IMPLEMENTASI PENGUPAHAN PADA BURUH TANDUR WANITA SEBAGAI PEKERJA INFORMAL DI DESA NGLAWAK KECAMATAN PRAMBON KABUPATEN NGANJUK

IMPLEMENTATION OF WAGES FOR WOMEN TANTUR WORKERS AS INFORMAL WORKERS IN NGLAWAK VILLAGE, PRAMBON DISTRICT, NGANJUK DISTRICT

  • IKA NISA'ATUS SOLEKAH UNESA
  • ARINTO NUGROHO UNESA

Abstract

Permasalahan umum yang timbul pada sektor pertanian ini biasanya adanya upah yang rendah, serta adanya pelanggaran upah. Salah satu contoh adalah adanya upah yang tidak layak terdapat pada Desa Nglawak karena di beberapa tahun lalu buruh tani tandur ini menerima upah yang lebih sedikit yaitu sebesar Rp. 30.000 dibandingkan buruh tani tandur yang lain pada kelompok buruh tani tandur yang berbeda di desa Nglawak yaitu sebesar Rp. 50.000. Pekerjaan informal, termasuk upah buruh tandur wanita, menjadi bagian integral dari struktur ekonomi di berbagai desa dan kota di seluruh dunia. Pekerjaan ini sering kali tidak tercatat secara resmi, tanpa jaminan keamanan kerja, dan rentan terhadap ketidaksetaraan upah. Penelitian ini menggambarkan realitas pekerja informal, khususnya buruh tandur wanita, yang menjalankan kegiatan ekonomi tanpa formalitas yang memadai. Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki faktor-faktor yang memengaruhi upah buruh tandur wanita, serta dampaknya terhadap kesejahteraan mereka. Metode penelitian melibatkan survei dan wawancara dengan buruh tandur wanita di beberapa desa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor seperti tingkat pendidikan, keterampilan, dan akses ke sumber daya mempengaruhi tingkat upah yang diterima. Upaya-upaya pemerintah desa untuk meningkatkan upah dan kondisi kerja melibatkan penetapan Upah Minimum Kabupaten (UMK) dan inisiatif pemberdayaan ekonomi. Meskipun demikian, masih diperlukan langkah-langkah lebih lanjut dalam hal pelatihan keterampilan, pemantauan upah secara berkala, serta penguatan hak-hak pekerja informal.

Published
2024-01-26
Section
ART 1
Abstract Views: 23
PDF Downloads: 24