Realitas Sosial Dalam Novel Cermin Jiwa Karya S. Prasetyo Utomo (Kajian Teori Emile Durkheim)

  • M DAFID STIYO NUGROHO

Abstract

Penelitihan ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana realitas sosisal Emile Durkheim yang terdapat pada novel cermin jiwa karya S. Prasetyo Utomo. Bagaimana dalam realitas sosial yang dilihat adalah tindakan induvidu didalam masyarakat yang dipengaruhi dari luar dan bersifat memaksa. Terdapat realitas sosial Maatrial bagaimana induvidu melakukan tindakan yang dipengaruhi oleh hal-hal yang berada diluar dirinya, apakah induvidu melakukan tindakan dengan hal yang baik, terkontrol oleh moral, kesadaran kolektif, dan rasa empati, atau sebaliknya, bagaimana induvidu bertindak mementingkan dirinya sendiri, dikendalikan oleh nafsunya, hingga kehilangan moral dan norma-norma dalam masyarakat, dari hal tersebut termasuk kedalam realitas sosial non matrial, yang mengendalikan induvidu dalam bertindak. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan menggunakan pendekatan Mimetik, dimana penelitihan ini dapat melihat tindakan induvidu dalam intraksii sosialnya yang ada dalam novel dan kemudian dilihat persamaan dan perbedaan dlam dunia nyata. Sumber data dalam penelitihan ini menggunakan novel cermin jiwa karya S. Prasetyo Utomo, dengan data yang diambil adalah sebuah kutipan dalam novel dan berita-berita yang memiliki kaitan dengan realitas sosial.Teori yang digunakn dalam penelitian ini adalah teori realitas sosial Emile Durkheim. Hasil dari penelitian ini menunjukan, bagaimana dalam novel cermin jiwaa, ditemukan berbagai macam induvidu yang bertindak yang dipengaruhi dari luar induvidu. Namun terdapat induvidu yang bertindak tanpa memperhatikan dari dalam induvidu. Seperti tidak adanya kesadaran kolektif pada masyarakat desa beserta Lurahnya yang membuat terjadinya konflik kedua pihak yang mempersoalkan berdirinya pabrik semen. Ditemukan juga induvidu yang kehilangan moral dan diprbudak oleh nafsunya, membuatnya melakukan segala tindakan yang merusak nilai-nilai dalam masyarakat. Para pejabat yang hanya mementingkan dirinnya sendiri, hukum sebagai mengendalikan induvidu, tidak ada nilainya ketika banyak induvidu yang mempermainkannya. Namun terdapat juga induvidu yang bertindak dengan penuh kesadaran dari dalam dirinya, sehingga dapat menciptakan solidaritas dalam masyarakat.


This research aims to find out how the social reality of Emile Durkheim contained in the soul mirror novel by S. Prasetyo Utomo. How in the social reality that is seen is an individual act within a society that is influenced from outside and is coercive. There is a Maatrial social reality of how individuals do actions that are influenced by things that are outside of themselves, whether individuals do actions with good things, controlled by morals, collective consciousness, and empathy, or vice versa, how individuals act selfishly, are controlled by his lust, to the loss of morals and norms in society, from that included in the non-matrial social reality, which controls individuals in action. The method used in this study is a qualitative method using a Mimetic approach, where this research can see individual actions in social interactions in the novel and then see similarities and differences in the real world. The data source in this research uses the soul mirror novel by S. Prasetyo Utomo, with the data taken is a quote in the novel and news that has a connection with social reality. The theory used in this study is Emile Durkheims theory of social reality. The results of this study show, how in the mirror novel novel, various kinds of acting individuals are influenced from outside the individual. But there are individuals who act without regard from within the individual. Like the absence of collective awareness in the village community and its village chief, which caused conflict between the two parties who questioned the establishment of a cement factory. It was also found that individuals who lost morals and were enslaved by their passions, made him take all actions that undermine the values ​​in society. Officials who only care about themselves, the law as controlling individuals, are of no value when many individuals are playing with them. But there are also individuals who act mindfully from within themselves, so as to create solidarity in society

Published
2020-06-27
Section
Articles
Abstract Views: 591
PDF Downloads: 699