INDIKATOR PERMAINAN BOLAVOLI PUTRA TOP DUNIA DAN INDONESIA

  • RIFQI MISBAHUL MUNIR
  • MUHAMMAD

Abstract

Perkembangan permainan bolavoli modern terlihat begitu pesat, sehingga memotivasi untuk menciptakan metode-metode melatih baru dengan kombinasi teknik-teknik baru yang lebih efektif dan efisien . Indikator sangat diperlukan agar setiap pelaku sebuah kegiatan dapat mengetahui sejauh mana kegiatan yang dilakukannya telah berkembang/berubah. Tujuan dari penelitian ini adalah agar dapat mengetahui perkembangan indikator permainan tim bola voli putra top Indonesia yang diambil dari 4 tim putra yang masuk dalam putaran final four proliga 2017 diantaranya yaitu: Surabaya Bhayangkara samator, Palembang Bank Sumsel Babel, Jakarta Pertamina Energi, Jakarta BNI Taplus.

Penelitian ini berpedoman pada buku laporan dari FIVB tentang aspek bolavoli moderen. Dalam penelitian ini ada sembilan indikator yang di teliti antara lain yaitu:

Durasi reli, bola terbang, kegagalan reli, satukali serangan reli, satukali serangan atau gagal reri, rata-rata kontak bola selama satu reli, struktur reli, keseimbangan menyerang dan bertahan, memenangkan reli dari servis sendiri.

Indikator rata-rata durasi reli tim top Indonesia 5,05 detik sedangkan tim top Dunia 5,51 detik. Indikator rata-rata durasi reli tanpa pseudo reli tim top Indonesia 7,01 detik sedangkan tim top Dunia 6,9 detik . Indikator bola terbang dari total durasi semua set tim top Indonesia 16,48% sedangkan tim top Dunia 15,43% . Indikator bola terbang dari total durasi pertandingan tim top Indonesia 12,88% sedangkan top Dunia 13,05. Indikator kegagalan reli tim top Indonesia 30% sedangkan top dunia 23%. Indikator satukali serangan reli tim top Indonesia 42% sedangkan tim top Dunia 53%. Indikator satu kali serangan atau gagal reli tim top Indonesia 72% sedangkan tim top Dunia 76%. Indikator rata-rata kontak bola selama satu reli tim top Indonesia 4,6 sedangkan tim top Dunia 6,5. Indikator struktur reli meliputi tiga bagian yaitu kegagalan reli, satukali serangan reli, dua atau lebih serangan reli, kegagalan reli tim top Indonesia 30% sedangkan tim top Dunia 28%. Satu kali serangan reli tim top Indonesia 42% sedangkan tim top Dunia 53%. Dua atau lebih serangan reli tim top Indonesia 28% sedangkan tim top Dunia 24%. Indikator keseimbangan menyerang dan bertahan tim top Indonesia 1,7% sedangkan tim top Dunia 2%. Indikator memenangkan reli dari servis sendiri tim top Indonesia 37% sedangkan tim top Dunia 33%.

Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa indikator rata-rata durasi reli tim top indonesia lebih pendek dibandingkan dengan tim top dunia dengan selisih 0,5 detik. Indikator rata-rata durasi reli tanpa pseudo reli tim top indonesia lebih panjang dibandingkan dengan tim top Dunia dengan selisih 0,11 detik. Indikator bola terbang dari total durasi semua set tim top Indonesia lebih tinggi dibandingkan dengan tim top Dunia dengan selisih 1,05%. Indikator bola terbang dari total durasi pertandingan tim top Indonesia lebih rendah dibandingkan dengan tim top Dunia dengan selisih 0,17%. Indikator struktur reli yang meliputi kegagalan reli tim top Indonesia lebih tinggi dibandingkan dengan tim top Dunia dengan selisih 7%. Satukali serangan reli tim top Indonesia lebih rendah dibandingkan dengan tim top Dunia dengan selisih 11%. Dua atau lebih serangan reli tim top Indonesia lebih tinggi dibandingkan dengan tim top Dunia dengan selisih 4%. Indikator rata-rata kontak bola selama satu reli tim top Indonesia lebih sedikit dibandingkan dengan tim top dunia dengan selisih 1,9%. Indikator keseimbangan menyerang dan bertahan tim top Indonesia lebih rendah dibandingakan dengan tim top Dunia dengan selisih 0,3%. Indikator memenangkan reli dari servis sendiri tim top indonesia lebih tinggi dibandingkan dengan tim top Dunia dengan selisih 4%

Kata kunci : indikator permainan bola voli FIVB olimpiade rio 2016 dan proliga 2017.
Published
2018-05-28
Abstract Views: 14
PDF Downloads: 20