LenteraBio: Berkala Ilmiah Biologi https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/lenterabio <strong>LenteraBio: Berkala Ilmiah Biologi </strong>merupakan berkala ilmiah dengan akses terbuka (<em>open access) </em>yang diterbitkan oleh Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Surabaya. LenteraBio menerbitkan artikel ilmiah hasil penelitian di <strong>Bidang Biologi</strong>, (Ekologi, Mikrobiologi, Zoologi, Botani, Sistematika Hewan dan Tumbuhan, Genetika) dalam <strong>Bahasa Indonesia </strong>dan<strong> Bahasa Inggris</strong>. LenteraBio pertama kali terbit pada tahun 2012 dan saat ini telah mencapai 8 volume terbitan. en-US lenterabio@unesa.ac.id (Reni Ambarwati) reniambarwati@unesa.ac.id (Reni Ambarwati) Mon, 30 Sep 2019 22:54:08 +0000 OJS 3.1.1.0 http://blogs.law.harvard.edu/tech/rss 60 Pengaruh Pemberian Pupuk Cair Organik dan Pupuk Cair Kimia terhadap Pertumbuhan Tanaman Sawi (Brassica juncea L.) dengan Metode Hidroponik Sistem Wick https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/lenterabio/article/view/30634 Harga pupuk AB mix yang mahal merupakan salah satu kendala petani atau pengusaha tanaman hidroponik dalam bercocok tanam, namun di lain pihak salah satu komponen utama dalam bertanam. Solusi yang dapat dipilih untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan membuat pupuk cair organik dari kotoran kambing dan pupuk cair kimia dari campuran dari Urea, KCl, Gandasil D serta NPK. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan kandungan unsur hara N, P, K dan C/N rasio pupuk cair organik dan pupuk cair kimia serta menguji pengaruh pemberiannya pada tanaman sawi (<em>Brassica juncea</em> L.) dengan metode hidroponik sistem Wick. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan perlakuan perbedaan jenis pupuk cair. Parameter yang diamati pada penelitian ini yaitu kadar hara N, P, K, dan C/N rasio, tinggi tanaman, berat basah, luas daun. Hasil dianalisis dengan kriteria standar sifat tanah,dan uji-t tidak bepasangan. Hasil penelitian menunjukkan  bahwa pupuk cair organik memiliki kadar hara N 1,675%; P 0,422%; K 1,667%; C/N rasio 16 sedangkan pupuk cair kimia memiliki kadar hara N 1,854%; P 0,573%; K 2,088%; C/N rasio 13. Hasil penelitian pada pertumbuhan tanaman menunjukkan bahwa pupuk cair organik memberikan pengaruh yang lebih baik dibandingkan dengan pupuk cair kimia pada pertumbuhan tanaman sawi (<em>Brassica juncea</em> L.). Inayatus Sholikhah, Winarsih Winarsih ##submission.copyrightStatement## https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/lenterabio/article/view/30634 Mon, 30 Sep 2019 00:00:00 +0000 Efektivitas Ekstrak Daun Sukun (Artocarpus altilis) terhadap Mortalitas Hama Walang Sangit (Leptocorisa acuta) https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/lenterabio/article/view/30636 Hama walang sangit merupakan hama yang dapat menyerang seluruh bagian tanaman padi khususnya bulir padi. Hama ini dapat menyebabkan pertumbuhan bulir menjadi kurang sempurna, yaitu bulir padi terisi sebagian bahkan tidak terisi sama sekali. Oleh karena itu, dibutuhkan pengendalian hama yang ramah lingkungan untuk menanggulanginya dengan menggunakan ekstrak daun sukun. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh pemberian ekstrak daun sukun (<em>Artocarpus altilis</em>) pada berbagai konsentrasi terhadap mortalitas hama walang sangit (<em>Leptocorisa acuta</em>) serta dosis efektifnya. Rancangan penelitian menggunakan RAK dengan 5 variasi konsentrasi yaitu 10%, 20%, 30%, 40% dan kontrol menggunakan insektisida Curacron 500 EC dengan lima kali pengulangan. Data yang diperoleh berupa mortalitas hama walang sangit yang dianalisis menggunakan ANAVA satu arah kemudian dilanjutkan dengan uji Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi ekstrak daun sukun sebesar 40% merupakan konsentrasi yang efektif karena menghasilkan mortalitas hama walang sangit sebesar 86%. Zeinbrilian Cheisamaula Embrikawentar, Evie Ratnasari ##submission.copyrightStatement## https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/lenterabio/article/view/30636 Mon, 30 Sep 2019 00:00:00 +0000 Potensi Isolat Bakteri Endofit (B3), Rhizobium, Azotobacter dan Azospirillum dalam Memproduksi Hormon Indole Acetic Acid (IAA) https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/lenterabio/article/view/30637 Hormon IAA merupakan hormon yang dapat memacu pertumbuhan tanaman. Hormon IAA dapat dihasilkan oleh beberapa bakteri, baik bakteri simbiotik yaitu bakteri Endofit (B3) dan <em>Rhizobium </em>maupun bakteri nonsimbiotik, yaitu <em>Azotobacter</em> dan <em>Azospirillum</em>. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kemampuan setiap isolat bakteri dalam memproduksi hormon IAA, mengetahui fluktuasi yang terjadi selama lima hari masa inkubasi dan mendeskripsikan hubungan antara konsentrasi hormon IAA yang dihasilkan dengan jumlah sel bakteri pada setiap isolat. Potensi isolat bakteri dalam memproduksi hormon IAA diperoleh dengan mengukur nilai absorbansi menggunakan spektrofotometer pada panjang gelombang 530 nm yang dilakukan setiap hari selama lima hari masa inkubasi. Jumlah sel bakteri dapat dihitung menggunakan haemositometer. Konsentrasi hormon IAA yang dihasilkan dan jumlah sel bakteri pada setiap isolat selanjutnya dianalisis secara deskriptif kuantitatif. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa konsentrasi hormon IAA tertinggi diproduksi oleh bakteri <em>Azotobacter</em>, yaitu rata-rata sebesar 1,756 ppm, sedangkan terendah adalah bakteri <em>Rhizobium</em>, yaitu sebesar 1,342 ppm. Berdasarkan hasil perhitungan jumlah bakteri, diketahui bahwa jumlah sel bakteri berbanding lurus dengan konsentrasi hormon IAA yang dihasilkan pada masa inkubasi yang sama. Semakin banyak juga jumlah sel bakterinya, maka semakin tinggi konsentrasi hormon IAA yang diproduksi oleh masing-masing bakteri selama lima hari masa inkubasi. Rantika Nurcahyanti, Mahanani Tri Asri, Sari Kusuma Dewi ##submission.copyrightStatement## https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/lenterabio/article/view/30637 Mon, 30 Sep 2019 00:00:00 +0000 Kemampuan Azolla microphylla dalam Menyerap Logam Berat Tembaga (Cu) pada Konsentrasi yang Berbeda https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/lenterabio/article/view/30638 Logam berat merupakan polutan terbesar yang memengaruhi kualitas air. Teknik untuk memperbaiki kualitas perairan yang tercemar logam berat yaitu fitoremediasi menggunakan tumbuhan air. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh berbagai konsentrasi Cu terhadap kadar Cu dalam akar dan kadar klorofil dalam daun. Penelitian ini eksperimental dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), dan satu faktor perlakuan yaitu konsentrasi Cu sebesar 0 ppm, 5 ppm, 10 ppm, dan 15 ppm dan waktu detensi selama 10 hari. Data yang diperoleh berupa kadar Cu dalam akar dan kadar klorofil daun. Kadar Cu diuji menggunakan AAS (<em>Atomic Absorption Spectroscopy</em>) dan uji kadar klorofil menggunakan spektrofotometer. Analisis data menggunakan anava satu arah dilanjutkan dengan uji Duncan. Hasil penelitian menunjukkan berbagai konsentrasi Cu berpengaruh terhadap kadar Cu dalam akar yaitu pada konsentrasi 15 ppm sebesar 4,138 ppm, serta berpengaruh pada kadar klorofil daun yaitu konsentrasi 15 ppm sebesar 2,424. Hasil penelitian membuktikan bahwa <em>A. microphylla </em>memiliki kemampuan untuk menyerap logam Cu Dini Dwi Nilamsari, Fida Rachmadiarti ##submission.copyrightStatement## https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/lenterabio/article/view/30638 Mon, 30 Sep 2019 00:00:00 +0000 Keanekaragaman dan Kelimpahan Gastropoda di Pantai Barung Toraja Sumenep, Madura https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/lenterabio/article/view/30639 Pantai Barung Toraja merupakan salah satu objek wisata di Madura yang memiliki potensi alam yang melimpah. Salah satu potensinya yang melimpah adalah Gastropoda. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi spesies Gastropoda dan mendeskripsikan keanekaragaman dan kelimpahan Gastropoda serta menganalisis faktor fisik dan kimia di Pantai Barung Toraja Sumenep Madura. Pengambilan sampel dilakukan di Pantai Barung Toraja, Madura dengan metode transek yang terdiri atas sepuluh stasiun penelitian dengan jumlah total plot sebanyak 90 plot di tiga zona intertidal. Keanekaragaman Gastropoda dianalisis berdasarkan indeks keanekaragaman Shanon-Wiener dan kelimpahan diukur berdasarkan kelimpahan relatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di Pantai Barung Toraja Sumenep Madura ditemukan sepuluh spesies Gastropoda yang termasuk dalam tujuh genus dan enam famili. Indeks keanekaragaman jenis Gastropoda sebesar 1,9915 termasuk dalam kategori keanekaragaman sedang. Kelimpahan relatif spesies Gastropoda yang melimpah adalah <em>Polinices</em> <em>mamilla</em> (21,09%) dan kelimpahan relatif spesies terendah adalah <em>Phos hirasei</em> (1,01%). Yeyen Tri Ari Rukmana, Tarzan Purnomo ##submission.copyrightStatement## https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/lenterabio/article/view/30639 Mon, 30 Sep 2019 00:00:00 +0000 Kemampuan Tumbuhan Ludwigia adscendens dalam Menyerap Logam Berat Kadmium (Cd) pada Berbagai Konsentrasi https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/lenterabio/article/view/30640 Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh berbagai konsentrasi Cd terhadap kadar Cd dalam akar <em>Ludwigia adscendens </em>dan kadar klorofil daun. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan satu faktor perlakuan yaitu berbagai konsentrasi Cd sebesar 0 ppm, 5 ppm, 10 ppm dan 15 ppm. Penelitian dilakukan selama 10 hari. Kadar Cd dalam akar diukur dengan menggunakan AAS <em>(Atomic Absorption Spectroscopy)</em>, sedangkan kadar klorofil diukur dengan menggunakan spektrofotometer. Data dianalisis dengan menggunakan ANAVA satu arah, kemudian dilanjutkan dengan uji DMRT. Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh berbagai konsentrasi Cd terhadap kadar Cd dalam akar <em>L. adscendens </em>serta kadar klorofil daun. Penyerapan kadar Cd paling optimal terdapat pada pemberian konsentrasi 10 ppm dan 15 ppm sebesar 3,20 ppm dan 3,37 ppm, serta kadar klorofil akhir pada konsentrasi 15 ppm sebesar 5,81 mg/l. Hasil penelitian membuktikan bahwa tumbuhan <em>L. adscendens </em>memiliki kemampuan dalam menyerap logam Cd di perairan. Mar’atus Sholikah, Fida Rachmadiarti ##submission.copyrightStatement## https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/lenterabio/article/view/30640 Mon, 30 Sep 2019 00:00:00 +0000 Kualitas Kompos Berbahan Dasar Sampah Rumah Tangga, Sampah Kulit Buah, dan Sampah Daun dalam Lubang Resapan Biopori https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/lenterabio/article/view/30641 <p>Penumpukan sampah organik dapat mengakibatkan permasalahan banjir, pencemaran lingkungan, dan penumpukan sampah di tempat pembuangan sampah. Lubang resapan biopori merupakan salah satu media alternatif untuk mengurangi dampak sampah organik. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kualitas kompos berbahan dasar sampah rumah tangga, sampah kulit buah, dan sampah daun menggunakan media biopori. Jenis penelitian ini adalah eksperimental dengan empat perlakuan, yaitu A (sampah rumah tangga), B (sampah kulit buah), C (sampah daun), D (sampah rumah tangga+sampah kulit buah+sampah daun). Parameter yang diamati pada penelitian ini yaitu kadar hara N,P,K dan C/N rasio, pH, suhu, kelembaban, tekstur, struktur dan warna kompos. Data yang diperoleh kemudian dianalisis secara deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kompos sampah rumah tangga, kulit buah dan sampah daun memiliki kadar hara N sedang, P tinggi, K sedang, dan C/N rasio sangat tinggi. Perlakuan A dan B memiliki kualitas lebih baik dibanding perlakuan C dan D. Warna akhir kompos yaitu coklat, tekstur remah lembut, struktur seperti tanah, suhu rata-rata 27-32<sup>0</sup> C, pH rata-rata 6-8, dan kelembaban rata-rata 70-90%.</p> Agustina Mirawati, Winarsih Winarsih ##submission.copyrightStatement## https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/lenterabio/article/view/30641 Mon, 30 Sep 2019 00:00:00 +0000 Aktivitas Antifungi Ekstrak Lichen Parmelia sulcata terhadap Pertumbuhan Jamur Alternaria porri https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/lenterabio/article/view/30642 <em>Alternaria porri</em> merupakan jamur patogen penyebab bercak ungu pada tanaman bawang, sehingga diperlukan pengendalian dengan <em>Parmelia sulcata</em>. <em>Parmelia sulcata</em> dapat dimanfaatkan sebagai fungisida nabati karena memiliki senyawa kimia yang bersifat antijamur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antifungi ekstrak <em>Parmelia sulcata</em> terhadap pertumbuhan jamur <em>Alternaria porri</em> dan untuk mengetahui konsentrasi yang optimal dalam menghambat pertumbuhan jamur <em>Alternaria porri</em>. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap satu faktor dengan konsentrasi yang digunakan 0,10%, 0,25%, 0,50%, 1%, kontrol negatif (akuades) dan kontrol positif (ketokonazol) yang dilakukan sebanyak 4 kali pengulangan. Parameter yang diamati berupa pertumbuhan jamur <em>Alternaria porri</em> setelah inkubasi selama 7 hari pada suhu ruang<em> </em>yang ditunjukkan melalui persentase penghambatan jamur <em>Alternaria porri</em>. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak <em>Parmelia sulcata</em> mampu menghambat pertumbuhan jamur <em>Alternaria porri</em>. Konsentrasi 1% merupakan konsentrasi yang optimal karena memiliki persentase penghambatan terbesar yaitu 30,05% dengan aktivitas penghambatan sedang. Vita Merry Marantika, Guntur Trimulyono ##submission.copyrightStatement## https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/lenterabio/article/view/30642 Mon, 30 Sep 2019 00:00:00 +0000 Pemanfaatan Salvinia minima sebagai Penyerap Logam Berat Timbal (Pb) pada Berbagai Konsentrasi Pb https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/lenterabio/article/view/30643 Pemanfaatan tumbuhan air sebagai fitoremediator dapat mengurangi polutan perairan akibat logam berat timbal (Pb). Tumbuhan air mempunyai kemampuan untuk menyerap dan mengakumulasi Pb, di antaranya yaitu <em>Salvinia minima</em>. Tujuan penelitian ini adalah menguji pengaruh konsentrasi Pb pada media (0, 5, 10, 15 ppm) terhadap kadar Pb di akar dan kadar klorofil di daun <em>S. minima. </em>Penelitian dilakukan secara eksperimental dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dan faktor perlakuannya, yaitu konsentrasi Pb pada media (0, 5, 10, 15 ppm). Analisis Pb menggunakan AAS (<em>Atomic Absorption Spectrophotometer)</em>, sedangkan analisis klorofil menggunakan spektrofotometer. Data dianalisis secara statistik menggunakan uji ANAVA satu arah kemudian dilanjutkan uji DMRT. Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh konsentrasi Pb pada media terhadap kadar Pb di akar dan klorofil daun <em>S. minima</em>, yaitu yang paling optimal pada 15 ppm. Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh konsentrasi Pb pada media terhadap kadar Pb di akar <em>S. minima</em>, yaitu pada konsentrasi 15 ppm sebesar 9,97 ppm, serta berpengaruh pada kadar klorofil daun <em>S. minima</em> sebesar 17,08. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa <em>S. minima </em>merupakan agen fitoremediator karena dapat menyerap Pb dengan baik. Nur Kholifah, Fida Rachmadiarti ##submission.copyrightStatement## https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/lenterabio/article/view/30643 Mon, 30 Sep 2019 00:00:00 +0000 Pengaruh Media Propagasi MYE (Malt Yeast Extract) dan MS (Murashige and Skoog) terhadap Diameter dan Berat Talus Lichen Parmelia sulcata secara In Vitro https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/lenterabio/article/view/30644 <em>Lichen</em> merupakan organisme simbion yang lambat pertumbuhannya. <em>Parmelia sulcata </em>merupakan salah satu jenis <em>lichen</em> <em>foliose</em> yang banyak ditemukan di Indonesia dan memiliki senyawa yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan obat sehingga perlu ditumbuhkan secara cepat dan dalam kuantitas yang besar. Pertumbuhan talus <em>lichen</em> dapat diamati dari pengukuran diameter dan berat talus. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan formulasi media propagasi MYE (<em>Malt Yeast Extract</em>) dan MS (<em>Murashige and Skoog</em>) yang paling efektif untuk diameter dan berat talus <em>lichen</em> <em>Parmelia sulcata </em>secara <em>in vitro</em>. Sampel <em>lichen</em> diperoleh dari Arboretum Sumber Brantas, Batu. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan melakukan percobaan menumbuhkan <em>lichen</em> pada formulasi media MYE dan media MS dengan tujuh formulasi, yaitu; MYE 1, MYE 2, MYE 3, MYE 4, MS 1, MS 2 dan MS 3. Analisis data menggunakan ANOVA satu arah dan dilanjutkan dengan uji Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media propagasi MYE dan MS berpengaruh terhadap diameter dan berat talus <em>lichen</em> <em>Parmelia sulcata. </em>Pembentukan talus <em>lichen</em> <em>Parmelia sulcata </em>terbaik diperoleh setelah dua minggu pengamatan yaitu pada formulasi media MYE 4 dengan diameter talus rata-rata 9,00 cm dan berat talus rata-rata 2,79 gram. Firda Nurul Diah Ashshoffa, Yuliani Yuliani ##submission.copyrightStatement## https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/lenterabio/article/view/30644 Mon, 30 Sep 2019 00:00:00 +0000 Keanekaragaman dan Kelimpahan Bivalvia di Pantai Barung Toraja Sumenep, Madura https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/lenterabio/article/view/30645 Pantai Barung Toraja merupakan pantai selatan yang terletak di Kabupaten Sumenep, Madura memiliki keragaman dan kelimpahan biota perairan, misalnya bivalvia. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mendeskripsikan spesies bivalvia serta mengetahui nilai indeks keanekaragaman dan kelimpahan bivalvia di Pantai Barung Toraja Sumenep, Madura. Pengambilan sampel dilakukan dengan <em>hand sampling </em>dan metode plot transek pada zona intertidal. Keanekaragaman bivalvia dianalisis berdasarkan perhitungan indeks keanekaragaman Shanon-Wiener dan kelimpahan relatif Odum. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pantai Barung Toraja Sumenep, Madura ditemukan delapan jenis bivalvia yang termasuk ke dalam enam genus dan enam famili, yaitu <em>Vasticardium flavum, Anadara gubernaculum, Mactra grandis, Pteria brevialata, Tellina palatum,</em> <em>Tellina virgata, Gafrarium tumidum, </em>dan Spesies 1, dengan indeks keanekaragaman sebesar 1,776 termasuk kategori sedang. Kelimpahan relatif bivalvia paling besar adalah <em>Anadara gubernaculum</em> sebesar 32,10% dan kelimpahan relatif terendah adalah <em>Pteria brevialata </em>sebesar<em> </em>3,18%. Capriati Annisa Bening, Tarzan Purnomo ##submission.copyrightStatement## https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/lenterabio/article/view/30645 Mon, 30 Sep 2019 00:00:00 +0000 Kajian Bovine Serum Albumin (BSA) dalam Pengencer Caudal Epididymal Plasma -D (CEP-D) Terhadap Motilitas Spermatozoa Sapi Limousin Sebelum dan Sesudah Pembekuan https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/lenterabio/article/view/30646 <em><span lang="IN">Rendahnya kualitas sel spermatozoa sebelum pembekuan dan sesudah pembekuan disebabkan oleh adanya reaksi ROS serta terjadinya cold shock, oleh karena itu, perlu ditambahkan krioprotektan sebagai pelindung sel spermatozoa salah satunya, yaitu Bovine Serum Albumin (BSA) sebagai krioprotektan ekstraseluler. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh penambahan BSA dengan berbagai konsentrasi dalam pengencer CEP-D terhadap motilitas spermatozoa Sapi Limousin. Desain penelitian menggunakan Rancangan Acak lengkap (RAL) yang terdiri atas 6 perlakuan dan 4 pengulangan, yaitu BSA 0; 0,25; 0,5; 0,75; 1; dan 1,25 g/100 ml. Parameter yang diukur adalah persentase motilitas spermatozoa sebelum pembekuan dan sesudah pembekuan. Data dianalisis menggunakan uji Anava satu arah dan dilanjutkan uji Duncan. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan BSA 1 g/100 ml memiliki nilai persentase tertinggi yaitu, persentase motilitas sebelum pembekuan dan sesudah pembekuan sebesar 61,25% ± 1,90 dan 43,13% ± 0,72. Simpulan penelitian ini adalah penambahan BSA 1 g/100ml dalam pengencer CEP-D dapat mempertahankan motilitas spermatozoa Sapi Limousin sebelum dan sesudah pembekuan.</span></em> Rafidah Nur Utami, Nur Ducha, Erlix R. Purnama ##submission.copyrightStatement## https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/lenterabio/article/view/30646 Mon, 30 Sep 2019 00:00:00 +0000 Potensi Isolat Bakteri Endofit Akar Tanaman Bawang Merah (Allium ascalonium) sebagai Bakteri Pelarut Fosfat https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/lenterabio/article/view/30647 Lima isolat bakteri endofit telah ditemukan dari akar tanaman bawang merah yaitu isolat AA2, AA7, AA8, AA9, dan AA10 dan menunjukkan adanya fermentasi asam organik sebagai indikasi bakteri dapat melarutkan fosfat. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan potensi lima isolat bakteri endofit dari akar tanaman bawang merah (<em>Allium ascalonium</em>) dalam melarutkan fosfat dan menjelaskan hubungan antara jumlah sel bakteri dengan konsentrasi fosfat yang dilarutkan. Penelitian ini bersifat observasional dengan parameter yang dianalisis secara kualitatif berupa rata-rata indeks pelarut fosfat (IPF), secara kuantitatif berupa konsentrasi fosfat diukur dengan spektrofotometer pada panjang gelombang 830 nm, jumlah bakterinya dihitung dengan <em>haemocytometer</em> dan pH diukur dengan pH meter. Hasil penelitian menunjukan nilai IPF secara berturut-turut sebesar 1,22; 1,71; 1,36; 1,42 dan 1,37 untuk isolat AA2, AA7, AA8, AA9 dan AA10. Isolat bakteri AA2 memiliki konsentrasi fosfat terlarut paling besar yaitu sebesar 63,016 ppm pada hari ke-5 masa inkubasi dengan jumlah bakteri sebesar 7,9 x 10<sup>7</sup> sel/ml. Hubungan jumlah bakteri dengan konsentrasi fosfat terlarut terjadi pada saat jumlah bakteri mencapai jumlah optimal sedangkan konsentrasi fosfat terlarut mengalami penurunan pada hari ke-3 masa inkubasi. Tania Sukma Wahyu Arisna, Mahanani Tri Asri ##submission.copyrightStatement## https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/lenterabio/article/view/30647 Mon, 30 Sep 2019 00:00:00 +0000 Pengaruh Penambahan Soya dalam Pengencer Dasar Air Kelapa (Cocos nucifera) terhadap Motilitas Spermatozoa Domba Ekor Gemuk (DEG) pada Penyimpanan di Suhu 4-5°C https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/lenterabio/article/view/30648 <em>Tujuan penelitian ini untuk mengkaji pengaruh soya pada berbagai konsentrasi dalam pengencer dasar air kelapa terhadap motilitas spermatozoa Domba Ekor Gemuk (DEG) pada penyimpanan di suhu 4-5°C. Desain penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri atas 5 perlakuan dan 4 pengulangan, yaitu tris soya (K+), air kelapa (K-), air kelapa + soya 2 g/100 ml (AK2), air kelapa + soya 4 g/100 ml (AK4) dan air kelapa + soya 6 g/100 ml (AK6). Motilitas spermatozoa diukur oleh 2 orang dengan manggunakan mikroskop perbesaran 400x. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan Anova satu arah dan uji Duncan. Hasil penelitian menunjukkan adanya beda nyata (α = 0,05) antara motilitas spermatozoa dalam pengencer K+ dan AK4 dengan pengencer K-, AK2 dan AK6. Pengencer terbaik adalah AK4 dengan rerata persentase motilitas selama hari ke-0 sampai hari ke-4 secara berurutan sebesar 63,75±0,86%, 61,25±0,85%, 59,38±1,40%, 53,13±1,37% dan 44,38±1,38%. Simpulan dari penelitian ini adalah penambahan soya sebanyak 4 g dalam 100 ml pengencer dasar air kelapa dapat mempertahankan motilitas spermatozoa Domba Ekor Gemuk (DEG) dalam penyimpanan di suhu 4-5°C selama 4 hari.</em> Hana Angella Monova, Nur Ducha ##submission.copyrightStatement## https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/lenterabio/article/view/30648 Mon, 30 Sep 2019 00:00:00 +0000 Pengaruh Penambahan Kuning Telur Berbagai Jenis Unggas dalam Pengencer Dasar Air Kelapa Terhadap Motilitas Spermatozoa Sapi Limousin Pada Penyimpanan Suhu 4-5˚C https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/lenterabio/article/view/30649 Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan jenis kuning telur unggas terbaik dalam mempertahankan motilitas spermatozoa sapi Limousin selama penyimpanan pada suhu 4-5°C dalam pengencer dasar air kelapa. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap yang terdiri atas 5 perlakuan dan 4 pengulangan. Perlakuan tersebut yaitu KP (CEPD), KN (air kelapa tanpa kuning telur), PA  (air kelapa + kuning telur ayam ras 20%), PB (air kelapa + kuning telur ayam kampung 20%) dan PC (air kelapa + kuning telur itik 20%). Data dianalisis menggunakan uji Anova satu arah dan uji Duncan. Hasil penelitian menunjukkan jenis kuning telur itik mampu mempertahankan spermatozoa sapi Limousin dengan persentase motilitas spermatozoa sebesar 60,00%±0,73, 60,00%±0,84, 58,13%±0,73, 55,63%±0,83, dan 51,88%±1,37 setelah 4 hari penyimpanan pada suhu 4-5°C. Berdasarkan data yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa penambahan kuning telur itik dapat mempertahankan motilitas terbaik spermatozoa sapi Limousin pada suhu penyimpanan 4-5˚C. Asti Wulansari, Nur Ducha ##submission.copyrightStatement## https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/lenterabio/article/view/30649 Mon, 30 Sep 2019 00:00:00 +0000