DEKONSTRUKSI SIMBOLIK PADA WACANA HUMOR WAKTU INDONESIA BERCANDA (KAJIAN PRAGMASEMANTIK)

  • AGEL SYAUQI ARAFAT

Abstract

Abstrak

Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan: (1) pemaknaan simbolik dari suatu simbol pada wacana humor Cak Lontong dalam acara komedi Waktu Indonesia Bercanda Net Tv, (2) bentuk dekonstruksi simbolik pada wacana humor Cak Lontong dalam acara komedi Waktu Indonesia Bercanda Net Tv, dan (3) representasi imaji dari suatu simbol pada wacana humor Cak Lontong dalam acara komedi Waktu Indonesia Bercanda Net Tv. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dan menggunakan pendekatan deskriptif. Hal tersebut disebabkan dalam penelitian ini mendeskripsikan serta menjelaskan data yang mengandung unsur dekonstruksi pada suatu simbol baik berupa kata, frasa maupun kalimat yang terdapat dalam wacana humor Waktu Indonesia Bercanda. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode padan dan bersifat pragmatik karena alat penentu yang digunakan dalam penelitian ini adalah mitra wicara atau mitra tutur. Metode padan pragmatik adalah metode analisis yang dapat mengganti dan membandingkan antara objek penelitian dengan objek lain dengan ketentuan bahwa alat pembanding tersebut di luar, terlepas, dan tidak menjadi bagian Bahasa yang bersangkutan yakni di luar objek data penelitian wacana humor Waktu Indonesia Bercanda. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat diperoleh simpulan bahwa Pemaknaan struktural, bentuk tuturan ambiguitas, pelesapan fonem, bentuk dekonstuksi simbolik, dan bentuk representasi imaji merupakan komponen yang saling terkait dalam Waktu Indonesia Bercanda sehingga keberadaan komponen-komponen tersebut saling melengkapi dan tidak dapat dipisahkan satu sama lain dalam memaknai makna simbol yang diujarkan penutur. Suatu tuturan dapat dianggap lucu ketika dalam tuturan tersebut terdapat unsur humor atau unsur ambigu yang mampu membuat pendengar maupun penontonnya tertawa saat memahami maksud sebenarnya dari tuturan tersebut. Bentuk ambiguitas tidak semerta-merta muncul tanpa adanya suatu alasan yang mendasarinya baik dari segi penggunaan dan penyebutannya maupun lainnya yang mampu membuat kegandaan makna dari simbol yang diujarkan penutur. Setiap tuturan yang memiliki unsur humor ataupun juga unsur ambigu akan menciptakan kelucuan ketika baik makna, maksud, maupun imaji dari simbol tersebut telah dirombak oleh penutur sehingga dapat mengakibatkan keberhasilan penutur dalam mengecoh para penutur dengan ambiguitas tersebut.

Kata Kunci : Pemaknaan Simbolik, Tuturan Ambiguitas, Bentuk Dekonstruksi Simbolik, Representasi Imaji.

Published
2019-10-17
Abstract Views: 104
PDF Downloads: 40