CAMPUR KODE TUTURAN PEDAGANG DI PASAR KEDURUS SURABAYA

  • Alam Yasyfa Saniy Universitas Negeri Surabaya
  • Andik Yulianto Universitas Negeri Surabaya

Abstract

Dalam perkembangannya, bahasa Indonesia mendapat banyak pengaruh dari bahasa daerah. Pengaruh ini disebabkan oleh masyarakat Indonesia, yang merupakan masyarakat bilingual. Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat bilingual (dwibahasa) yang menguasai lebih dari satu bahasa, yaitu bahasa daerah, bahasa Indonesia, dan bahasa asing” (Nababan, 1989: 27). Bilingual merupakan istilah untuk individu maupun masyarakat, yang menguasai dan menggunakan dua bahasa ataupun lebih. Dalam penelitian bahasa, tidak dapat lepas dari campur kode. Seseorang yang bercampur kode mempunyai latar belakang tertentu, yaitu adanya kontak bahasa dan saling ketergantungan bahasa (Language dependency), serta ada unsur bahasa lain dalam suatu bahasa namun, unsur bahasa lain mempunyai fungsi dan peranan yang berbeda Jendra (1991: 123). Campur kode terjadi karena perbedaan latar belakang, karna itu masyarakat menggunakan campur code, untuk dapat berkomunikasi dengan berbagai macam latar belakang manusia. Penggunaan campur kode ini terjadi dalam masyarakat pedagang pasar Kedurus Surabaya. Para pedagang menggunakan campur code, untuk berkomunikasi dengan pedagang yang lain, campur kode ini pun hanya digunakan di dalam area pasar Kedurus Surabaya. Hal ini disebabkan oleh banyaknya suku, budaya, dan etnis yang bercampur dalam pasar. Untuk dapat berkomunikasi dengan baik, para pedagang mencampurkan bahasa daerah mereka masing-masing untuk berkomunikasi. Dilihat dari cara pedagang pasar Kedurus Surabaya berkomunikasi ini, akan terus berkembang mengikuti zaman. Pemilihan subjek ini telah dipertimbangkan dan masuk kedalam kriteria penelitian ini.

Kata Kunci: Bahasa tuturan pasar Kedurus, Campur Kode, Bilingualisme

Published
2021-01-20
Abstract Views: 69