LINGKUNGAN SOSIAL MASA KECIL SEBAGAI INSPIRASI BERKARYA KOMIK PADA MEDIA DUA DIMENSI
Abstract
Seniman dilahirkan di Tuban dibesarkan di kota industri kecil bernama Cikarang bukan berarti menikmati masa kecil disana. Lingkungan masa kecil seperti halnya keluarga, tetangga, teman, tempat tongkrong-an setiap hal dari itu masing-masing memiliki peran untuk membentuk seniman yang sekarang. Beranjak dari hal tersebut berfikir bahwa lingkungan masa kecil seniman memiliki cerita yang ingin disampaikan melalui berkarya. Lingkungan pada saat masa kecil sedikit banyak akan mempengaruhi pola pikir dalam masa pertumbuhannya hal ini dikemukakan oleh seorang psikolog bernama Hurlock (2002), dalam kutipannya beliau menegaskan bahwa manusia mulai membentuk pola pikirnya saat usia 5-12 tahun dipengaruhi oleh lingkungan masa kecilnya. Kohlberg (1995) kemudian menambahkan perkembangan moral dari dalam dipengaruhi langsung oleh norma-norma budaya eksternal, anak yang sedang pertumuhan dilatih untuk menyesuaikan diri dengan berbagai aturan dan nilai masyarakat, referensi ini didapat berdasarkan buletin psikologi (Qudsyi, 2010) dengan judul Optimalisasi Pendidikan Anak Usia Dini Melalui Pembelajaran Yang Berbasis Perkembangan Otak. Bertujuan membuka wawasan tentang pentingnya lingkungan sosial masa kecil dalam tumbuh kembang pemikiran, mental, dan karakter setiap orang, dengan memberikan pengalaman visual yang dikemas komik dua dimensi. Komik pada hakikatnya terbebas dari dua dimensi maupun tiga dimensi. Selama gambar tersebut dapat berlanjut dan bercerita secara berurutan hal tersebut bisa disebut sebuah komik. Kata kunci: Lingkungan sosial, Masa Kecil, Inspirasi, Komik, dua dimensi.Downloads
Download data is not yet available.
Downloads
Published
2021-06-07
How to Cite
Alfarisi, S. M., & Winarno, W. (2021). LINGKUNGAN SOSIAL MASA KECIL SEBAGAI INSPIRASI BERKARYA KOMIK PADA MEDIA DUA DIMENSI. SAKALA JURNAL SENI RUPA MURNI, 2(1). Retrieved from https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/sakala/article/view/40050
Issue
Section
Articles

