PENGARUH PENGGUNAAN FOAM ROLLER TERHADAP PENURUNAN DERAJAT NYERI PADA OTOT QUADRICEPS AKIBAT DELAYED ONSET MUSCLE SORENESS PASCA AKTIVITAS SQUAT

Abstract

Delayed Onset Muscle Soreness adalah bentuk cedera yang banyak terjadi setelah latihan. Tubuh akan mengalami penurunan kekuatan otot dan peningkatan respons inflamasi atau derajat nyeri pada saat delayed onset muscle soreness terjadi. Tujuan penelitian pengaruh foam roller sebagai recovery aktif terhadap perubahan derajat nyeri akibat delayed onset muscle soreness. Jenis penelitian ini merupakan quasi eksperimental dengan pola Pretest-Postest Control Group Design. Karyawan Nextgen Sport Academy berjenis kelamin laki-laki dan berusia 17-25 tahun menjadi populasi dalam penelitian ini. Sampel penelitiannya dengan jumlah 16 orang yang diambil dari karyawan Nextgen Sport Academy sertadipilih dengan kriteria tertentu menggunakan teknik purposive sampling. Peneliti memberikan aktivitas Squat untuk mengintervensi munculnya DOMS pada partisipan. Data pretest diambil 24 jam setelah aktivitas Squat berlangsung, sedangkan data posttest diambil 48 jam setelah aktivitas Squat berlangsung. Hasil pengukuran data derajat nyeri akibat delayed onset muscle soreness pada otot quadriceps menggunakan alat Visual Analog Scale. Hasil penelitian membuktikan bahwa (1) Ada pengaruh penggunaan Foam Roller terhadap penurunan derajat nyeri akibat delayed onset muscle soreness dengan nilai signifikansi sebesar 0,008 sehingga 0,008 < 0,05, maka diterimanya H1 dan H0 ditolak. (2) Terdapat ketidaksamaan rata-rata derajat nyeri antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, dengan hasil perhitungan nilai kelompok eksperimental dan keompok kontrol Sig.(2-tailed) = 0.001 > 0,05, (3) Hasil penelitian pada kelompok eksperimen derajat nyeri otot quadriceps turun 54,14 %. Pada kelompok kontrol, derajat nyeri otot quadriceps turun 17,38 %. Peneliti dapat menyimpulkan bahwa penggunaan Foam Roller dapat menurunkan derajat nyeri akibat DOMS pasca aktivitas Squat secara signifikkan.