PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN SMART RELAY PADA MATA PELAJARAN INSTALASI MOTOR LISTRIK DI SMK NEGERI 5 SURABAYA
DOI:
https://doi.org/10.26740/jpte.v7n3.p%25pAbstract
Bahan ajar modul merupakan salah satu sumber belajar yang banyak digunakan. Modul adalah bahan ajar yang disajikan secara sistematis sehingga dapat dipelajari dengan tanpa seorang fasilitator atau guru (Prastowo, 2012:104). Pengamatan yang dilakukan di SMK Negeri 5 Surabaya. Pada Program Keahlian Teknik Tenaga Listrik menunjukkan bahwa belum terdapat modul pembelajaran untuk peralatan Zelio Smart Relay. Kegiatan praktikum menggunakan Zelio Smart Relay belum diajarkan sebagaimana mestinya. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan modul pembelajaran instalasi motor listrik berbasis zelio smart relay yang layak digunakan pada mata pelajaran Instalasi Motor Listrik dilihat dari: (1) validitas modul smart relay; (2) kepraktisan ditinjau dari respon peserta didik terhadap modul smart relay dan; (3) keefektifan ditinjau dari hasil belajar peserta didik setelah menggunakan modul smart relay.
Metode penelitian yang digunakan adalah Research & Development (R&D) dengan 10 tahap yang dijelaskan oleh Sugiyono (2015:409), akan tetapi pada penelitian ini bahan ajar yang dihasilkan hanya prototype saja, sehingga tahap pengembangan bahan ajar ini hanya sampai tahap ke tujuh yaitu, (1) potensi dan masalah; (2) pengumpulan data; (3) desain produk; (4) validasi produk; (5) revisi produk; (6) uji coba produk; (7) analisis dan pelaporan. Subjek penelitian adalah peserta didik SMK Negeri 5 Surabaya kelas XII TTL 1 sebanyak 31 peserta didik. Instrumen yang digunakan yaitu lembar validasi modul pembelajaran, angket respon peserta didik, dan tes hasil belajar.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kelayakan modul smart relay pada aspek validitas dinyatakan sangat valid dengan hasil ratting sebesar 83,3%. Aspek kepraktisan ditinjau dari respon peserta didik dinyatakan sangat praktis dengan hasil ratting sebesar 90,2%. Aspek keefektifan ditinjau dari hasil belajar peserta didik dinyatakan sangat efektif dengan rata-rata kelas sebesar 86,3. Dari hasil pengujian statistic menggunakan program SPSS menggunakan One-Sample Test diperoleh th = 13,447 dan taraf signifikansinya sebesar (?) 0,00. Dengan taraf signifikansi yang telah ditentukan sebesar 0,05 maka hipotesis H0 ditolak dan terima H1, sehingga disimpulkan bahwa rata-rata hasil belajar peserta didik lebih besar dari kriteria ketuntasan minimal (KKM) sebeasr 75. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa modul pembelajaran smart relay pada mata pelajaran instalasi motor listrik di SMK Negeri 5 Surabaya dinyatakan layak digunakan dalam kegiatan pembelajaran.
Kata Kunci: Modul Pembelajaran, Smart Relay, Instalasi Motor Listrik.