Pelanggaran Prinsip Kesantunan pada Tuturan Acara Stand Up Comedy 欢乐喜剧人《huānlè xǐjù rén》

Abstract

Abstrak

Bahasa memampukan manusia melakukan aktivitas sosial untuk berinteraksi dengan lingkungan dalam usaha untuk menyampaikan gagasan. Ketika melakukan aktivitas berbahasa, para peserta tutur dihadapkan dengan kaidah berbahasa. Dalam interaksi lingual masyarakat, nilai dan norma berbahasa seharusnya dipatuhi peserta tutur. Namun dalam peristiwa tutur tertentu, seperti seni humor pelanggaran prinsip kesantunan dalam tuturan dapat diterima keberadaannya. Penelitian ini bertujuan untuk mendeksripsikan bentuk tuturan yang melanggar prinsip kesantunan dan indikator skala kesantunan dalam acara Stand-Up Comedy 欢乐喜剧人《huānlè xǐjù rén》 season 7 episode 1 dan 2. Dalam penelitian ini diperoleh 82 data bentuk pelanggaran prinsip kesantunan sesuai skala kesantunan. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, karena data yang diperoleh berupa kata-kata, frase, atau kalimat. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif, yaitu mendeksripsikan tuturan yang melanggar prinsip kesantunan dan sesuai skala kesantunan. Analisis data dilakukan dengan teknik deskriptif melalui tahapan: mengumpulkan, mereduksi, memvalidasi, mendeskripsikan dan menarik simpulan data. Maka diperoleh hasil sebagai berikut: 1) bentuk pelanggaran prinsip kesantunan, yaitu maksim kearifan, maksim kedermawanan, maksim pujian, maksim kerendahan hati, maksim kesepakatan, dan maksim pujian. 2) Hasil pelanggaran skala kesantunan yaitu, skala keuntungan dan kerugian, skala pilihan, skala ketidaklangsungan, skala keotoritasan, dan skala jarak sosial. Bentuk pelanggaran prinsip kesantunan terbesar yaitu, maksim pujian. Dan indikator sekala kesantunan terbanyak dilanggar pada skala ketidaklangsungan, hal ini dikarenakan bentuk pelanggaran maksim pujian cenderung membuat tuturan menjadi langsung.

Kata Kunci: pelanggaran prinsip kesantunan, skala kesantunan, Stand-Up Comedy, huānlè xǐjù rén Abstract

Language enables humans to carry out social activities to interact with the environment to convey ideas. When carrying out language activities, communicators and communicants are faced with language rules. In community lingual interactions, language values and norms should be obeyed by speech participants. However, in certain speech events, such as the settings of humor, violations of the politeness principle in speech are accepted. This study aims to describe the form of speech that violates the principles of politeness and politeness scale indicators in the Stand-Up Comedy 《huānlè xǐjù rén》 season 7 in episodes 1 and 2. This study obtained 82 data on violations of politeness principles and politeness scale. This research is qualitative research because the data obtained are in the form of words, phrases, or sentences. The method used is the descriptive qualitative method, namely describing speech that violates the principle of politeness and politeness scale. Data analysis was carried out using descriptive techniques through the stages: collecting, reducing, validating, describing, and drawing data conclusions. Then the following results were obtained: 1) forms of violation of the politeness principle, namely the maxim of wisdom, the maxim of generosity, the maxim of praise, the maxim of humility, the maxim of agreement, and the maxim of praise. 2) The results of the violation of the politeness scale are, the profit and loss scale, the choice scale, the indirectness scale, the authority scale, and the social distance scale. The biggest form of violation of the principle of politeness is the maxim of praise. And most politeness scale indicators are violated on the indirectness scale, this is because the form of violation of the maxim of praise tends to make the speech direct.

Keywords: violation of politeness principles, politeness scale, Stand-Up Comedy, huānlè xǐjù rén