PENGARUH PENGGUNAAN APLIKASI CHINESESKILL DALAM PEMBELAJARAN MENYUSUN KALIMAT SEDERHANA BAHASA MANDARIN HSK 1 PADA PESERTA DIDIK KELAS XII SMA KHADIJAH SURABAYA

Abstract

Kurangnya model dalam penggunaan media pembelajaran menjadi salah satu faktor yang menyebabkan peserta didik SMA Khadijah Surabaya mengalami hambatan dalam memahami proses penyusunan kalimat sederhana bahasa Mandarin. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas penggunaan aplikasi ChineseSkill dalam pembelajaran penyusunan kalimat sederhana bahasa Mandarin tingkat HSK 1 pada peserta didik kelas XII SMA Khadijah Surabaya. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain True Experimental Design berupa Pre-Test Post-Test Control Group Design. Instrumen penelitian yang digunakan meliputi tes (Pre-Test dan Post-Test), lembar observasi, serta angket respon peserta didik. Populasi dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas XII SMA Khadijah Surabaya tahun ajaran 2024/2025, dan sempel pada penelitian ini adalah peserta didik kelas XII-4 sebagai kelas eksperimen dan XII-5 sebagai kelas kontrol. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa aktivitas pendidik pada kelas eksperimen memperoleh persentase sebesar 85,26% pada pertemuan pertama dan 89% pada pertemuan kedua. Sementara itu, aktivitas peserta didik mencapai 82% pada pertemuan pertama dan meningkat menjadi 90,90% pada pertemuan kedua. Berdasarkan skala Likert, capaian tersebut dikategorikan “sangat baik” karena berada dalam rentang 81%– 100%. Nilai rata-rata Pre-Test peserta didik kelas eksperimen sebelum diberikan perlakuan melalui aplikasi ChineseSkill adalah 35,14, sedangkan nilai rata-rata Post-Test setelah perlakuan meningkat menjadi 87. Analisis lebih lanjut menunjukkan hasil t0 = 4,32 dengan db = 69. Apabila dibandingkan dengan t tabel pada taraf signifikansi 0,05=1,67, diperoleh hasil (1,67 < 4,32), yang berarti hipotesis diterima. Hal ini membuktikan bahwa penggunaan aplikasi ChineseSkill memberikan pengaruh positif yang signifikan terhadap kemampuan menyusun kalimat sederhana bahasa Mandarin. Selain itu, respon peserta didik juga menunjukkan kategori “sangat baik”, dengan hasil angket berada pada kisaran 81%–100% menurut skala Likert.