VISUALISASI CINTA TERLARANG DALAM BENTUK PENYAJIAN KARYA TARI RISTA

  • PARRISCA INDRA PERDANA

Abstract

Fenomena cinta terlarang saat ini sering terdengar dikalangan masyarakat yang disebabkan perbedaan ras, agama, suku, gender, restu orang tua, strata sosial dan masih banyak lagi. Koreografer menjadikan cinta terlarang sebagai fokus pembuatan karya dengan tujuan untuk memvisualisasikan cinta terlarang dalam bentuk karya tari Rista dan mendiskripsikan bentuk penyajian visualisasi cinta terlarang karya tari Rista.
Teori – teori yang digunakan dalam penulisan ini diantaranya teori metode konstruksi dari Jacquiline Smith dan teori bentuk dari Sal Murgiyanto, M.A. Karya terdahulu yang menjadi acuan dalam penggarapan dan orisinalitas kekaryaan yaitu karya tari Panji Reni dan Forbiden.
Metode penciptaan karya dimulai dari menentukan rangsang awal yaitu rangsang idesional, dengan tipe tari dramatik, yang menggunakan mode penyajian simbolis representatif dengan desain dramatik kerucut tunggal.
Bentuk penyajian karya tari Rista meliputi struktur yang dibagi menjadi lima bagian yaitu intro menceritakan kemarahan, adegan I penggambaran sosok laki – laki dan perempuan, adegan II tentang percintaan antara dua tokoh, adegan III tentang gejolak dan konflik batin sebagai klimaks, adegan IV kepasrahan akan pilihan yang masih menggantung. Elemen utama yaitu gerak dengan pijakan jawa timuran yang dikembangkan dan elemen pendukung yaitu iringan, rias busana mengacu pada gaya jawa timuran, pola lantai, pemanggungan dengan panggung proceniumi beserta setting dan lightingnya.
Karya tari Rista  ini berdurasi 14 menit, merupakan ungkapan pengalaman pribadi tentang cinta terlarang. Pada proses penataan, penata menemukan gaya atau style dari penata sendiri yaitu gerak – gerak dengan gaya romantis, temuan yang lain adalah bahwa ketika melakukan sebuah proses diawali dari membangun rasa penari dengan melakukan sharing  bersama tentang pengalaman cinta yang dialami penari, sehingga muncullah emosi serta pendalaman  dalam menarikannya. Karya tari Rista ini  menggunakan  3 penari laki – laki dan 3 penari wanita sebagai perwakilan dua sosok manusia antara wanita dan pria, yang merupakan  cerminan dari penata tari yang mengalami konflik cinta terlarang ini. Bentuk penyajian karya tari Rista ini terdiri dari lima bagian struktur, satu elemen utama dan lima elemen pendukung dengan desain dramatik kerucut tunggal. Bagian akhir karya tari mengungkapkan kebimbangan dan kecenderungan besar  penata, memiliki harapan untuk bersatu dengan kekasihnya.

Kata kunci : Karya tari, cinta terlarang, bentuk penyajian

Published
2016-01-28
How to Cite
INDRA PERDANA, P. (2016). VISUALISASI CINTA TERLARANG DALAM BENTUK PENYAJIAN KARYA TARI RISTA. Solah, 6(1). Retrieved from https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/solah/article/view/14134
Section
Articles
Abstract Views: 47
PDF Downloads: 123