Analisis Perkembangan Motorik Anak Berkebutuhan Khusus Setelah Latihan Gymnastics

  • Shohihul Islamsyah Susanto Universitas Negeri Surabaya
  • Fransisca Januarumi Marhaendra Wijaya

Abstract

Perubahan yang terjadi setelah anak mengikuti latihan gymnastics juga tergantung aktivitas rutin di kehidupan sehari-harinya. Hampir rata-rata anak berkebutuhan khusus saat berusia 7 tahun sudah tidak mengikuti terapi, tetapi mulai diikutkan untuk beraktivitas fisik seperti, gymnastics, balet, renang, bersepeda rutin dan lain sebagainya agar dapat membantu perkembangan motorik. Selain itu, peran orang tua juga sangat berpengaruh untuk perkembangan anak-anak usia dini, tidak terkecuali anak berkebutuhan khusus. Jenis anak berkebutuhan khusus antara lain, Autism Spectrum Disorder rentan usia antara 7-14 tahun, Attention Deficit Hyperactivity Disorder rentan usia antara 7-14 tahun dan Down Syndrome rentan usia antara 5-10 tahun.

Ada beberapa kondisi dimana usia anak sangat berpengaruh atas perkembangan motorik, untuk motorik kasar yaitu kelenturan, seiring bertambahnya usia, anak lebih kaku. Untuk motorik halus, rata-rata anak dapat mengembalikan mainan dengan inisiatif sendiri, tetapi masih juga ada yang harus selalu diingatkan. Untuk perilaku anak, rata-rata dapat beradaptasi dengan teman-teman baru atau lingkungan baru, tetapi ada juga yang masih menangis jika bertemu anak baru atau orang baru. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan deskriptif.

Published
2021-06-28
Abstract Views: 273
PDF Downloads: 2362