BENTUK PENYAJIAN KARYA TARI “AKU
Abstract
Berangkat dari latar belakang pengalaman pribadi serta perasaan-perasaan yang dialami oleh koreografer sendiri, dimana lingkungan pergaulan koreografer terbatas pada teman sekolah yang mayoritas juga berasal dari desa, dan kesulitan bersosialisasi serta adaptasi baik dalam hal pergaulan maupun pelajaran, maka terciptalah karya tari “Aku”. Bentuk penyajian karya tari “Aku” merupakan tari tunggal. “Aku” merupakan judul karya tari yang mengisahkan perjalanan koreografer saat menempuh studi. Gerak Tari banyak mengambil gerak-gerak robotik, pantomime, patah-patah, yang diakhiri dengan gerak tari tradisi Madura.
Metode penciptakan karya ini melalui berapa tahap, diantaranya: Rangsang awal. Rangsang awal bagi sebuah komposisi tari dapat berupa auditif: Koreografer mendapat rangsangan ketika mendengarkan suara dari media seperti mendengarkan musik dan menonton TV, gagasan, koreografer mendapat rangsangan ketika mengalami kebingungan tentang apa yang mau dijadikan sebuah ide untuk dijadikan sebuah karya,. Metode evaluasi digunakan untuk mengevaluasi gerak dan keseluruhan garapan, apakah sudah baik atau masih ada yang perlu diperbaiki pada karya tari ini. Metode penyajiannya yaitu representatife simbolis yang bertipe dramatik, hal yang paling mendasar dalam menciptakan sebuah karya tari adalah bagaimana komunikasi estetik pada karya tersebut tersampaikan kepada penonton.
Pengalaman yang sangat berkesan bagi koreografer adalah ketika mampu merumuskan konsep secara runtun berdasarkan nilai-nilai kemudian dapat dikomunikasikan dalam presentasi estetis yang dapat diterima masyarakat.
Kata-Kata Kunci : Bentuk Penyajian, Karya Tari, Pengalaman Pribadi.
PDF Downloads: 34