GAYA BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERBICARA BAHASA JEPANG SISWA AUTIS KELAS X AP 2 (Akomodasi Perhotelan) SMKN 2 MALANG TAHUN AJARAN 2016/2017
Abstract
Abstrak
??????????????????????????????????????SBK????SBK????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????
????????????
1) MYERS-BRIGGS???Introvert ?Ekstrovert ?????????????????????????????????
2)?????????????????????
??????????????????????????????????????????????????????????????????1)??????????2)??????????????????
??????????1????????Introvert???????? 2????????Ekstrovert????????1??????????????????1????????????????????? 2????????????????1?????2????????????????????Echolalia??????????
?????: ??????????????????
Abstrak
Siswa berkebutuhan khusus (SBK) merupakan siswa yang memiliki kekurangan di karenakan suatu ketunaan di dalam dirinya. SBK memiliki gaya belajar yang berbeda dengan siswa reguler pada umumnya. Hal ini di klasifikasikan bersasarkan ke tunaan dari SBK tersebut. Salah satunya SBK penyandang Autis. Siswa autis memiliki kekurangan dalam mengolah informasi berbentuk bahasa, sehingga siswa autis dapat dengan mudah mengalami kesulitan ketika siswa tersebut menggunakan bahasa secara lisan (berbicara). Penelitian yang di laksanakan oleh peneliti ini di latar belakangi rasa keingintahuan yang besar akan kemampuan siswa autis dalam belajar bahasa Jepang, serta gaya belajar yang di miliki oleh siswa autis ketika belajar bahasa Jepang jika di lihat dari teori gaya belajar MYERS-BRIGGS.
Rumusan masalah peneliti adalah Bagaimana gaya belajar siswa autis dalam model gaya belajar MYERS-BRIGGS secara Introvert dan Ekstrovert dan Bagaimana kemampuan berbicara bahasa Jepang siswa autis dalam memahami dan melafalkan sebuah kosakata dan kalimat bahasa Jepang.
Penelitian ini termasuk penelitian jenis deskriptif bersifat kualitatif di dalam analisisnya dan menggunakan jenis penelitian studi kasus. Data-data yang di peroleh di dalam penelitian ini di dapatkan dengan menggunakan metode observasi. Data yang di dapat berupa data kemampuan berbicara dan gaya belajar dari siswa autis.
Bersadarkan hasil dari gaya belajar dan kemampuan berbicara siswa autis menyatakan bahwa, Subjek 1 memiliki gaya belajar Introvert dan subjek 2 memiliki gaya belajar Ekstrovert. Kemampuan berbicara bahasa Jepang subjek 1 kurang baik, subjek 1 cenderung melakukan kesalahan dalam mengucapkan kosakata atau kalimat bahasa jepang yang panjang dan subjek 1 juga melakukan Echolalia ketika menjawab pertanyaan dari peneliti. Kemampuan berbicara subjek 2 sangat bagus, akan tetapi subjek 2 cenderung melakukan Echolalia ketika menjawab pertanyaan dari peneliti.
Kata kunci: Gaya belajar, Siswa Autis, Kemampuan Berbicara Bahasa Jepang.
Downloads
Downloads
Published
Issue
Section

