang pendidikan jasmani dan olahraga<br /> en-US junaidi.budi78@gmail.com Tue, 11 Jun 2024 08:55:58 +0000 OJS 3.1.1.0 http://blogs.law.harvard.edu/tech/rss 60 LITERASI FISIK MAHASISWA FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN DAN KESEHATAN (FIKK): PERBEDAAN ANTARA AKTIVIS DAN NON-AKTIVIS https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/jurnal-pendidikan-jasmani/article/view/58654 <p>Abstrak</p> <p>Literasi fisik adalah kemampuan yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan setiap individu dan berdampak pada kehidupan dalam masa mendatang atau jangka panjang. Dalam penelitian ini, peneliti memiliki tujuan untuk mengukur perbedaan tingkat literasi fisik pada mahasiswa-mahasiswi Fakultas Ilmu Olahraga di Universitas Negeri Surabaya. Peneliti menggunakan partisipan mahasiswa aktif angkatan 2018 Fakultas Ilmu Olahraga Universitas Negeri Surabaya yang berjumlah 60 orang, terdiri dari kelompok aktivis yang aktif dalam organisasi dan non aktivis atau mahasiswa-mahasiswi yang tidak mengikuti kegiatan organisasi. Pemilihan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling yang mana peniliti telah mengetahui karakteristik sampel terlenih dahulu. Pengumpulan data dilakukan dengan instrumen <em>Perceived Physical Literacy Instrument</em> (PPLI) validitas sebesar 0,43 yang berarti kriteria validitas cukup, sedangkan reliabilitas dengan nilai sebesar 0,60 yang berarti tinggi. Instrumen telah diterjemahkan kedalam Bahasa Indonesia terdiri dari 9 item pertanyaan dan menggunakan skala likert. Kemudian data yang telah terkumpul dianalisis menggunakan uji beda mann-whitney u yang diuji menggunakan SPSS 20. Hasil dalam penghitungan yang dilakukan peneliti menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa aktivis dan non aktivis Fakultas Ilmu Olahraga Universitas Negeri Surabaya memiliki literasi fisik tingkat sedang. Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan literasi fisik yang signifikan antara mahasiswa aktivis dan non aktivis dengan p-value sebesar 0.128 (p&gt;0.05).</p> <p><strong>Kata Kunci: </strong>literasi fisik; mahasiswa aktivis; mahasiswa non aktivis</p> <p><strong>Abstract</strong></p> <p>Physical literacy is a ability that cannot be separated from the of individual life and has an impact on life in the future or long run. In this study, researchers aimed to measure differentces in physical literacy levels among students at the Faculty of Sports Science at Surabaya State University. Researchers used active student participants from the 2018 class of the Faculty of Sports Science, Universitas Negeri Surabaya, totaling 60 peolple consisting of activist groups who were active in organizations and non-activist or students who did not take part in oraganizational activities. The sample selection in this study used a purposive sampling technique where the researhcher knew the characteristic of the selected sample first. Data was collected using the Perceived Physical Literacy Instrument (PPLI) with a validity of 0.43, which means the validity criteria are sufficient, while the reliability value is 0.60 wich means high. The intrument has been translated into Indonesian and consist of 9 question items and uses a likert scale. Then the collected data wa analyzed using the Mann-Whitney u test using SPSS 20. The results showed that most of the activist and non-activist students had moderate levels of physical literacy. The results of the hypothesis test showed that there was no significant difference in physical literacy between activist and non-activist students with a p-value of 0.128 (p&gt;0.05).</p> <p><strong>Keywords: </strong>physical literacy; activist student; non activist student</p> <p>&nbsp;</p> Aisyah Iffa Mufida, Ali Maksum ##submission.copyrightStatement## https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/jurnal-pendidikan-jasmani/article/view/58654 Sun, 30 Jun 2024 00:00:00 +0000 KUALITAS TIDUR DI ERA PANDEMI COVID-19 SISWA SMA MUHAMMADIYAH 2 SURABAYA https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/jurnal-pendidikan-jasmani/article/view/60083 <p>Pandemi covid-19 membawa dampak bagi aktivitas makhluk hidup di dunia bahkan di Indonesia, sehingga aktivitas yang dilakukan di luar rumah seperti bekerja, bersosialisasi, dan bersekolah dibatasi dengan adanya protokol kesehatan yang sangat ketat. Pembelajaran siswa dilaksanakan dengan bantuan dari gawai atau <em>smartphone </em>untuk memudahkan proses belajar mengajar. Namun dengan adanya penggunaan gawai tersebut siswa dapat menyalahkan gunakan media tersebut dengan menggunakannya lebih dari waktu seharusnya. Hal ini dapat berpengaruh terhadap kebiasaan sehari-hari yang dilakukan siswa, seperti kualitas tidur. Penulis melakukan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas tidur siswa SMA Muhammadiyah 2 Surabaya selama pandemi covid-19. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode deskriptif kuantitatif, dengan mengambil sampel dari siswa kelas XI. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan kuisioner <em>Pitsburgh Sleep Quality Index (PSQI)</em>. Analisis data menggunakan presentase. Berdasarkan&nbsp; hasil pengolahan data dapat dijelaskan bahwa kualitas tidur sebanyak 20 siswa (28, 98%) dinyatakan sangat baik,&nbsp; responden dinyatakan baik sebanyak 22 siswa (31, 88 %) , responden kurang, 27 siswa (39,13%). Hal yang diakibatkan karena pola tidur yang kurang baik adalah dapat mengurangi&nbsp; konsentrasi dalam menerima materi pada saat pembelajaran dan menurunnya kesehatan fisik akibat kelelahan, karena tidak mendapat istirahat yang cukup.</p> <p><strong>Kata Kunci: </strong>pandemi covid-19, Kualitas tidur, Siswa&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;</p> Arifiani Nur Rahma, Faridha Nurhayati ##submission.copyrightStatement## https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/jurnal-pendidikan-jasmani/article/view/60083 Wed, 12 Jun 2024 17:07:30 +0000 MINAT PESERTA DIDIK BARU DALAM MENGIKUTI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA (DI SMA TAMANSISWA KOTA MOJOKERTO TAHUN 2023) https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/jurnal-pendidikan-jasmani/article/view/58014 <p>Abstrak</p> <p>Minat peserta didik adalah keinginan pada diri seseorang dengan adanya rasa senang atau ketertarikan terhadap suatu objek atau kegiatan tertentu. Sedangkan faktor yang mempengaruhi minat peserta didik adalah segala sesuatu yang menimbulkan adanya minat untuk melakukan sesuatu. Minat yang timbul dari seseorang dipengaruhi oleh dua faktor internal dan faktor eksternal, yaitu faktor dari dalam seperti rasa senang, perhatian, dan persepsi sedangkan faktor dari luar seperti lingkungan, pengalaman, dan keluarga.&nbsp;Tujuan penelitian ini adalah memperoleh data tentang minat siswa dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler olahraga di SMA Tamansiswa kota Mojokerto. Untuk mengetahui faktor penyebab minat siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler olahraga di SMA Tamansiswa Kota Mojokerto. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Kesimpulan dari hasil penelitian survei minat peserta didik baru dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler olahraga di SMA Tamansiswa kota Mojokerto diperoleh sebanyak 45 siswa (25,28) memiliki minat ekstrakurikuler dengan kategori sangat tinggi, sebanyak 67 siswa (37,64) memiliki minat ekstrakurikuler dengan kategori tinggi, sebanyak 55 siswa (30,90) memiliki minat ekstrakurikuler dengan kategori rendah, sebanyak 11 siswa (6,16) memiliki minat ekstrakurikuler dengan kategori sangat rendah. Dari survei yang dilakukan peneliti terhadap dua faktor terebut faktor minat siswa cenderung mengarah pada faktor ekternal yang diperoleh sebanyak 81 siswa dengan persentase&nbsp; (45,50%).</p> <p><strong>Kata Kunci: </strong>minat; ekstrakurikuler; olahraga</p> <p><strong>Abstract</strong></p> <p>Student interest is a person's desire to feel happy or interested in a particular object or activity. Meanwhile, factors that influence student interest are anything that creates an interest in doing something. The interests that arise from a person are influenced by two internal factors and external factors, namely internal factors such as pleasure, attention and perception, while external factors such as the environment, experience and family. The aim of this research is to obtain data about students' interest in participating in extracurricular sports activities at Taman siswa High School, Mojokerto city. To find out the factors causing students' interest in extracurricular sports activities at Tamansiswa High School, Mojokerto City. The method used in this research is descriptive with a quantitative approach. The conclusion from the research results of a survey of new students' interest in participating in extracurricular sports activities at Tamansiswa High School, Mojokerto city, was that 45 students (25.28) had extracurricular interests in the very high category, 67 students (37.64) had extracurricular interests in the high category. , as many as 55 students (30.90) had extracurricular interests in the low category, as many as 11 students (6.16) had extracurricular interests in the very low category. From the survey conducted by researchers on these two factors, student interest factors tended to lead to external factors, which was obtained by 81 students with a percentage of (45.50%).</p> <p><strong>Keywords: </strong>extracurricular; interests; sport</p> Eko Wahyu Widodo, Fifukha Dwi Khory ##submission.copyrightStatement## https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/jurnal-pendidikan-jasmani/article/view/58014 Thu, 20 Jun 2024 02:18:06 +0000 AKTIVITAS FISIK SISWA SMKN 2 BUDURAN PADA MASA PANDEMI COVID-19 https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/jurnal-pendidikan-jasmani/article/view/58669 <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Pemerintah mengeluarkan surat edaran Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 15 Tahun 2020 tentang pelaksanaan pembelajaran dari rumah pada masa darurat COVID-19 akibat dampak Corona Virus Disease 19 (COVID-19) saat ini ada pada kegiatan pembelajaran. Surat edaran tersebut antara lain menyebutkan seluruh materi pelajaran diajarkan secara daring. Hal ini berdampak pada pembelajaran berbasis gerakan, termasuk pendidikan jasmani, olah raga, dan pendidikan kesehatan, karena aktivitas fisik siswa tidak dipantau. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat aktivitas fisik siswa SMKN 2 Buduran di tengah pandemi COVID-19. Penelitian ini menggunakan metodologi deskriptif kuantitatif, dengan menggunakan sampel sebanyak 60 orang (laki-laki = 7 orang dan perempuan = 53 orang) yang diambil melalui prosedur basic random sampling dari populasi siswa (laki-laki = 284 orang dan perempuan = 598 orang pada kelas X dan XI). Kuesioner Aktivitas Fisik Remaja (PAQ-A) adalah alat yang digunakan pada tahun 2004. Data dikumpulkan secara online menggunakan Google Formulir, dan rumus persentase digunakan untuk analisis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat aktivitas fisik siswa SMKN 2 Buduran di tengah pandemi COVID-19. Penelitian ini menggunakan metodologi deskriptif kuantitatif, dengan menggunakan sampel sebanyak 60 orang (laki-laki = 7 orang dan perempuan = 53 orang) yang diambil melalui prosedur basic random sampling dari populasi siswa (laki-laki = 284 orang dan perempuan = 598 orang pada kelas X dan XI). . Kuesioner Aktivitas Fisik Remaja (PAQ-A) adalah alat yang digunakan pada tahun 2004. Data dikumpulkan secara online menggunakan Google Formulir, dan rumus persentase digunakan untuk analisis.</p> <p><strong>Kata Kunci: </strong>aktivitas fisik; covid-19; siswa</p> <p><strong>Abstract</strong></p> <p>The government issued the circular letter of the Secretary General of the Minister of Education and Culture No. 15 of 2020 about the implementation of learning from home during the COVID-19 emergency due to the impact the present Corona Virus Disease 19 (COVID-19) has on learning activities. The circular letter states, among other things, that all subject matter is taught online. This has an impact on movement-based learning, including physical education, sports, and health education, since pupils' physical activity is not monitored. The aim of this study was to track the physical activity levels of SMKN 2 Buduran pupils in the midst of the COVID-19 pandemic. The study employed a descriptive quantitative methodology, utilizing a sample of 60 individuals (male = 7 and female = 53) drawn through a basic random sampling procedure from the population of students (male = 284 and female = 598 in the X and XI classes). The Physical Activity Questionnaire Adolescents (PAQ-A) was the tool utilized in 2004. Data was gathered online using a Google Form, and the percentage formula was utilized for analysis. The aim of this study was to track the physical activity levels of SMKN 2 Buduran pupils in the midst of the COVID-19 pandemic. The study employed a descriptive quantitative methodology, utilizing a sample of 60 individuals (male = 7 and female = 53) drawn through a basic random sampling procedure from the population of students (male = 284 and female = 598 in the X and XI classes). The Physical Activity Questionnaire Adolescents (PAQ-A) was the tool utilized in 2004. Data was gathered online using a Google Form, and the percentage formula was utilized for analysis.</p> <p><strong>Keywords:</strong> physical activity; covid-19; students</p> Eko Septian Cahyo Ardiansyah, Setiyo Hartoto ##submission.copyrightStatement## https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/jurnal-pendidikan-jasmani/article/view/58669 Thu, 20 Jun 2024 02:24:29 +0000 SURVEI SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA DAN KESEHATAN SMA NEGERI SE-KOTA PASURUAN https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/jurnal-pendidikan-jasmani/article/view/61230 <p>Abstrak</p> <p>Sarana prasrana dalam mata pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (PJOK) sangat dibutuhkan guna menunjang keberhasilan pembelajaran mata pelajara tersebut. Mata pelajaran PJOK memainkan peran penting dalam pengembangan beragam aspek dalam diri siswa dengan mengintegrasikan unsur-unsur fisik dan non-fisik selama proses pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kesesuaian fasilitas dan sarana PJOK di SMA Negeri di Kota Pasuruan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Populasi penelitian mencakup empat SMA di Kota Pasuruan, yaitu SMA Negeri 1 Kota Pasuruan, SMA Negeri 2 Kota Pasuruan, SMA Negeri 3 Kota Pasuruan, dan SMA Negeri 4 Kota Pasuruan. Penelitian ini memanfaatkan instrumen Pangkalan Data Pendidikan Jasmani dan Olahraga Indonesia (PDPJOI) dan Permendiknas Nomor 24 Tahun 2007 BAB IV tentang standar sarana dan prasarana sekolah menengah atas untuk memudahkan pengumpulan data. Proses analisis data dilakukan dengan menggunakan Microsoft Excel, instrumen PDPJOI dan Permendiknas Nomor 24 Tahun 2007. Hasil analisis data dengan standar PDPJOI menunjukkan bahwa fasilitas dan infrastruktur PJOK di SMA Negeri di Kota Pasuruan masuk kategori B (Baik). Sedangkan hasil analisis berdasarkan Permendiknas Nomor 24 Tahun 2007 menunjukkan bahwa semua SMAN di Kota Pasuruan belum memenuhi standar ketersediaan sarana dan prasarana olahraga.</p> <p><strong>Kata Kunci:</strong> sarana; prasana; SMAN; Penjas</p> <p><strong>Abstract</strong></p> <p>Infrastructure in Physical Education, Sports and Health (PJOK) subjects is very much needed to support the success of learning these subjects. PJOK subjects play an important role in developing various aspects of students by integrating physical and non-physical elements during the learning process. This research aims to evaluate the suitability of PJOK facilities and facilities at State High Schools in Pasuruan City. This research uses a descriptive method with a quantitative approach. The research population includes four high schools in Pasuruan City, namely Public High School 1 Pasuruan City, Public High School 2 Pasuruan City, Public High School 3 Pasuruan City, and Public High School 4 Pasuruan City. This research utilizes the Indonesian Physical Education and Sports Database (PDPJOI) instruments and Minister of National Education Regulation Number 24 of 2007 CHAPTER IV concerning standards for high school facilities and infrastructure to facilitate data collection. The data analysis process was carried out using Microsoft Excel, the PDPJOI instrument and Minister of National Education Regulation Number 24 of 2007. The results of data analysis using PDPJOI standards show that the PJOK facilities and infrastructure at State High Schools in Pasuruan City are in category B (Good). Meanwhile, the results of the analysis based on Minister of National Education Regulation Number 24 of 2007 show that all high schools in Pasuruan City do not meet the standards for the availability of facilities and infrastructure.</p> <p><strong>Keywords:</strong> facilities; infrastructure; senior high school; physical education</p> <p>&nbsp;</p> Rahmat Bintang Pamungkas, Suroto Suroto ##submission.copyrightStatement## https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/jurnal-pendidikan-jasmani/article/view/61230 Sat, 29 Jun 2024 15:35:56 +0000 IDENTIFIKASI TINGKAT KEBUGARAN JASMANI ANGGOTA KLUB BASKET BROTHERS DI MASA PANDEMI https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/jurnal-pendidikan-jasmani/article/view/61233 <p>Kebugaran jasmani adalah kemampuan tubuh untuk melakukan aktivitas tanpa mengalami kelelahan yang berlebih. Semakin tinggi kebugaran jasmani seseorang maka semakin baik pula kinerja fisiknya. Hal ini tentunya harus dilakukan secara rutin melalui berbagai&nbsp; latihan dan aktivitas olahraga. Terlebih saat situasi pandemi yang menyebabkan aktivitas berkurang. Padahal, aktivitas olahraga seperti basket bisa menjadi salah satu cara untuk menjaga daya tahan tubuh tetap tinggi dan menjaga kebugaran jasmani. Olahraga bola basket melibatkan ketangkasan, lari, daya tahan, dan unsur-unsur lain yang diperlukan untuk kebugaran jasmani yang baik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kebugaran jasmani anggota klub basket Brothers.Metode penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif deskriptif. Subyek penelitian ini adalah anggota yang aktif mengikuti kegiatan klub basket Brothers.Instrumen yang digunakan untuk pengumpulan data adalah Tes Cooper (lari 12 menit).Hasil penelitian ini menemukan bahwa terdapat kurang dari 6 orang dengan presentase 37,5% dan kurang dari 10 orang dengan presentase 62,5%.Hasil tersebut menunjukkan bahwa pada masa pandemi ini kebugaran jasmani para anggota klub basket brothers masih tergolong kurang dan kurang sekali.</p> <p><strong>Kata Kunci: Tingkat kebugaran jasmani, Pandemi, dan Basket</strong></p> Imam Ghozali, Abdul Rachman Syam Tuasikal ##submission.copyrightStatement## https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/jurnal-pendidikan-jasmani/article/view/61233 Sat, 29 Jun 2024 00:00:00 +0000 PERKEMBANGAN MOTORIK SISWA KELAS 6 SDN JATIMULYO 1 DI ERA PANDEMI COVID 19 https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/jurnal-pendidikan-jasmani/article/view/59743 <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Pandemi Penelitian ini mengkaji kemampuan motorik siswa kelas VI SDN Jatimulyo 1 di era pandemi. Metodologi yang digunakan adalah kuantitatif dengan desain survei. Populasi penelitian terdiri dari 19 siswa kelas VI, dengan instrumen tes motorik mencakup kelincahan, koordinasi, keseimbangan, dan kecepatan. Pembelajaran PJOK di masa pandemi menemui sejumlah tantangan yang signifikan. Pembatasan fisik dan interaksi sosial menghambat kemampuan guru untuk menyelenggarakan kegiatan olahraga yang efektif dan menyenangkan bagi siswa. Terbatasnya ruang dan fasilitas di sekolah memperumit pelaksanaan kegiatan olahraga yang sesuai dengan protokol kesehatan. Selain itu, penyesuaian kurikulum serta kendala akses dan teknologi juga menjadi perhatian, karena membutuhkan waktu dan upaya ekstra untuk merancang pembelajaran yang relevan dan memastikan siswa berpartisipasi. Tes ini memiliki 5 kategori: sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, dan sangat rendah.Hasil penelitian menunjukkan kelincahan berada di interval rendah (43.00-46.38), koordinasi tinggi (21.66-26.13), keseimbangan rendah (0.69-4.40), dan kecepatan sedang (9.72-10.60). Analisis data dilakukan secara deskriptif kuantitatif untuk mendapatkan rata-rata kemampuan motorik selama pandemi. Hasil tes perkembangan motorik menunjukkan nilai rata-rata sebagai berikut: tes lari 10 meter 4 x 10 meter (kelincahan) dengan rata-rata 41,31, tes lempar dan tangkap 1 meter (koordinasi) 19,72, uji keseimbangan berdiri bangau 6,28, dan uji lari 30 meter (kecepatan) 10,16. Pandemi Covid-19 dan kurangnya fasilitas pendukung memperlambat perkembangan motorik siswa.</p> <p><strong>Kata Kunci:</strong> perkembangan motoric; pandemi covid 19; pendidikan jasmani&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;</p> <p><strong>Abstract</strong></p> <p>This study examines the motor skills of grade VI students of SDN Jatimulyo 1 in the pandemic era. The methodology used was quantitative with a survey design. The study population consisted of 19 grade VI students, with motor test instruments including agility, coordination, balance, and speed. Physical education during the pandemic encountered a number of significant challenges. Physical restrictions and social interactions hinder teachers' ability to organize effective and enjoyable sports activities for students. Limited space and facilities in schools complicate the implementation of sports activities in accordance with health protocols. In addition, curriculum adjustments as well as access and technology constraints are also a concern, as it requires extra time and effort to design relevant learning and ensure students participate. The results showed that agility was in the low interval (43.00-46.38), high coordination (21.66-26.13), low balance (0.69-4.40), and moderate speed (9.72-10.60). Data were analyzed descriptively quantitatively to obtain the average motor skills during the pandemic. The results of the motor development test showed the following average values: 4 x 10 meter running test (agility) with an average of 41.31, 1 meter throwing and catching test (coordination) 19.72, crane standing balance test 6.28, and 30 meter running test (speed) 10.16. The Covid-19 pandemic and lack of supporting facilities slowed down students' motor development.</p> <p><strong>Keywords: </strong>motor development; covid 19 pandemic; physical education</p> <p><br><br></p> Nauval Aziz Allisha, Dwi Cahyo Kartiko ##submission.copyrightStatement## https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/jurnal-pendidikan-jasmani/article/view/59743 Tue, 02 Jul 2024 00:00:00 +0000 SURVEI TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA EKSTRAKURIKULER TAEKWONDO DI SMP LABSCHOOL UNESA https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/jurnal-pendidikan-jasmani/article/view/58786 <p>Abstrak</p> <p>Kondisi kebugaran siswa yang mengikuti ekstrakurikuler Taekwondo di SMP Labschool Unesa sangat penting untuk selalu dipantau dan ditingkatkan agar mereka dapat menjaga dan meningkatkan prestasi yang dimiliki. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui tingkat kebugaran peserta ekstrakurikuler Taekwondo SMP Labschool Unesa. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif dengan menggunakan metode survei. Populasi penelitian ini yaitu seluruh siswa yang mengikuti kstrakurikuler Taekwondo SMP Labschool Unesa. Penentuan sampel dilakukan dengan teknik sampling jenuh, sehingga sampel pada penelitian ini yaitu seluruh siswa yang mengikuti ekstrakurikuler Taekwondo di SMP Labschool Unesa. Instrumen yang digunakan yaitu Tes Kebugaran Jasmani Indonesia (TKJI). Pada penelitian ini tes TKJI menggunakan kategori usia 13 sampai 15 tahun. Tes terdiri dari lari cepat 50 meter, <em>pull up</em>, baring duduk, loncat tegak, dan lari jarak jauh (1000 meter untuk putra dan 800 meter untuk putri). Hasil diketahui bahwa tes TKJI sebagian besar pada kategori kurang sekali sebanyak 18 siswa (60%), dan paling sedikit pada kategori sedang yaitu sebanyak 1 siswa (3,3%). Disimpulkan bahwa tingkat kebugaran jasmani siswa Labschool Unesa yang mengikuti ekstrakurikuler Taekwondo rata-rata berkategori kurang sekali. Berdasarkan hasil tersebut diharapkan pembina dapat melakukan tes kebugaran secara berkala dan harus memberitahu pentingnya menjaga kebugaran fisik agar prestasi yang ditargetkan dapat tercapai.</p> <p>Kata Kunci: taekwondo; kebugaran jasmani; ekstrakurikuler</p> <p>Abstract</p> <p>The fitness condition of students who take part in the Taekwondo extracurricular at Labschool Unesa Middle School is very important to always monitor and improve so that they can maintain and improve their achievements. The aim of this research is to determine the fitness level of Taekwondo extracurricular participants at SMP Labschool Unesa. This research is a type of quantitative descriptive research using survey methods. The population of this research is all students who take part in the Taekwondo extracurricular at Junior High School Labschool Unesa. The sample was determined using a saturated sampling technique, so that the sample in this study was all students who took part in the Taekwondo extracurricular at Labschool Unesa Junior high School. The instrument used is the Indonesian Physical Fitness Test (TKJI). In this study, the TKJI test used the age category 13 to 15 years. The test consists of a 50 meter sprint, pull ups, lying down, upright jumping, and long distance running (1000 meters for men and 800 meters for women). The results showed that most of the TKJI tests were in the very poor category, as many as 18 students (60%), and at least in the moderate category, namely 1 student (3.3%). It was concluded that the physical fitness level of Unesa Labschool students who took part in the Taekwondo extracurricular was on average in the very poor category. Based on these results, it is hoped that coaches can carry out regular fitness tests and must explain the importance of maintaining physical fitness so that targeted achievements can be achieved..</p> <p>Keyword: taekwondo; physical fitness; extracurricular</p> Muhammad Nuri Arif, Hari Wisnu ##submission.copyrightStatement## https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/jurnal-pendidikan-jasmani/article/view/58786 Wed, 03 Jul 2024 07:24:25 +0000 PERBANDINGAN KEBUGARAN JASMANI DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA JAM PEMBELAJARAN PJOK PAGI DAN SIANG https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/jurnal-pendidikan-jasmani/article/view/61000 <p><strong>Abstrak </strong></p> <p>Kebugaran jasmani adalah kesanggupan dan kemampuan untuk melaksanakan aktivitas atau pekerjaan tanpa mengalami kelelahan yang berlebihan. Hal ini Sangat penting bagi pendidikan untuk menerapkan kebugaran jasmani, terutama di sekolah. Ini penting agar siswa tidak lelah selama pembelajaran PJOK. Adapun motivasi adalah dorongan atau inisiatif individu untuk mengejar keinginan dan mencapai tujuan yang diinginkan. Dengan motivasi yang ada, setiap individu akan didorong untuk memiliki semangat tinggi dalam melakukan aktivitas untuk mencapai tujuan mereka. Motivasi memiliki peran penting dalam proses belajar, sebagai kekuatan internal yang mendorong individu untuk bertindak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah siswa di SMAN 1 Sidayu memiliki motivasi yang berbeda untuk belajar dan tingkat kebugaran jasmani mereka saat mereka mengikuti pelajaran PJOK pagi dan siang. Pendekatan kuantitatif dengan metode komparatif digunakan pada penelitian ini. Pada instrumen penelitian ini menggunakan MFT, sedangkan dalam instrumen penelitian motivasi menggunakan instrumen kuesioner motivasi yang diadopsi dari penelitian yang dilakukan oleh Taufiq Ikhwan Sulaksono. Penelitian ini menunjukkan bahwa 1) Dalam pembelajaran PJOK, tingkat kebugaran jasmani siswa yang mengikuti tes MFT pada pagi dan siang, berada dalam kategori rendah, dan cukup, terbukti dari hasil perhitungan uji <em>mann whitney test</em> diketahui bahwa nilai P-value sebesar&nbsp; 0,047 &lt; 0,05 maka hasil ini menunjukkan ada perbandingan sebesar 0,3%. Artinya tingkat kebugaran jasmani pada jam pagi lebih baik dari pada jam siang. 2) Tidak ada perbedaan antara keinginan siswa untuk belajar PJOK pada waktu pagi dan waktu siang, terbukti dari hasil perhitungan uji Independent Samples bahwa nilai P-value sebesar 0,281 lebih besar dari 0,05.</p> <p><strong>Kata Kunci: </strong>tingkat kebugaran jasmani; motivasi belajar; siswa</p> <p><strong>Abstract</strong></p> <p>Physical fitness is the ability and ability to carry out activities or work without experiencing excessive fatigue. This is important so that students do not get tired during PJOK learning. As for motivation, it is the drive or initiative of individuals to pursue desires and achieve desired goals. With existing motivation, each individual will be encouraged to have high enthusiasm in carrying out activities to achieve their goals. Motivation has an important role in the learning process, as an internal force that encourages individuals to act. The purpose of this study is to find out whether students at SMAN 1 Sidayu have different motivation to learn and their physical fitness level when they attend morning and afternoon PJOK lessons. Quantitative approach with comparative method was used in this study. In this research instrument using MFT, while in the motivation research instrument using a motivation questionnaire instrument adopted from research conducted by Taufiq Ikhwan Sulaksono. The research shows that 1) In PJOK learning, the level of physical fitness of students who take the MFT test in the morning and afternoon, is in the low category, and sufficient, as evidenced by the results of the mann whitney test calculation, it is known that the P-value is 0.047 &lt;0.05, so this result shows that there is a comparison of 0.3%. This means that the level of physical fitness in the morning is better than in the afternoon. 2) There is no difference between students' desire to learn PJOK in the morning and afternoon, as evidenced by the results of the Independent Samples test calculation that the P-value of 0.281 is greater than 0.05.</p> <p><strong>Keywords:</strong> physical fitness level; learning motivation; student</p> Fajar Sadam Saputra, Bambang Ferianto Tjahyo Kuntjoro, Fifukha Dwi Khory, Yuni Fitriyah Ningsih ##submission.copyrightStatement## https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/jurnal-pendidikan-jasmani/article/view/61000 Tue, 16 Jul 2024 15:33:34 +0000 KORELASI NILAI KARAKTER DALAM PENDIDIKAN JASMANI DENGAN PERILAKU NYATA SISWA DI SEKOLAH https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/jurnal-pendidikan-jasmani/article/view/63425 <p>Karakter diartikan sebagai cara berpikir dan perilaku setiap individu yang kemudian diimplementasikan kedalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Tujuan dari penelitian ini ialah Untuk mengetahui Korelasi dan seberapa besar kontribusi Nilai Karakter Dalam Pendidikan Jasmani Dengan Perilaku Nyata Siswa Kelas VIII Di SMP Dr. Soetomo Surabaya. Populasi dalam Penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII di SMP Dr. Soetomo Surabaya, dengan mengambil sampel sebanyak 30 siswa menggunakan teknik <em>simple random sampling. </em>Pengumpulan data dilakukan dengan penyebaran kuisoner dan penilaian sikap dari Guru Pendidikan Jasmani dan dianalisis menggunakan SPSS. Hasil analisis menunjukkan sig. .019&lt;0.05 diartikan bahwa Korelasi Nilai Karakter Dalam Pendidikan Jasmani Dengan Perilaku Nyata Siswa di Sekolah&nbsp; memiliki hubungan yang siginifikan atau berkorelasi. Sedangkan untuk interpretasi koefisien sebesar sebesar .424. Jika hasil tersebut dikaitkan dengan tabel interpretasi koefisien maka memiliki arti tingkat kekuatan korelasi atau hubungan adalah hubungan yang cukup, angka koefisien korelasi bernilai positif.</p> <p><strong>Kata Kunci </strong>: nilai karakter; pendidikan jasmani; perilaku siswa</p> Rizky Ichwan, Ali Maksum ##submission.copyrightStatement## https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/jurnal-pendidikan-jasmani/article/view/63425 Mon, 29 Jul 2024 00:00:00 +0000 HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BEROLAHRAGA DENGAN HASIL BELAJAR PJOK DI SEKOLAH LUAR BIASA https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/jurnal-pendidikan-jasmani/article/view/63480 <p>Learning motivation plays an important role in providing passion, enthusiasm and pleasure in exercising. Therefore, the learning motivation possessed by students determines the level of success or failure of students in learning to exercise.&nbsp; The purpose of this study was to determine whether there is a relationship between exercise motivation and subject learning outcomes. This type of research is quantitative research with the nature of the research is correlation or relationship. The population in this study were students of SLB Sinar Harapan-1 grade 1 to grade 9, which amounted to 125 students. Based on the results of the questionnaire, it is known that 11 students (22%) answered that their motivation to exercise was very good, and there were 24 students (48%) answered that their motivation to exercise was good. While the learning outcomes in PJOK lessons there are 36 students or 72% classified as very good and there are 14 students or 28% with good PJOK learning outcomes. Motivation to exercise and learning outcomes in PJOK subjects, calculated by the product moment correlation formula, can produce a product moment correlation value or rxy of 0.7823 in the strong category, so it is concluded that there is a relationship between exercise motivation and PJOK learning outcomes. The test results of tcount&gt; ttable or 60.27&gt; 2.021, so H0 is rejected and Ha is accepted. So it can be concluded that there is a relationship between sports motivation and the learning outcomes of PJOK subjects at SLB Sinar Harapan-1 Probolinggo City.</p> Noval Pratama, Dony Andrijanto, Mochamad Ridwan, Yuni Fitriyah Ningsih ##submission.copyrightStatement## https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/jurnal-pendidikan-jasmani/article/view/63480 Tue, 30 Jul 2024 08:09:18 +0000 PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN MELALUI PERMAINAN MELEMPAR DAN MENANGKAP BOLA https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/jurnal-pendidikan-jasmani/article/view/60408 <p class="abstrak" style="line-height: 115%; margin: 12.0pt 1.0cm 2.0pt 1.0cm;"><span lang="EN-US">In general, a child aged between 0 and 6 years is considered to be in early childhood. Early age can also be called the "golden age" because this age is a crucial period for a child's development. In this research, we chose the concept of Class Action Research (PTK) or Classroom Action Research. With the game of throwing and catching the ball, researchers carried out the aim of improving the gross motor skills of children aged 5 to 6 years. This is an effort to improve children's gross motor skills by training the child's large muscles in the hands when throwing and catching the ball, apart from that, children also move all their body parts and sense of sight when playing. This research uses quantitative descriptive research. The data collected is used to obtain information related to variables, namely gross motor skills in children aged 5-6 years. The source of the data came from observations and field notes of ball throwing and catching test activities carried out at SD Muhammadiyah 2 Surabaya. Determination of the sample in this study used random sampling techniques. The research results can be explained as follows: Pre-cycle Developing very well with 14 respondents (55%), Developing according to expectations 4 people (15%), Starting to develop with 6 respondents (19%) and not yet developing with 3 respondents (11%). Test cycle 1: Developing very well with 14 respondents (55%), developing according to expectations of 6 people (20%), starting to develop with 4 respondents (15%) and not yet developing with 3 respondents (10%). Test cycle 2 Developed very well with 8 respondents (20%), Developed according to expectations 12 people (55%), Starting to develop with 3 respondents (10%) and not yet developed with 4 respondents (15%).</span></p> Muhammad Yusuf Alifannur Sahru, Dwi Cahyo Kartiko ##submission.copyrightStatement## https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/jurnal-pendidikan-jasmani/article/view/60408 Tue, 30 Jul 2024 09:22:21 +0000 PROFIL TINGKAT KETERAMPILAN DASAR PERMAINAN BOLAVOLI PESERTA EKSTRAKURIKULER MAN 1 KOTA KEDIRI https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/jurnal-pendidikan-jasmani/article/view/61293 <h2>Abstrak</h2> <p>Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa baik keterampilan dasar bermain bola voli seperti <em>Passing</em> atas, <em>Passing</em> bawah, <em>Servis</em>, dan <em>Smash</em> dimiliki siswa dan siswi di MAN 1 Kota Kediri saat bermain ekstrakurikuler. Salah satu program sekolah di luar kelas adalah ekstrakurikuler, yang bertujuan untuk membantu siswa menunjukkan minat, bakat, dan kreativitas mereka. Tujuan program adalah untuk mengambangkan dan memperluas kemampuan peserta didik dalam bidang keolahragaan dan kesenian yang diminati. Penelitian deskriptif ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menggunakan metode survei. Populasi penelitian ini adalah seluruh 30 siswa dan siswi yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler di MAN 1 Kota Kediri. Penelitian ini juga menggunakan teknik total sampling, yang berarti seluruh siswa dan siswi yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler. Data dikumpulkan dan dianalisis menggunakan deskriptif kuantitatif. Metode yang digunakan termasuk tes <em>passing</em> atas <em>(Brady Wall Volley Test),</em> tes<em> passing</em> bawah <em>(Brumbach Forearms Pass</em> <em>Volleyball Test), tes smash (Stanley Spike Test),</em> dan tes ketepatan servis <em>(AAHPER)</em><em>.</em> Dari 30 siswa yang mengikuti tes keterampilan bola voli, 12 siswa termasuk dalam kategori kurang atau 40,0%, 7 siswa termasuk dalam kategori baik atau 23,3%, 7 siswa termasuk dalam kategori sedang atau 23,3%, 2 siswa termasuk dalam kategori sangat baik atau 6,7%, dan 2 siswa termasuk dalam kategori sangat kurang atau 6,7%. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa siswa yang mengikuti ekstrakurikuler Bolavoli di MAN 1 Kota Kediri memiliki keterampilan bermain Bolavoli yang rendah.</p> <p>&nbsp;</p> <p><strong>Kata Kunci:</strong> keterampilan; bolavoli; ekstrakurikuler</p> <h2>Abstract</h2> <p>The purpose of this study is to find out how well the basic skills of playing volleyball such as top passing, bottom passing, serving, and smash are possessed by students at MAN 1 Kediri City when playing extracurriculars. One of the school programs outside the classroom is extracurricular, which aims to help students show their interests, talents, and creativity. The goal of the program is to develop and expand students' abilities in the fields of sports and arts that they are interested in. This descriptive research uses a quantitative approach using a survey method. The population of this study is all 30 students who participate in extracurricular activities at MAN 1 Kediri City. This study also uses a total sampling technique, which means all students and students who participate in extracurricular activities. Data were collected and analyzed using quantitative descriptive. The methods used include the top passing test (Brady Wall Volley Test), the bottom passing test (Brumbach Forearms Pass Volleyball Test), the smash test (Stanley Spike Test), and the service accuracy test (AAHPER). Of the 30 students who took the volleyball skill test, 12 students were in the poor category or 40.0%, 7 students were in the good category or 23.3%, 7 students were in the medium category or 23.3%, 2 students were in the very good category or 6.7%, and 2 students were in the very poor category or 6.7%. Thus, it can be concluded that students who take part in volleyball extracurricular at MAN 1 Kediri City have low volleyball skills.</p> <p>&nbsp;</p> <p><strong>Keywords:</strong> skill; volleyball; extracurricular</p> Saifudin Mustofa, Nanik Indahwati ##submission.copyrightStatement## https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/jurnal-pendidikan-jasmani/article/view/61293 Fri, 16 Aug 2024 15:20:00 +0000