Pemanfaatan Arang Aktif Limbah Kulit Kacang Kedelai (Glycine max) dalam Meningkatkan Kualitas Limbah Cair Tahu

  • NASTITI SEDYANING LARAS

Abstract

Limbah cair tahu mengandung banyak bahan-bahan organik seperti protein 40-60%, karbohidrat 25-50% dan lemak 10% dan bersifat asam yang dapat menurunkan kualitas air pada badan air yang menerima apabila langsung dibuang pada perairan. Beberapa parameter yang dapat digunakan untuk menentukan kualitas air adalah kadar COD, BOD, dan pH. Arang aktif dapat digunakan sebagai adsorben dalam meningkatkan kualitas limbah cair tahu sebelum dibuang pada perairan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan berat arang aktif limbah kulit kacang kedelai dalam meningkatkan kualitas limbah cair tahu meliputi penurunan kadar COD, BOD, dan kenaikan pH. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan satu faktor perlakuan yaitu perbedaan berat 1 g, 2 g, dan 3 g dan kontrol dengan lama waktu kontak 50 menit. Penelitian dilakukan dengan 6 kali pengulangan. Parameter dalam penelitian ini meliputi penurunan kadar COD, BOD, dan kenaikan pH pada limbah cair tahu. Data dianalisis dengan analisis varian satu arah dan dilanjutkan dengan uji Duncan. Hasil penelitian menunjukkan terjadi penurunan kadar COD dan BOD serta naiknya nilai pH pada limbah cair tahu dengan penggunaan berbagai berat arang aktif limbah kulit kacang kedelai. Penurunan yang terbaik terdapat pada berat arang 3 g yaitu sebesar 3260 mg/l (62,09%) pada COD, 768 mg/l (82,59%) pada BOD, dan 5,3 (23,25%) pada pH limbah cair tahu.

 

Kata kunci: kualitas limbah cair tahu; limbah kulit kacang kedelai; arang aktif

Published
2015-02-04
Section
Articles
Abstract Views: 140
PDF Downloads: 650