MITOS DAN KRITIK ATAS PENDIDIKAN SEKS DI INDONESIA DALAM FILM DUA GARIS BIRU KARYA GINATRI S. NOER

  • Difa Choirunnisa Utami Universitas Negeri Surabaya
  • Ririe Rengganis Universitas Negeri Surabaya

Abstract

Penelitian ini berlatar belakang fenomena mengenai dampak dari tabunya pendidikan seks di Indonesia yang diangkat dalam film Dua Garis Biru karya Ginatri S. Noer. Film yang bercerita mengenai tokoh Dara dan Bima yang masih duduk di bangku SMA melakukan praktik seks di luar nikah dan menimbulkan permasalahan seperti pernikahan dini, kehamilan beresiko, aborsi, dan permasalahan sosial. Menjadikan film Dua Garis Biru sebagai sumber data dengan tujuan untuk mengkaji mitos dan kritik terhadap pendidikan seksual yang ada pada film menggunakan teori semiologi Roland Barthes. Dengan memunculkan tanda dan penanda sehingga memunculkan mitos yang dapat dikaji dalam film Dua Garis Biru. Jenis penelitian ini menggunakan metode deskriptif komparatif dan metode hermeneutika. Metode deskriptif dilakukan dengan cara menguraikan fakta-fakta yang terdapat dalam data untuk kemudian dilakukan tahapan hermeneutik melalui beberapa tahap yakni distansiasi, interpretasi, dan apropriasi. Hasil dari penelitian ini, terdapat berbagai mitos mengenai pendidikan seks, pengalaman seksual, risiko kehamilan di usia remaja, pernikahan dini dan hubungan antara orang tua dan anak. Juga film Dua Garis Biru sebagai media kritik mengenai pentingnya pendidikan seks yang ada di Indonesia demi mengurangi risiko dan masalah sosial. Kritik dalam film Dua Garis Biru berfungsi sebagai alat kontrol mengenai mitos pendidikan seks di Indonesia berupa risiko dan tanggung jawab.

Kata Kunci: Mitos, Kritik, Pendidikan Seks, Film Dua Garis Biru, Roland Barthes.

Published
2023-07-07
Abstract Views: 46
PDF Downloads: 177