PERILAKU BETON GEOPOLYMER BERBAHAN DASAR FLY ASH PADA KONDISI ASAM TINGGI DENGAN pH 2,0-3,0 dan TANAH GAMBUT DENGAN pH 4,0-5,0 MENGGUNAKAN NaOH 10 MOLAR (KONDISI LABORATORIUM)
Abstract
Abu terbang kelas F memiliki kandungan serupa dengan semen portland untuk membuat beton ramah lingkungan. Beton dengan bahan utama abu terbang disebut beton geopolymer. Disebutkan juga bahwa beton geopolymer dapat meningkatkan mutu jika digunakan pada kondisi agresif, seperti air asam dan tanah gambut. Beton geopolymer membutuhkan larutan alkali aktivator untuk mengaktifkan ikatan polimer. Untuk mempercepat proses polimerisasi pada beton dapat menggunakan perawatan heat curing dengan suhu 100? selama 24 jam. Kemudian dilakukan perendaman pada air asam dan ditanam pada tanah gambut skala laboratorium untuk mengetahui kekuatan dari beton geopolymer pada kondisi agresif. Perendaman dilakukan pada air asam dengan nilai pH 2,0-3,0 dan ditanam pada tanah gambut simulasi laboratorium dengan nilai pH 4,0-5. Hasil dari uji kuat tekan pada usia 28 pada suhu normal, 56 hari perendaman pada air asam dengan pH 2,0-3,0, dan 56 hari ditanam pada tanah gambut simulasi laboratorium dengan pH 4,0-5,0 adalah 61,72 MPa, 59,62 MPa, dan 60,91 MPa. Kuat tekan beton geopolymer tertinggi dimiliki oleh beton dengan usia 28 hari pada kondisi suhu ruang, hal itu dikarenakan matriks polimer sudah terbentuk dengan baik. Air dan tanah dengan kandungan asam tinggi memiliki pengaruh terhadap kekuatan beton geopolymer karena dapat masuk melalui pori-pori beton dan dapat menyebabkan kerusakan pada beton sehingga nilai kuat tekannya menurun.