ADAPTASI FONOLOGIS PADA PERUBAHAN NAMA DIRI ETNIK TIONGHOA KE NAMA INDONESIA MULAI TAHUN 1970—2019 SEBAGAI BENTUK PEMERTAHANAN IDENTITAS BUDAYA ETNIK TIONGHOA

  • Andhini Rahma Lutfiana Lutfiana Universitas Negeri Surabaya
  • Agusniar Dian Savitri Universitas Negeri Surabaya

Abstract

Penelitian ini membahas proses perubahan nama diri etnik Tionghoa ke nama Indonesia mulai tahun 1970-2019, melihat bentuk adaptasi fonologis pada perubahan nama diri, serta melihat bentuk pemertahanan budaya etnik Tionghoa dalam mengganti namanya menjadi nama Indonesia. Penelitian ini menggunakan nama-nama etnik Tionghoa yang dimakamkan di makam Kembang Kuning Surabaya sebagai data. Dengan menggunakan metode padan ekstralingual yang diperkuat dengan wawancara dengan informan beretnik Tionghoa. Nama diri etnik Tionghoa yang didominasi atas 1 dan 2 kata pada tahun 1970-1980 cenderung berubah menjadi dua kata. Nama diri yang terdiri atas 3 dan 4 kata sudah ada sejak tahun 1970 hingga saat ini tetapi tidak banyak. Proses adaptasi fonologis pada perubahan nama yang paling banyak ditemukan adalah perubahan bunyi protesis sebanyak 521 nama, epentesis 108 nama, paragog 1328 nama, aferesis 61 nama, sinkop 97 nama, apokop 158 nama, fortisi 77 nama, lenisi 110 nama, kontraksi 133 nama, dan metatesis sebanyak 5 nama. Sedangkan nama yang tidak mengalami perubahan secara fonetis ada sebanyak 1772 nama. Bentuk pemertahanan budaya etnik Tionghoa yang masih dilakukan hingga sekarang adalah tetap menggunakan nama marga Tionghoa meskipun telah mengganti namanya menjadi nama Indonesia.

 

Kata kunci: Adaptasi Fonologis, perubahan nama diri, etnik Tionghoa, pemertahanan identitas budaya

Published
2021-06-01
Abstract Views: 119
PDF Downloads: 315