PENGARUH  JUMLAH  BAJA TULANGAN TERKUMPUL TERHADAP  KUAT LEKAT  ANTARA BETON DAN BAJA TULANGAN

  • ARIEF SEPTIONO

Abstract

Material beton telah banyak digunakan seeara luas pada struktur-struktur bangunan. Alasan utama penggunaan material ini adalah karena beton mempunyai kuat tekan yang tinggi, bahan-bahan pembentuknya mudah didapat dan pembuatannya pun tidak memerlukan teknologi tinggi. Beton mempunyai kuat tarik yang rendah, sehingga pada umumnya penggunaan material beton pada struktur sering disertai dengan penambahan baja tulangan yang mempunyai kuat tarik tinggi. Penambahan tulangan dimaksudkan untuk mengeliminasi kelemahan struktur beton tersebut. Karena itu struktur demikian disebut struktur beton bertulang.Suatu persyaratan dasar dalam konstruksi beton bertulang adalah adanya lekatan (bond) diantara tulangan dan beton sekelilingnya, ini berarti di bawah beban kerja tidak terjadi selip (slip) dari baja tulangan relatif terhadap beton sekeliling. Kadang sewaktu mendesain struktur beton bertulang, kita ingin menggunakan tulangan yang sangat banyak atau justru sangat sedikit. Jika tulangannya banyak, maka jarak antar tulangan menjadi sangat rapat, sebaliknya jika sedikit, maka jaraknya menjadi renggang. Maka dari itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berapa besar nilai kuat lekat antara beton dengan baja tulangan dan juga mengetahui pola rusak beton akibat kegagalan lekatan.

Pada penelitian ini menggunakan 12 buah. Benda uji di tanam baja tulangan ulir berdiameter 9.43 mm, ditanam pada kedalaman 150mm dengan jumlah tulangan yang tertanam 1 sampai 4 tulangan yang ternamam dalam beton ntanpa menggunakan jarak antar tulangan. Jumlah benda uji untuk masing-masing tulangan terkumpul sebanyak tiga buah benda uji. Pengujian kuat lekat dilakukan dengan cara menempatkan benda uji pada alat UTM (Universal Testing Machine), batang tulangan yangtertanam pada beton ditarik sampai tercabut. Hasil pengujian yang berupa data beban lekat maksimum.

Dari hasi penelitian ini didapat kuat tekan rata-rata silinder beton 21.74 MPa dan tegangan leleh tulangan ulir rata-rata 419.05 MPa, kuat lekat rata-rata pengujian 1 tulangan sebesar 5.852 MPa, 2 tulangan  nilai tegangan lekat sebesar 5.297 MPa, 3 Tulangan nilai tegangan lekat sebesar 5.485 MPa, 4 Tulangan nilai tegangan lekatnya sebesar 3.971 MPa. Beban lekat pengujian kuat lekat baja tulangan ulir terkumpul  mempunyai nilai lebih besar namun tegangan yang terjadi kecil. Hal ini mengakibatkan  kegagalan pada uji kuat lekat pada penelitian ini adalah berupa beton terlebih dahulu mengalami runtuh terlebih dahulu. sedangkan baja tulangan tetap utuh. Dan juga  karena tegangan yang terjadi saat pengujian kuat lekat lebih kecil dari tegangan baja itu sendiri.

Kata kunci :kuat lekat,tulangan terkumpul.

Concrete has been widely used materials are extensively on building structures . The main reason is the use of these materials as concrete has a high compressive strength , constituent materials easy to obtain and manufacture did not require high technology . Concrete has a low tensile strength , so that in general the use of concrete materials in structures is often accompanied by the addition of reinforcing steel that has high tensile strength . The addition of reinforcement is intended to eliminate the weaknesses of the concrete structure . Because of the structure of the concrete structure bertulang.Suatu so -called basic requirements in reinforced concrete construction is by juxtaposition ( bond) between the reinforcement and the surrounding concrete , this means that under the workload does not happen skid ( slip ) of reinforcing steel relative to the surrounding concrete . Sometimes when designing reinforced concrete structures , reinforcement we want to use very much or very little . If tulangannya much , then the distance between the reinforcement becomes very tight , otherwise if slight , then the distance becomes tenuous . Therefore this study aims to determine how much the value of the strong adhesion between the concrete with steel reinforcement and also determine the pattern of failure due to faulty concrete bonding .

In this study, using 12 pieces . The test specimen planting rebars 9.43 mm screw diameter , planted at a depth of 150mm with the amount of reinforcement embedded 1 to 4 ternamam reinforcement in concrete reinforcement spacing between nWithout use . The number of test specimens for each of the three pieces of reinforcing collected specimen . Strong adhesion testing is done by placing the specimen on UTM appliance ( Universal Testing Machine ) , reinforcing rods in the concrete pulled up yangtertanam uprooted. The test results in the form of maximum load data closely.

From the results of this study obtained an average compressive strength of concrete cylinders 21.74 MPa and yield stress of reinforcing threaded median 419.05 MPa , strong adhesion test average 1 reinforcement of 5,852 MPa , 2 reinforcement value attached voltage decreased by 23.5 % from 1 reinforcement , 3 reinforcement adhesion tension value decreased by 42.5 % from 1 reinforcement , and 4 reinforcement adhesion tension value decreased by 57.6 % from 1 reinforcement . Strong adhesive sticky load testing of reinforcing steel threaded collected but has a value greater stress is small . This resulted in the failure of the adhesion strength test in this study is a first concrete experience prior to collapse . remains intact while the steel reinforcement . And also because the voltage that occurs when strong adhesion testing voltage is smaller than the steelitself.

Keywords : strong adhesion , reinforcement collected .

Published
2014-08-18
Abstract Views: 275
PDF Downloads: 628