Desentralisasi Pada Tata Kelola Art and Cultural Event. Studi Kasus: Biennale Jatim IX
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji bagai mana strategi manajerial berbasis desentralisasi diterapkan dalam penyelenggaraan Biennale Jatim IX sebagai bentuk dari art and cultural event. Melalui pendekatan studi kasus, Biennale Jatim IX dijadikan objek penelitian karena mengusung sistem tata kelola yang berbeda dari penyelenggaraan sebelumnya, dengan mengedepankan prinsip kolektivitas dan solidaritas dalam model kerja desentralisasi. Penyelenggaraan program tersebar di seluruh wilayah Jawa Timur dan melibatkan Dewan Syuro Kurator sebagai struktur kuratorial terdesentralisasi, yang berperan penting dalam pengambilan keputusan artistik di tingkat lokal.
Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara mendalam, observasi lapangan, dan telaah dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa desentralisasi memberikan dampak signifikan terhadap efektivitas tata kelola, distribusi beban kerja, dan perluasan ekosistem seni lokal. Selain itu, model ini mendorong partisipasi aktif komunitas dan memperkuat jejaring antar wilayah. Penelitian ini menyimpulkan bahwa penerapan manajemen desentralisasi dalam kegiatan seni budaya dapat menjadi alternatif strategis dalam menciptakan penyelenggaraan event yang inklusif, adaptif, dan berkelanjutan.
Kata Kunci: Biennale Jatim, desentralisasi, cultural art event, tata kelola.
Downloads
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
Abstract views: 20
,
PDF Downloads: 25