PROFIL KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO DOJANG KODIM 0811 TUBAN
Keywords:
kondisi fisik, taekwondo, daya tahan otot, vo2max, dojang kodimAbstract
Abstrak
TaKwonDo merupan seni bela diri yang berasal dari Korea Selatan. Lalu taekwondo melebur ke Indonesia pada tahun 1972 yang dibawa oleh Mauritsz Dominggus dipahami di Indonesia pada tahun 1975. Ada beberapa teknik yang menjadi dasar taekwondo. Kata tae yang berarti kaki, kwon yang berarti tangan, dan do yang berarti metode, seni, atau cara, merupakan akar dari istilah “ taekwondo ” (Setiawan et al. , 2023). Cabang olahraga TaKwonDo memiliki tuntutan dan kebutuhan kondisi fisik yang berbeda-beda untuk mendapatkan prestasi yang maksimal. Oleh karena itu, untuk mengetahui bentuk kondisi fisik yaitu melalui latihan. TaKwonDo merupakan olahraga yang kompleks, karena memerlukan teknik seperti tendangan, pukulan serta tangkisan yang sesuai dalam peraturan. Perlu pemahaman yang komprehensif terhadap kondisi fisik TaKwonDo bahwa cabang olahraga tersebut merupakan cabang olahraga beladiri perorangan atau individu. Karakteristik olahraga TaekwonDo adalah permainan cepat yang membutuhkan daya tahan, kekuatan dan kecepatan dalam waktu yang relatif lamaPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi fisik atlet Taekwondo Dojang Kodim 0811 Tuban melalui serangkaian tes kebugaran fisik. Metode yang digunakan adalah penelitian deskriptif kuantitatif dengan jumlah sampel sebanyak 20 atlet yang juga merupakan populasi penelitian. Tes yang dilakukan meliputi daya tahan otot (push-up, pull-up, sit-up, back-up) dan daya tahan kardiovaskular menggunakan tes Multi-Stage Fitness Test (MFT). Hasil penelitian menunjukkan bahwa 40% atlet memiliki kategori sangat baik pada push-up, namun 55% atlet tergolong kurang sekali pada pull-up, serta 40% juga tergolong kurang sekali pada tes sit-up. Pada tes cadangan, 95% atlet menunjukkan hasil sangat baik. Namun, hasil tes MFT menunjukkan 75% atlet berada pada kategori sangat kurang dalam daya tahan kardiovaskular. Temuan ini menegaskan bahwa walaupun kekuatan otot punggung cukup dominan, daya tahan otot perut dan kardiovaskular masih perlu ditingkatkan secara signifikan untuk mendukung performa atlet dalam kompetisi.
Kata kunci : kondisi fisik, Taekwondo, daya tahan otot, VO₂Max, Dojang Kodim Tuban
Abstrak
Taekwondo adalah seni bela diri yang berasal dari Korea Selatan. Seni ini diperkenalkan ke Indonesia pada tahun 1972 oleh Mauritsz Dominggus dan mulai dipahami serta dipraktikkan secara luas pada tahun 1975. Istilah "Taekwondo" berasal dari tiga kata Korea: tae, yang berarti "kaki"; kwon, yang berarti "tangan"; dan do, yang berarti "metode", "seni", atau "jalan" (Setiawan dkk., 2023). Sebagai sebuah olahraga, Taekwondo menuntut kondisi fisik tertentu untuk mencapai performa puncak. Oleh karena itu, memahami kondisi fisik seorang atlet sangatlah penting dan dapat dievaluasi melalui latihan yang konsisten dan terstruktur. Taekwondo dianggap sebagai olahraga yang kompleks, karena melibatkan kombinasi teknik seperti tendangan, pukulan, dan tangkisan, yang semuanya harus mematuhi aturan standar. Pemahaman yang komprehensif tentang kondisi fisik seorang atlet sangatlah penting, karena Taekwondo adalah olahraga bela diri individu yang ditandai dengan gerakan cepat yang membutuhkan daya tahan, kekuatan, dan kecepatan dalam jangka waktu yang panjang. Penelitian ini bertujuan untuk menilai kondisi fisik atlet Taekwondo dari Dojang Kodim 0811 Tuban melalui serangkaian tes kebugaran jasmani. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan total sampel 20 atlet, yang juga mewakili populasi penelitian. Tes yang dilakukan meliputi penilaian daya tahan otot (push-up, pull-up, sit-up, back-up) dan daya tahan kardiovaskular yang diukur menggunakan Multi-Stage Fitness Test (MFT). Hasil penelitian menunjukkan bahwa 40% atlet tergolong "sangat baik" dalam push-up, tetapi 55% masuk dalam kategori "sangat buruk" untuk pull-up, dan 40% juga masuk dalam kategori "sangat buruk" untuk sit-up. Untuk back-up, 95% atlet mencapai hasil "sangat baik". Namun, MFT mengungkapkan bahwa 75% atlet memiliki daya tahan kardiovaskular yang "sangat buruk". Temuan ini menunjukkan bahwa meskipun kekuatan otot punggung relatif kuat, daya tahan perut dan kardiovaskular perlu ditingkatkan secara signifikan untuk mendukung performa optimal dalam kompetisi.
Kata Kunci : kondisi fisik, Taekwondo, daya tahan otot, VO₂Max, Dojang Kodim Tuban
Downloads
References
1. Abraham, I. and Supriyati, Y. (2022) ‘Desain kuasi eksperimen dalam pendidikan: Literatur review’, Jurnal Ilmiah Mandala https://ejournal.mandalanursa.org/index.php/JIME/article/view /3800.
2. Abidin, M. Z., & Jatmiko, T. (2021). Analisis Kondisi Fisik Atlet Putra Gulat Tuban Pada Era Pandemi Covid 19. 63–69.
3. Apriliani, C. (2022) ‘Pengaruh Metode Scramble Terhadap Kemampuan Membaca Permulaan Huruf Braille Pada Siswa Tunanetra Di Sdlb Slb Negeri a Pajajaran Kota Bandung Skripsi’, pp. 28–50.
4. Artha, S. and Intan, R. (2021) ‘Pengaruh Penerapan Standar Operasional Prosedur Dan Kompetensi Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Divisi Ekspor Pt. Dua Kuda Indonesia’, Jurnal Ilmiah M-Progress, 11(1), pp. 38–47. Available at: https://doi.org/10.35968/m- pu.v11i1.600.
5. Attin, L.B.N. et al. (2023) ‘Hubungan Self Efficacy Terhadap Employability Skills Pada Siswa Kelas XII Culinary Di SMKN 8 Surabaya’, 6(20), pp. 66–74.
6. (Buku Ajar Pelatihan Kondisi Fisik Dasar (Andri Suyoko, November 2024)
7. Dr. Priyono, M. (2017) Metode Penelitian Kuantitatif, Zifatama.
8. Fajar, M. K., Marsudi, I., S, N. A., Rasyid, A., Pramono, B. A., & Fepriyanto, A. (2021). Profile of Taekwondo Athletes in Situbondo Indonesian. 618(Ijcah), 503–506.
9. Fajar, Muhammad Kharis, Afif Rusdiawan, and Muhammad Labib Siena Ar Rasyid. "Improving leg power and Dolyo Chagi kick speed in Taekwondo using plyometric, SAQ, and circuit training methods." Jurnal Keolahragaan 11.1 (2023): 87-94.
10. Firmansyah, D. and Dede (2022) ‘Teknik Pengambilan Sampel Umum dalam Metodologi Penelitian: Literature Review’, Jurnal Ilmiah Pendidikan Holistik (JIPH), 1(2), pp. 85–114. Available at: https://doi.org/10.55927/jiph.v1i2.937.
11. Gusti, H.R. (2022) ‘Circuit Training Dan Interval Training Terhadap Daya Tahan Nomor Kyorugi Pada Olahraga Bela Diri Taekwondo Dojang Dragon Fighter Kaliwungu’, Seminar Nasional Keindonesiaan ( FPIPSKR), (November), pp. 1950–1957.
12. Heryana, A. (2014) ‘Hipotesis Penelitian’, Eureka Pendidikan, (June), p. 1. Available at: https://doi.org/10.13140/RG.2.2.11440.17927.
13. Kurniawan, agung widhi and Puspitaningtyas, Z. (2016) Metode Penelitian Kuantitatif.
14. MASA, JOKOTOLE BANGKALAN PADA. "PENGARUH CIRCUIT TRAINING TERHADAP KONDISI FISIK ATLET SILAT REMAJA PPS." Jurnal Kesehatan Olahraga 10.01 (2022): 105-112.
15. Nisa, K. and Jannah, M. (2021) ‘Pengaruh kepercayaan diri terhadap ketangguhan mental atlet bela diri’, Character: Jurnal Penelitian Psikologi [Preprint]. Available at: https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/character/article/view/41 165.
16. pasaribu, A. M. N. (2021). Pelatihan Kondisi Fisik Atlet Padepokan Judo Kesatria. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat UBJ, 4(2), 113–122. https://doi.org/10.31599/jabdimas.v4i2.554
17. Purwanto (2019) ‘Variabel Dalam Penelitian Pendidikan’, Teknodik, 10, pp. 196–215. Available at: https://doi.org/10.32550/teknodik.v0i0.554.
18. Puteri, H.E. (2020) ‘Menentukan Populasi dan Sampel’, Riset Ekonomi dan Perbankan Islam, (April), p. 2. Available at: https://doi.org/10.13140/RG.2.2.28776.01285.
19. Retno Putri, W. W. PENGARUH METODE DRILL BOLA DIAM DENGAN DRILL BOLA BERGERAK TERHADAP PENINGKATAN HASIL SHOOTING TEKNIK FLICK PADA CABANG OLAHRAGA HOKI. Diss. Universitas Pendidikan Indonesia, 2019.
20. Sajoto, M. (1988). Tes dan Pengukuran dalam Pendidikan Jasmani. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
21. Setiawan, F.R. et al. (2023) ‘Aktivitas Fisik dalam Olahraga Taekwondo’, … Pendidikan Olahraga [Preprint]. Available at: https://edu.pubmedia.id/index.php/jpo/article/view/231.
22. Suradika, A. (2020) ‘Pengolahan dan Analisis Data’.
23. Syahrizal, H. and Jailani, M.S. (2023) ‘Jenis-jenis penelitian dalam penelitian kuantitatif dan kualitatif’, QOSIM: Jurnal … [Preprint]. Available at: http://ejournal.yayasanpendidikandzurriyatulquran.id/index.php /qosim/article/view/49.
24. Syahza, Prof.Dr.A. (2021) Buku Metodologi Penelitian (Edisi Revisi Tahun 2021). Revisi Tah. Riau, Indonesia: UR Press Pekanbaru.
25. Syilfi, Ispriyanti, D. and Safitri, D. (2012) ‘Analisis Regresi Linier Piecewise Dua Segmen’, Jurnal Gaussian, 1(1), pp. 219–228.
26. Tajik, O. and Golzar, J. (2022) ‘Simple Random Sampling’, Sampling of Populations: Methods and Applications: Fourth Edition, (December), pp. 43–81. Available at: https://doi.org/10.1002/9780470374597.ch3.
27. Umar Fitriadi, U.F. (2021) ‘Pengaruh Circuit Training Terhadap Kekuatan Fisik Pada Atlet Sekolah Sepakbola (SSB) Persisac Semarang’, Journal of Physical Activity and Sports (JPAS), 2(3), pp. 375–386. Available at: https://doi.org/10.53869/jpas.v2i3.108.
28. Usmadi, U. (2020) ‘Pengujian Persyaratan Analisis (Uji Homogenitas Dan Uji Normalitas)’, Inovasi Pendidikan, 7(1), pp. 50–62. Available at: https://doi.org/10.31869/ip.v7i1.2281.
29. Vionalita, G. (2020) ‘Modul Metodologi Penelitian Kuantitatif’, KSM361 Esa Unggul, pp. 0–14.
30. WHISNU, C. (2022) PENGARUH LATIHAN CIRCUIT TRAINING TERHADAP DAYA TAHAN AEROBIK PADA SISWA EKSTRAKURIKULER SEPAK BOLA SMA NEGERI 1 KABUPATEN …. digilib.upgripnk.ac.id. Available at: http://digilib.upgripnk.ac.id/id/eprint/1251/.
31. Wiriawan, O. (2017). Panduan Pelaksanaan Tes dan Pengukuran Olahragawan. Yogyakarta: Thema Publishing.
Downloads
Published
Issue
Section
Abstract views: 53
,
PDF Downloads: 29
