WUJUD CAMPUR KODE TUTURAN SISWA-SISWI DI LINGKUNGAN MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) 1 JEMBRANA NEGARE, BALI

  • MUHAMMAD ISA DAUD WIBISONO

Abstract

Kata kunci: campur kode, tuturan siswa-siswi di lingkungan madrasah aliyah negeri (MAN) 1 Jembrana Negare Bali

Pemilihan judul “Wujud Peristiwa Campur Kode Tuturan Siswa-siswi Di Lingkungan Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Jembrana Negare Bali” dilatarbelakangi oleh potensi sebuah kampung Melayu yang terdapat di pulau Bali terdapat beraneka ragam ras dan agama yang bermukim disana. Akan tetapi masyarakat muslim di sebuah kampung tersebut lebih mendominasi, serta memiliki keunikan dalam gaya berbicaranya dibandingkan dengan masyaraakat lainya yang berada di pulau Bali. Sehingga hal tersebut memunculkan fenomena kebahasaan yakni campur kode.

Terdapat dua rumusan masalah yaitu, (1) Bagaimana wujud campur kode tuturan siswa pada saat berinteraksi dalam berkomunikasi di lingkungan Madrasah Aliyah Negeri (MAN 1) JEMBRANA, Bali?, (2) Faktor apa yang menyebabkan terjadinya peristia campur kode pada lingkungan Madrasah Aliyah Negeri (MAN 1) JEMBRANA, Bali?

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dan pendekatan kualitatif. Data yang digunakan ialah tuturan seorang siswa yang mengandung unsur campur kode dalam aktivitas dilingkungan sekolah MAN 1 Jembrana, Bali. Metode yang digunakan dalam penelitian ini merupakan metode simak dan catat.

Hasil penelitian ini dapat mendeskripsikan beberapa hal sebagai berikut, (1) bentuk campur kode dalam tuturan siswa yang terdapat di lembaga MAN 1 Jembrana Bali meliputi, penyisipan unsur berwujud kata, penyisipan yang berbentuk frasa, penyisipan unsur berbentuk baster, penyisipan unsur berbentuk perulangan kata, penyisipan unsur berbentuk idiom dan penyisipan unsur yang berbentuk klausa. Peristiwa campur kode ini terjadi ketika siswa MAN 1 Jembrana melakukan percakapan, baik itu diwilayah kantin sekolah, di dalam kelas, di lapangan sekolah, dikntin, bahkan ketika berbicara dengan guru para siswa tidak menggunakan bahasa Indonesia ketika berdiskusi. Akan tetapi hal tersebut dilakukan ketika diluar jam pelajaran tidak pada saat pelajaran berlangsung. Semua penyebab tersebut dapat mereka lakukan secara sengaja dan tidak sengaja, (2) faktor penyebab terjadinya peristiwa campur kode yang dilakukan oleh siswa MAN 1 Jembrana Bali karena terdapat beberapa karakter yang dimiliki oleh penutur ataupun mitra tuturnya, seperti latar sosial dan lain sebagainya yang biasa memengaruhi terjadinya peristiwa tersebut.


Published
2020-01-17
Section
Articles
Abstract Views: 52
PDF Downloads: 78