Potensi Tanaman Bakung (Hymenocallis speciosa), Puring (Codiaeum variegatum), dan Bintaro (Cerbera manghas) sebagai Absorben Timbal (Pb) di Udara
Keywords:
bakung (Hymenocallis speciosa), puring (Codiaeum variegatum), bintaro (Cerbera manghas), absorben timbal (Pb)Abstract
Kendaraan bermotor menghasilkan emisi gas buang kendaraan berupa timbal (Pb). Timbal (Pb) dapat mengakibatkan pencemaran udara. Pencemaran udara dapat diatasi dengan memanfaatkan tanaman sebagai absorben timbal (Pb). Tanaman bakung (Hymenocallis speciosa), puring (Codiaeum variegatum) dan bintaro (Cerbera manghas) dominan ditanam di beberapa jalan Kota Surabaya sehingga dapat dimanfaatkan sebagai absorben Pb di udara. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengukur kadar timbal (Pb) pada daun H. speciosa, C. variegatum dan C. manghas yang terpapar emisi kendaraan bermotor dan menganalisis pengaruh kadar timbal (Pb) yang terabsorbsi pada daun H. speciosa, C. variegatum dan C. manghas terhadap kadar klorofil yang dihasilkan. Pengukuran kadar timbal (Pb) diuji dengan metode AAS (Atomic Absorption Spectrophotometry), sedangkan kadar klorofil diuji dengan menggunakan Spektrofotometer dengan panjang gelombang 649 nm dan 665 nm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanaman bakung, puring dan bintaro memiliki potensi sebagai absorben timbal (Pb) di udara dengan kadar timbal (Pb) daun dari urutan tertinggi hingga terendah yaitu puring sebesar 0,296 ppm; bintaro sebesar 0,245 ppm dan bakung sebesar 0,236 ppm. Kadar klorofil daun dari urutan tertinggi hingga terendah yaitu bintaro sebesar 19,27 mg/l; puring sebesar 14,79 mg/l dan bakung sebesar 10,38 mg/l. Kadar klorofil pada daun bakung, puring dan bintaro tidak dipengaruhi oleh kadar timbal (Pb) yang terabsorbsi pada daun bakung, puring dan bintaro.Downloads
Download data is not yet available.