EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN DARING PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN DI MTS SALAFIYAH AL-AMIN

  • Muhammad Kayyis Alfarisyi Universitas Negeri Surabaya
  • I Made Sriundy Mahardika

Abstract

Pembelajaran daring (on-line) adalah sistem belajar dengan memanfaatkan teknologi yang memungkinkan tidak terjadinya tatap muka/ interaksi langsung. Pembelajaran daring berkemungkinan dapat membantu memutus rantai penyebaran Covid-19 kluster sekolah dengan tetap mempertahankan kualitas pendidikan. Pelaksanaan pembelajaran daring telah diterapkan diseluruh sekolah tak terkecuali MTs. Salafiyah Al-Amin Kabupaten Tuban Jawa Timur. Pembelajaran daring memiliki keunggulan dan kelamahan kaitannya dengan efektivitas pencapaian tujuan pembelajaran terutama untuk matapelajaran yang memiliki kegiatan praktik seperti matapelajaran PJOK. Penelitian ini ingin mengetahui gambaran umum berkaitan dengan efektivitas pembelajaran daring pada matapelajaran PJOK di MTs. Salafiyah Al-Amin. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif suevei dengan pendekatan kuantitatif. Subjek penelitian adalah siswa kelas VII, VIII, dan IX MTs. Salafiyah Al-Amin sebanyak 68 siswa. Instrumen penelitian berbentuk angket yang sub-indikatornya diturunkan dari indikator dan selanjutnya disusun aitem-aitem angketnya. Angket kemudian disampaikan kepada subyek penelitian melalui Google Form. Hasil penelitian yang dilakukan melalui survei pada siswa MTs. Salafiyah Al-Amin Tuban menunjukkan bahwa: (1) respon siswa: (a) keluhan secara fisik adalah: kelelahan mata, badan pegal, dan kepala pusing, (b) keluahan secara psikhis adalah: Khawatir, bosan, dan stress, (c) pemahaman materi ajar 1,6% mengatakan sangat mudah, 30,2% mengatakan mudah, 63,5% mengatakan kurang mengerti, dan 0% mengatakan tidak mengerti, (d) kebermanfaatan materi ajar untuk fisik: 1,6% mengatakan sangat manfaat, 19% mengatakan manfaat, 71,4% mengatakan sedikit manfaat, 7,9% mengatakan tidak merasakan manfaat, (e) efektivitas pembelajaran: 7,9% mengatakan sangat efektif, 12,7% mengatakan efektif, 77,8% mengatakan kurang efektif, dan 1,6% mengatakan tidak efektif, (2) media pembelajaran: (a) jenis media on-line yang digunakan siswa: 4,8% menggunakan wifi, dan 95,2% menggunakan paketan kuota,  (b) kondisi sinyal internet: 20,6% kuat, 77,8% sedang, dan 1,6% lemah, (c) kendala selama daring: 14,3% sinyal tidak stabil, 57,1% kuota terbatas, 7,9% aplikasi rumit, dan 20,6% tugas semakin banyak, (d) aplikasi yang digunakan: 22,2% google classroom, 20,6% google form, 74,6% whatsapp, 0% lain-lain, (3) aktivitas siswa: (a) lama aktivitas fisik selama pembelajaran: 6,3%% selama 0 menit, 84,1% selama 30 menit dan 9,5% lebih 30 menit, (b) kesiapan mengikuti pembelajaran: 31,7% siap, 68,3% kurang siap, dan 0% tidak siap, (c) kehadiran: 36,5% selalu hadir, 38,1% pernah tidak hadir, dan 25,4% jarang hadir, (d) pengerjaan tugas: 27% selalu mengerjakan, 41,3% terkadang mengerjakan, 30,2% jarang mengerjakan, dan 1,6% tidak pernah mengerjakan, (e) reaksi terhadap pertanyaan Guru: 7,9% selalu menjawab, 79,4% terkadang menjawab, dan 12,7% tidak pernah menjawab, (f) rentang perhatian siswa: 49,2% serius memerhatikan, 39,7% biasa saja, 11,1% tidak memperhatikan.

Published
2021-08-12
Abstract Views: 557
PDF Downloads: 585