STUDI DETAIL PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA DENGAN MENGGUNAKAN OPENFRAME TANPA RIGID FLOOR DIAFRAGMA DAN OPENFRAME DENGAN RIGID FLOOR DIAFRAGMA BERDASARKAN SNI 1726:2012 DAN SNI 2847:2013

Authors

  • LINA ANDRIYANI

Abstract

Salah satu kriteria dalam merencanakan struktur bangunan bertingkat adalah kekuatan serta perilaku bangunan tinggi. Ketahanan terhadap gempa juga harus diperhatikan dalam merancang struktur bangunan. Dalam peraturan SNI 1726:2012 wilayah gempa Indonesia memakai konsep sesuai dengan gerakan tanah seismik dan koefisien resiko dari gempa maksimum yang di pertimbangkan (Maximum Considered Earhquake, MCE). Peraturan SNI beton dalam merancang struktur gedung sangat diperlukan. Dalam hal ini, peraturan beton yang akan dibahas mengacu pada peraturan SNI 2847:2013.

Dalam skripsi ini akan dibahas tentang perbedaan struktur bangunan menggunakan openframe tanpa rigid floor diafragma dan openframe dengan rigid floor diafragma di kota Surabaya diatas tanah lunak. Tujuan dari penulisan skripsi ini adalah merencanakan struktur gedung secara detail dan membedakan gaya dalam dan respon struktur dari hasil kedua pemodelan berdasarkan SNI 1726:2012 dan SNI 2847:2013. Pemodelan struktur gedung 20 lantai dalam  3D dan menggunakn sofeware ETABS vol.9.6.

Dari hasil analisis struktur didapatkan rasio simpangan antar lantai pada masing- masing model struktur masih dalam batas izin, dengan perpindahan (displacement) dan gaya dalam openframe tanpa rigid floor diafragma lebih besar dibandingkan dengan openframe dengan rigid floor diafragma. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model struktur menggunakan openframe dengan rigid floor diafragma merupakan model struktur yang efektif, karena displacement dan gaya dalam elemen struktur yang lebih kecil dibandingkan model struktur openframe tanpa rigid floor diafragma.

Kata Kunci : gedung, beton bertulang, rigid floor diafraghm, respon struktur.

Criteria in planning and design of multistory buildings are streght and stability. Earthquake resistance building must be considered in designing the structure within the building. According to SNI 1726:2012, seismic zone in Indonesia is using the concept of relevant seismic ground motion and seismic coefficient of maximum risk in considering (Maximum Concidered Earthquake, MCE).  SNI for concrete considered indesigning the building structure is needed. In this case, concrete stand are will be examined based on the SNI 2847:2013. This study shows the different response structures using open frame with and without rigid floor diaphragm in Surabaya on soft soil condition . The purpose of this paper is to prepare the structure of the high-rise building in detail and differentiate the mode shape, response and reaction. Response of structure is the second product modeling based on SNI 1726:2012 and SNI 2847:2013. Study case of 20-storey building structure modeling in 3D using ETABS ver.9.6.

The result obtained deviation ratio between floors on each model structure is still within the limitsof the regulation with displacement and mode shape in open frame without rigid floor diaphragmis greater than the open frame with rigid floor diaphragm. The results showed that the model using open frame with rigid floor diaphragm is an affective model, because displacement and reaction in the structure element are smaller than the model without rigid floor diaphragm.

Keywords: high-rise building, rigid floor diafraghm, structure response, displacemen, story drift.

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Published

2016-07-26
Abstract views: 55 , PDF Downloads: 126