KAJIAN SOSIOLOGI SASTRA ANTONIO GRAMSCI PADA NOVEL “LENTERA BATUKARU” KARYA PUTU SETIA

Abstract

Kekuasaan sangat berkaitan dengan orang kelas atas yang erat dengan kepemimpinan yang merupakan bentuk kemampuan untuk menguasai dan mengendalikan orang kelas bawah. Namun, bentuk kekuasaan yang berlebihan akan menimbulkan perlawanan dari orang kelas bawah yang dikuasainya. Novel Lentera Batukaru karya Putu Setia ini menggambarkan kekuasaan intelektual para tokoh cerita didalamnya yang dikaji menggunakan enam konsep kunci teori Gramsci. Gramsci yang terdapat dalam sumber data, yaitu novel Lentera Batukaru karya Putu Setia. Penelitian ini berjenis penelitian kualitatif dan menggunakan pendekatan sosiologi sastra. Teknik pengumpulan data meliputi teknik baca dan catat serta analisisnya menggunakan analisis deskriptif. Hasil penelitian ini meliputi,  1) adanya hegemoni seperti a) Pak Wiranata kepada siswa untuk menjadi anggota partai, b) Perseteruan antara kelompok PKI dan PNI agar tidak memiliki sifat iri,  c) Suami Mbok Ngarti yang ditangkap paksa oleh sekelompok anggota tentara karena menjadi bagian dari organisasi BTI, d) permasalahan Mbok Ngarti dan Ketut Rinjin yang ingin mengambil hak asuh anak Mbok Ngarti, 2) adanya kebudayaan seperti, a) kebudayaan membuat canang sari, b) kebudayaan ritual sebelum mengadakan pementasan drama, c) kebudayan ritual ngaben massal, d) kebudayaan tradisi pemanggilan roh, e) kebudayaan sembahyang oleh masyarakat Hindu di Bali, f) kebudayaan penembang kidung, g) kebudayaan adat potong gigi, 3) adanya ideologi yang dilakukan oleh partai politik, 4) adanya peran kaum intelektual, meliputi kaum pemuka agama, guru, dan juga aparat negara, 5) adanya peran negara, meliputi masyarakat sipil dan masyarakat tradisional, dan 6) adanya kepercayaan populer masyarakat Bali terhadap upacara Ngaben.

Kata Kunci: Sosiologi Sastra, Kekuasaan, konsep kunci Gramsci, intelektual organik