Konflik Batin Tokoh Utama Lǐ Yuánnī 李元妮Dalam Drama Serial Aftershock 《唐山大地震》Karya Xiǎogāng 冯小刚 Kajian Psikologi Sastra Sigmund Freud

Abstract

ABSTRAK

Kata Kunci : Konflik Batin, Tokoh Utama, Drama Serial, Psikologi Sastra, Psikoanalisis Sigmund Freud

Ketertarikan peneliti terhadap drama serial Aftershock《唐山大地震》karena drama ini merupakan drama sejarah yang selalu mengingatkan gempa bumi pada tahun 1976 di Tangshan yang sudah membunuh banyak orang di kota tersebut. Gempa bumi Tangshan selalu diperingati setiap tahunnya untuk mengingatkan pada tiap generasi mengenai sejarah yang pernah terjadi di China. Dari drama serial ini dapat diketahui bagaimana konflik batin yang dialami oleh Li Yuanni setelah terjadinya gempa bumi tersebut. Ada beberapa teori yang bisa digunakan dalam dalam mempelajri masalah kejiwaan dalam sebuah karya sastra. Salah satunya adalah teori psikologi sastra Sigmund Freud. Teori ini biasa digunakan untuk mempelajari kesadaran dan ketidaksadaran pada diri manusia. Alam bawah sadar merupakan kunci dalam memahami perilaku manusia.

Penelitian ini difokuskan pada tiga rumusan masalah yaitu konflik batin , faktor penyebab konflik batin dan bagaimana cara tokoh utama Li Yuanni mengatasi konflik batin. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan konflik batin, faktor penyebab konflik batin dan bagaimana cara tokoh utama Li Yuanni mengatasi konflik batin.

Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif kualitatif , dengan menggunakan pendekatan psikologi sastra Sigmund Freud. Data penelitian berupa dialog, dan monolog yang disampaikan oleh tokoh utama pada drama tersebut. Teknik pengumpulan data yaitu teknik pustaka dengan menggunakan tabel korpus data.

Hasil dari penelitian ini adalah ada lima bentuk konflik batin yang dialami oleh tokoh utama yaitu khawatir, bingung, penyesalan, kesedihan, dan kecewa. Faktor penyebab terjadinya konflik batin ada tiga yaitu rasa bersalah kepada Da Qiang, Fang Deng, dan Fang Da, ditinggal Fang Da dalam waktu yang lama, serta kehilangan suami dan Fang Deng untuk selamanya. Selanjutnya terdapat tiga gaya yang digunakan tokoh utama dalam mengatasi konflik batin yaitu gaya rubah, gaya kancil, dan gaya kura- kura.

ABSTRACK

Keywords: Inner Conflict, Main Character, Serial Drama, Literary Psychology, Psychoanalysis Sigmund Freud

The reseacher’s interest in serial drama aftershock 《唐山大地震》is historical drama that always reminds earthquake in Tangshan which happened in 1976. This earthquake had killed many people in that city. Tangshan’s Earthquake is always commemorated annually to remind each generation of history happened in China. From this serial drama, it can be showed the inner conflict experienced by Li Yuanni after the earthquake. There are several theories that can be used in the study of psychological problems in a literary work. One of them is psychology theory of Sigmund Freud. This theory is used to learn the consciousness and unconsciousness of human being. The subconscious is the key to understand the human behavior.

This study focused on three issues, those inner conflict, the causes of inner conflict and how the main character Li Yuanni resolve. The purpose of this study is to describe inner conflicts, factors causing inner conflicts and how the main character Li Yuanni overcome the inner conflict.

This research is descriptive qualitative research. The reseacher used literature psychology approach of Sigmund Freud. The data gained in the form of dialogue, monologue conveyed by the main character. The collection data technique used divining manual technique using corpus data table.

The result of this study showed that there are five forms of inner conflicts experienced by the main character, those are worry, confusion, regret, sadness, and disappointment. There are three causes of the internal conflict a, those are guilty to Da Qiang, Fang Deng and Fang Da; Da Fang left for a long time; and the loss of husband and Fang Deng forever. To resolve the problems, the main character used three styles (fox style, kancil style, and turtle style) to overcome the inner conflict.