KARAKTER “OTAK BABI” PADA FILM “MONSTER (2023)” SEBAGAI INSPIRASI PENCIPTAAN SENI LUKIS
Abstract
Film Monster (2023) karya Hirokazu Kore-eda menjadi titik awal munculnya ide penciptaan karya seni ini, khususnya dengan penggunaan istilah “otak babi” yang digunakan sebagai bentuk ejekan terhadap karakter utama. Perupa melihat istilah ini sebagai representasi dari tekanan sosial dan stereotip yang dialami oleh individu yang dianggap tidak sesuai dengan norma masyarakat. Selain mendorong nilai-nilai empati dan proses penerimaan diri, karya ini dibuat dengan tujuan untuk menyampaikan kritik terhadap etika interaksi sosial yang diskriminatif. Dalam penciptaannya, perupa menggunakan metode Practice-led Research mengacu pada tahapan menurut Husein Hendriyana. Perupa memulai dengan menonton dan mempelajari film Monster (2023), kemudian dilanjutkan dengan pengamatan terhadap lingkungan sekitar dan refleksi pribadi. Proses ini menghasilkan pengolahan ide yang dituangkan dalam sketsa yang kemudian dipilih dan dikembangkan menjadi lima karya seni lukis. Hasil dari proses ini digambarkan dalam lima karya seni dua dimensi yang menggambarkan perjalanan emosional seseorang dari perasaan terkucilkan hingga kemampuan untuk menerima dirinya sendiri. Perupa menuangkan gagasan ini melalui lima karya seni lukis dua dimensi yang menggambarkan perjalanan emosional seorang individu dari perasaan terkucilkan hingga mampu menerima dirinya sendiri. Objek visual seperti topi babi, tangan yang menunjuk, cermin, dan sayap digunakan untuk memperkuat makna tentang diskriminasi, tekanan batin, dan kebebasan menjadi diri sendiri. Karya ini diharapkan tidak hanya menjadi ekspresi visual, tetapi juga menjadi ruang reflektif bagi para penikmat seni untuk menyadari pentingnya menghargai keberagaman, menghindari stigma sosial, dan lebih memahami nilai-nilai kemanusiaan.
Downloads
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section

