RANCANG BANGUN DIESEL PARTICULATE TRAP (DPT) UNTUK MEREDUKSI OPASITAS, KONSUMSI BAHAN BAKAR, DAN TINGKAT KEBISINGAN MESIN ISUZU C190

  • SUDIRMAN RIZKI ARIYANTO

Abstract

Perkembangan teknologi mesin diesel saat ini semakin pesat,  maka jumlah kendaraan bermotor di Indonesia juga semakin meningkat. Hal inilah yang menimbulkan dampak negatif terhadap kesehatan manusia dan lingkungan. Emisi gas buang pada kendaraan mesin diesel diantaranya adalah emisi partikulat (PM10), CO, HC, NOx, dan SOx. Emisi mesin diesel yang umumnya diketahui adalah PM. PM merupakan senyawa berukuran mulai dari 100 mikron hingga kurang dari 0,01 mikron. Dampak yang ditimbulkan bila terhirup pada manusia adalah PM dapat mengendap dalam sel paru-paru dan menimbulkan flek (warna) hitam pada paru-paru. Tujuan penelitian ini adalah untuk mereduksi opasitas gas buang mesin Isuzu C190 dengan menggunakan diesel particulate trap (DPT) berbahan stainless steel tipe 304 dan glasswool.

Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Obyek penelitian adalah diesel engine Isuzu C190. Standar pengujian opasitas gas buang mesin diesel berdasarkan SNI 19-17118.2-2005 yang berpedoman pada SAE-JI667, pengukuran tingkat kebisingan berdasarkan standar ISO/FDIS 5130:2006 (E), dan pengukuran konsumsi bahan bakar berdasarkan standar SNI 7554:2010. Analisis data menggunakan metode deskriptif. Peralatan dan instrumen penelitian yang digunakan adalah smoke opacity meter, sound level meter, fuel meter, manometer, thermocouple, stopwatch, digital tachometer, dan blower.

Hasil pengujian menunjukkan bahwa penggunaan DPT Fe+Cr dengan desain metallic honeycomb dapat mereduksi opasitas, tingkat kebisingan, dan konsumsi bahan bakar. Hal ini ditunjukkan dengan tereduksinya opasitas gas buang, tingkat kebisingan, dan konsumsi bahan bakar diesel engine Isuzu C190. Dengan menggunakan DPT Fe+Cr 20 mm menghasilkan opasitas sebesar 22,8 %HSU (hartridge smoke unit). Persentase reduksi opasitas gas buang sebesar 70%. Opasitas ini lebih kecil dibandingkan dengan knalpot standar yang menghasilkan opasitas sebesar 75,5 %HSU. Pada DPT Fe+Cr 15 mm menghasilkan opasitas sebesar 13,8 %HSU. Persentase reduksi opasitas gas buang sebesar 82%.  Pada DPT Fe+Cr 10 mm terjadi reduksi opasitas secara signifikan dengan nilai opasitas sebesar 8,7 %HSU. Persentase reduksi opasitas gas buang sebesar 89%. DPT Fe+Cr 20 mm dapat mereduksi konsumsi bahan bakar dengan persentase reduksi rata-rata 3,1%. DPT Fe+Cr 15 mm dapat mereduksi konsumsi bahan bakar dengan persentase reduksi rata-rata 4,8%, dan reduksi bahan bakar terbaik ada pada DPT Fe+Cr 10 mm dengan persentase reduksi rata-rata 7,9%. DPT Fe+Cr 20 mm dapat mereduksi tingkat kebisingan dengan persentase reduksi rata-rata 1,7%. DPT Fe+Cr 15 mm dapat mereduksi tingkat kebisingan dengan persentase reduksi rata-rata 3,5%, dan reduksi tingkat kebisingan terbaik ada pada DPT Fe+Cr 10 mm dengan persentase reduksi rata-rata 5%.

Kata Kunci: Diesel particulate trap, stainless steel, glasswool, diesel engine Isuzu C190

Published
2014-08-17
How to Cite
RIZKI ARIYANTO, S. (2014). RANCANG BANGUN DIESEL PARTICULATE TRAP (DPT) UNTUK MEREDUKSI OPASITAS, KONSUMSI BAHAN BAKAR, DAN TINGKAT KEBISINGAN MESIN ISUZU C190. Jurnal Rekayasa Mesin, 1(03). Retrieved from https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/jurnal-rekayasa-mesin/article/view/8910
Abstract Views: 167
PDF Downloads: 173