Laksana Olahraga

PENGEMBANGAN PRESTASI OLAHRAGA PETANQUE DI KABUPATEN MAGETAN

Nurkholis. Dr. M.Pd — 2024-05-06

bstract: Olahraga petanque adalah termasuk olahraga baru di Indonesia. Olahraga petanque sangat simple dan mudah dimainkan. Siswa SD dan SMP adalah sasaran yang sangat strategis untuk mengawali dan membina olahraga petanque. Petanque telah berkembang di 34 kabupaten dan kota di Jawa Timur. Namun demikian kabupaten Magetan termasuk salah satu yang belum memiliki organisasi Federasi Olahraga Petanque Indonesia (FOPI) sehingga belum memiliki atlet dan berprestasi dalam cabang olahraga ini. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini menggunakan metode pelatihan, pendampingan dan evaluasi kompetensi serta desiminasi kegiatan. Sasaran dalam kegiatan ini adalah guru PJOK SD, SMP dan SMA Kabupaten Magetan yang teridentifikasi dan ditentukan sebanyak 35 orang. Hasil akhir dari kegiatan ini adalah 1) Terbentuk sebanyak 8 wadah pembinaan prestasi olahraga petanque di sekolah, 2) Terbentuknya pengurus FOPI Kabupaten Magetan, 3) Sejumlah Atlet binaan FOPI Magetan mengikuti perlombaan Petanque di wilayah Kediri, Ngawi, Nganjuk, dan Trenggalek.

Peningkatan Kompetensi Massage Olahraga Bagi Guru PJOK Kabupaten Banyuwangi

Hari Wisnu — 2024-05-06

Rendahnya kompetensi massage olahraga di kalangan guru PJOK Kabupaten Banyuwangi dan kurangnya integrasi teknik-teknik manipulasi dalam pembelajaran olahraga, yang membatasi pengembangan keterampilan fisik dan kesejahteraan siswa. pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan guru PJOK terhadap massage olahraga. Kegiatan pengabdian ini diikuti oleh 37 guru PJOK, dari SD, SMP, dan SMA. Berdasarkan hasil evaluasi kegiatan, guru menguasai materi massage olahraga sebesar 94.8%, dan 87,4% guru memiliki kemampuan dalam melakukan teknik-teknik massage olahraga. Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kompetensi guru PJOK dalam penerapan teknik massage olahraga, sehingga dapat memberikan kontribusi positif terhadap kesejahteraan dan pembelajaran olahraga siswa di Kabupaten Banyuwangi.

Peningkatan Literasi Fisik Masyarakat melalui AirBadminton

Nur Ahmad Arief — 2024-05-20

The wind season causes a decrease in people's activities. This causes changes in people's behaviour from active living to a sedentary one. AirBadminton is very suitable to overcome sedentary challlenge because it is an outdoor activity. This sport is an innovation from badminton, so it needs to be introduced through several stages, including preparation, implementation, and evaluation. The preparation stage includes the stakeholder coordination. The implementation stage involved a two-hours workshop with 19 participants. After conducting the workshop, the community practices with training in their respective places for around three months to maximize their abilities and introduce them more widely to the surrounding community. Then, a competition was held which attended by 42 participants with a knockout system and a total of 5 (five) sets with 11 points. The event’s resulted in a high satisfaction score during the implementation, an excellent public response and increasing physical literacy through AirBadminton.

PELATIHAN PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN BAGI GURU PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA & KESEHATAN KABUPATEN BANYUWANGI

Irma Febriyanti — 2024-05-27

Abstract:

First Aid is the first method of providing assistance to people who have had an accident, injury, or illness. Sports injuries can occur due to trauma, force, technical errors, physical limitations, and sports equipment. Sports injuries involve tears in soft tissue such as fascia, muscle fibers, and ligaments. Teachers must have first aid knowledge and skills to deal with these incidents to minimize the increase in the severity of injuries. The method used in this activity is training with demonstrations and discussions as well as practical assistance. Community service activities were carried out in Banyuwangi Regency, with participants being physical education, sports, and health teachers. Through this activity, the Faculty of Sports & Health Sciences at Universitas Negeri Surabaya can provide positive use value in the form of service activities to improve human resources and partners. Participants' responses regarding the implementation of activities had an average rating of 4.4.

Keywords: training; first aid; physical education teacher

Abstrak:

Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (P3K) merupakan cara pertama pemberian pertolongan kepada orang yang mengalami kecelakaan, cedera, terluka atau sakit. Cedera olahraga dapat terjadi karena faktor trauma, ruda paksa, kesalahan teknik, keterbatasan fisik dan alat olahraga. Cedera olahraga berupa robek pada jaringan lunak seperti fascia, serabut otot dan ligamen. Guru harus memiliki pengetahuan dan keterampilan pertolongan pertama sehingga mengatasi kejadian tersebut untuk meminimalisir bertambanya tingkat keparahan cedera. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah pelatihan dengan demonstrasi dan diskusi serta pendampingan praktik. Kegiatan pengabdian dilaksanakan di Kabupaten Banyuwangi dengan peserta guru Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Melalui kegiatan ini, Fakultas Ilmu Keolahragaan dan Kesehatan Universitas Negeri Surabaya dapat memberikan nilai guna yang positif dalam bentuk kegiatan pengabdian untuk meningkatan sumber daya manusia dan mitra. Respon peserta terkait pelaksanaan kegiatan yaitu dengan rata-rata penilaian 4.4 dari rentang 0-5.

Kata Kunci: pelatihan; pertolongan pertama; guru pendidikan jasmani

Penguatan Keterampilan dan Kondisi Fisik Atlet Melalui Pelatihan Olahraga Berbasis Functional Training di Kabupaten Blitar

Indra Gunawan Pratama — 2024-05-31

Permasalahan yang dialami oleh masyarakat yaitu belum mengenal dan memahami olahraga menggunakan latihan functional training di wilayah kabupaten Blitar. Tenaga Ahli (Pelatih) setiap cabang olahraga di wilayah KONI kabupaten Blitar juga masih sangat terbatas yang mengetahui keberadaan olahraga menggunakan latihan functional training, dan para atlet serta pelatih dari setiap cabang olahraga terbatas mengetahui sosialisasi program latihan yang tersusun secara optimal mengenai kondisi fisik functional training. Pengabdian ini bertujuan untuk memberdayakan masyarakat atau memberi pemahaman serta mengembangkan olahraga dengan menggunakan latihan fisik functional training, baik secara organisator dan prakmatis di wilayah Kabupaten Blitar. Hasilnya menunjukkan antusiasme tinggi dari peserta dan peningkatan signifikan dalam performa fisik atlet. Pelatih mulai mengadopsi metode ini dalam program latihan rutin mereka, menciptakan perubahan positif dalam budaya latihan di komunitas olahraga Blitar. Program ini berhasil memberdayakan pelatih dan atlet serta memperkenalkan pendekatan latihan yang inovatif dan efektif.